34
d. Payback Period PP
Payback period PP digunakan dengan tujuan untuk menghitung jangka waktu pengembalian modal investasi yang digunakan untuk membiayai bisnis.
Payback period adalah suatu periode yang menunjukkan berapa lama modal yang ditanamkan dalam bisnis tersebut dapat dikembalikan.
e. Analisis Laba Rugi
Analisis laba rugi adalah laporan yang berisi tentang total penerimaan pengeluaran dan kondisi keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan dalam satu
tahun produksi. Laporan laba rugi menggambarkan kinerja perusahaan dalam upaya mencapai tujuannya selama periode tertentu. Laporan laba rugi mengandung sebuah
informasi yang penting tentang suatu usaha, yaitu laba atau rugi bersih. 1
Penghasilan Penghasilan perusahaan dapat diperoleh dari penjualan total terhadap produk
yang dihasilkan selama periode yang tertentu. Penjualan merupakan sumber penghasilan utama bagi perusahaan. Penjualan bersih diperoleh dari penjualan kotor
dikurangi penjualan yang dikembalikan return. 2
Biaya Biaya mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan perusahaan. Secara
garis besar, macam-macam biaya yang termasuk didalamnya adalah biaya tetap, biaya variabel, pajak, rugi yang diakibatkan penjualan aktiva tetap dan penyusutan
barang investasi. 3
Laba atau Rugi Bersih Laba bersih dapat diperoleh dari seluruh penghasilan dikurangi seluruh biaya.
Jika nilai selisih tersebut adalah positif, maka nilai tersebut sebagai keuntungan perusahaan, sedangkan nilai yang negatif menandakan kerugian perusahaan.
Besarnya laba bersih yang dapat dicapai akan menjadi ukuran sukses bagi perusahaan.
f. Analisis Sensitivitas
35 Analisis sensitivitas adalah suatu analisa untuk dapat melihat pengaruh-
pengaruh yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah Gittinger 1986. Pada bidang pertanian, bisnis sensitive berubah-ubah akibat empat masalah utama yaitu
perubahan harga jual produk, keterlambatan pelaksanaan usaha, kenaikan biaya dan perubahan volume produksi.
Analisis sensitivitas, dicari beberapa nilai pengganti pada komponen biaya dan manfaat yang terjadi, yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan
investasi atau masih mendapatkan keuntungan normal. Keuntungan normal terjadi apabila nilai NPV sama dengan nol NPV=0. NPV sama dengan 0 akan membuat
IRR sama dengan tingkat suku bunga dan Net BC sama dengan 1 cateris paribus. Artinya, sampai tingkat berapa usaha yang akan dijalankan mentoleransi peningkatan
harga atau penurunan input dan penurunan harga atau jumlah output Gittinger, 1986.
Parameter harga jual produk, jumlah penjualan dan biaya dalam analisis finansial diasumsikan tetap setiap tahunnya cateris paribus . Namun, dalam
keadaan nyata ketiga parameter dapat berubah-ubah sejalan dengan pertambahan waktu. Untuk itu, analisis sensitivitas perlu dilakukan untuk melihat sampai berapa
persen penuruan harga atau kenaikan biaya yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan dalam kriteria kelayakan investasi dari layak menjadi tidak layak.
Batas-batas maksimal perubahan parameter ini sangat mempengaruhi dalam hal layak atau tidaknya suatu usaha untuk dijalankan. Semakin besar persentase yang
diperoleh misalnya persentase kenaikan harga pakan dan DOC maka menunjukkan bahwa usaha tersebut tidak peka atau tidak sensitif terhadap perubahan parameter
yang terjadi.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Meningkatnya segala kebutuhan masyarakat yang diakibatkan perubahan peningkatan pendapatan membuat masyarakat ingin hidup lebih nyaman. Akan tetapi
peningkatan tersebut tidak sebanding dengan peningkatan penyediaan produk-produk kebutuhan salah satunya telur ayam ras. Kurangnya pasokan telur pada usaha
36 peternakan ayam petelur sangat potensial dan diperkirakan akan semakin berkembang
apabila dilakukan pengembangan. Berdasarkan kondisi pertumbuhan ayam petelur yang cenderung statis
sedangkan kebutuhan telur dalam negeri semakin meningkat setiap tahunnya, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan telur dengan populasi ayam.
Mengingat pertumbuhan ekonomi sekarang ini dan banyaknya program-program pemerintah yang menciptakan dunia agribisnis terlibat dalam program pemerintah
tersebut. Program pemerintah yang menunjukkan nilai positif bagi para peternak yang mau bergerak di bidang peternakan salah satunya peternakan ayam petelur.
Dian Layer Farm merupakan salah satu perusahaan swasta yang ada di daerah Darmaga yang bergerak dalam bidang agribisnis berkeinginan mengambil langkah
untuk menjalankan program pemerintah sehingga dibukanya peternakan ayam petelur. Keinginan tersebut berawal dari tingkat permintaan telur dan daging serta
perbaikan gizi oleh masyarakat yang membangkitkan semangat para peternak khususnya Dian Layer Farm untuk menambah produksi telur ayam.
Usaha peningkatan produksi telur ini berawal pada permintaan yang telah didapatkan Dian Layer Farm mengalami peningkatan. Dian Layer Farm melakukan
perubahan teknologi dengan cara merubah bentuk kandang batrei yang digunakan untuk produksi menjadi lebih efisien dan menguntungkan. Perubahan-perubahan
yang terjadi pada produksi dan harga input juga perlu diperhatikan terhadap manfaat dan keuntungan yang akan diperoleh. Mengigat besarnya biaya investasi yang akan
dikeluarkan maka diperlukan suatu analisis kelayakan usaha. Analisis kelayakan usaha ini dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen, aspek sosial, ekonomi dan lingkungan, aspek hukum serta aspek finansial yang dibagi menjadi kondisi DLF pada awal dan kondisi DLF pada saat
pengembangan. Aspek teknis mengkaji lokasi proyek, perkandangan, teknologi yang
digunakan, bagaimana cara melakukan pemeliharaan dan kegiatan produksi. Aspek pasar mengkaji pasar input, bagaimana pemasaran dari produk output, bagaimana
permintaan pasar, harga output dan proyeksi permintaan output kedepan. Aspek
37 manajemen mengkaji bentukan organisasi dari perusahaan dan struktur di perusahaan.
Aspek hukum mengkaji bentuk usaha, izin dalam menjalankan usaha. Aspek finansial mengkaji NPV,IRR, Net BC Rasio, PP, LR dan sensitivitas. Dari keterangan
tersebut dapat dilihat secara keseluruhan usaha ternak ayam ras petelur apakah layak atau tidak layak untuk dijalankan. Adapun alur kerangka pemikiran operasionalanya
dapat dilihat pada Gambar 2.
38
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Operasional Kelayakan Usaha Peningkatan
Produksi Telur Ayam
Prospek Usaha Dian Layer Farm Konsumsi Telur Yang Meningkat
Kebutuhan Pasar Yang Belum Terpenuhi
Kriteria Kelayakan Bisnis NPV,IRR,Net BC,PP, LR
dan
sensitivitas
Aspek Finansial Aspek Non Finansisal
-
Aspek teknis
-
Aspek pasar
-
Aspek manajemen
-
Aspek hukum
-
Aspek sosial dan lingkungan
Dian Layer Farm Meningkatan Produksi Telur Ayam Ras
Analisis Kelayakan Usaha
Dapat diusahakan dan dikembangkan
Tidak Layak
Awal dan Pengembangan
Rekomendasi Perbaikan
39
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian