Penentuan Lokasi Budidaya Aspek Teknis

59 kegiatan lanjutan dari proses produksi setelah panen dan pasca panen. Promosi yang dilakukan oleh DLF adalah dengan menawarkan kepada pedagang eceran dan usaha dagang dengan mendatangi tempat usaha tersebut sambil memperkenalkan DLF. 6.1.3 Hasil Analisis Aspek Pasar Pada aspek ini, yang dikaji adalah jumlah permintaan dan penawaran yang ada sehingga dapat mengindikasikan adanya peluang pasar serta bauran pemasaran yang dilakukan oleh DLF. Hingga saat ini DLF belum mampu memenuhi keseluruhan permintaan yang ada di perusahaan. Umumnya pembeli yang datang adalah penjual eceren atau warung klontong. Bauran pemasaran berupa produk, harga, saluran pemasaran, dan promosi yang telah diterapkan pada DLF turut menunjang kelayakan aspek pasar sehingga keadaan DLF dilihat dari aspek pasar layak untuk dijalankan.

6.2 Aspek Teknis

Analisis aspek teknis yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi pemilihan lokasi usaha dengan variabel utama dan pelengkap, budidaya dan pemilihan teknologi dan perlengkapan serta proses produksi dilakukan.

6.2.1 Penentuan Lokasi Budidaya

Memulai usaha peternakan perlu memperhatikan lokasi yang ideal bagi pemeliharaan ayam ras petelur. Lokasi tersebut hendaknya tidak akan mengganggu lingkungan masyarakat sekitar. Kesalahan menentukan lokasi tanpa memperhatikan aspek sosial akan menimbulkan masalah akibat bau limbah kotoran yang dapat mengganggu kesehatan. Sebaiknya lokasi peternakan tidak berada di lingkungan pemukiman penduduk. Oleh sebab itu perlu memperhatikan master plan pengembangan dan tata ruang wilayah. Lokasi DLF terletak di Kampung kahuripan, Desa Sukadamai, kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Lokasi dilakukan dengan beberapa pertimbangan yaitu : 1. Kondisi iklim dan temperatur sesuai dengan kebutuhan ideal usaha ayam ras petelur. Temperatur di lokasi adalah sekitar 28 -35 C, dan temperatur ideal untuk usaha ayam ras petelur adalah 32 C hingga 35 . Ketika malam hari 60 temperatur mengalami penurunan. Untuk mengatasi hal tersebut DLF menggunakan pemanas tambahan untuk meningkatkan temperatur udara dengan menggunakan lampu. 2. Tidak mengganggu lingkungan masyarakat disekitarnya. 3. Berada pada kawasan yang menurut Rencana Tata Ruang diperuntukkan untuk pengembangan peternakan. 4. Memperhatikan potensi sumberdaya alam sekitarnya yang dapat dimanfaatkan. 5. Menghindari daerah-daerah yang peka terhadap kerusakan lingkungan. 6. Lokasinya terbuka, cukup luas dan tidak ada bangunan atau pun pepohonan rindang yang menghalangi peredaran udara sehingga udaranya segar. 7. Keadaan sekitarnya tenang, tidak terlalu berdekatan dengan keramaian, untuk menghindari ayam mengalami stres akibat kebisingan dan suara-suara yang menggaduhkan yang akan merugikan usaha peternakan. 8. Lokasi lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya, sehingga gerakan udara bebas dan untuk menghindari air menggenang pada waktu musim hujan, sehingga tidak menimbulkan kelembaban yang tinggi yang akan mengganggu kesehatan ayam. 9. Lokasi harus dekat dengan sumber air yang bersih dan sumber listrik. 10. Lokasi tidak jauh dengan tempat pemasaran, agar biaya tataniaga dapat ditekan dan resiko terhadap kerusakan telur dalam pengangkutan dapat dihindari. Dalam hal ini DLF dekat dengan pasar Darmaga dan pasar sekitar Bogor 11. DLF dekat dengan jalan utama yang sudah diaspal dan masih dalam keadaan kondisi baik. Hal ini untuk mengurangi resiko ketika telur dipasarkan dan mempermudah pelanggan untuk datang ke DLF. 12. DLF masih memiliki lahan yang cukup luas untuk pengembangan usahanya dengan menambah 2 blok kandang baterai yang baru.

6.2.2 Budidaya