31
f. Aspek Finansial
Dalam mengkaji aspek finansial diperhitungkan berapa jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun dan kemudian mengoperasikan kegiatan bisnis.
Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya dan manfaat untuk menentukan apakah suatu proyek menguntungkan selama umur bisnis
berlangsung Husnan dan Muhammad,2000. Aspek ini bertujuan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan dihitung dan berapa besar biaya-biaya yang akan
dikeluarkan, seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika bisnis dijalankan. Hal-hal yang diteliti dalam aspek ini adalah lama pengembalian investasi yang
ditanamkan, sumber pembiayaan, tingkat suku bunga yang berlaku, biaya kebutuhan investasi, dan aliran kas cashflow .
3.1.4 Teori Biaya dan Manfaat
Pada analisis usaha, tujuan-tujuan analisis harus disertai dengan defenisis biaya-biaya dan manfaat. Biaya dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
mengurangi suatu tujuan, dan suatu manfaat dan segala sesuatu yang membantu tujuan Gittinger,1986. Biaya yang diperlukan dalam suatu usaha atau bisnis
dikategorikan sebagai berikut: a.
Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaanya bersifat jangka panjang seperti tanah, bangunan, pabrik dan mesin.
b. Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang diperlukan
pada saat usaha mulai dilaksanakan seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
c. Biaya lainnya seperti pajak, bunga dan pinjaman.
Penerimaan dan biaya merupakan variabel-variabel penting untuk mengetahui kondisi bisnis suatu perusahaan. Dengan diketahuinya penerimaan total
Total Revenue atau TR dan total biaya Total Cost atau TC yang dikeluarkan. Manfaat dapat juga diartikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan
kontribusi terhadap suatu usaha atau proyek. Manfaat dapat dibedakan menjadi :
32 a.
Manfaat langsung yaitu manfaat yang secara langsung dapat diukur dan dilaksanakan sebagai akibat dari investasi seperti peningkatan pendapatan dan
kesempatan kerja. b.
Manfaat yang tidak langsung yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh dengan tidak langsung dari usaha dan bukan merupakan tujuan utama seperti rekreasi.
Kriteria yang biasa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan suatu proyek atau usaha yang dilaksanakan adalah kriteria investasi. Dasar penialaian
investasi adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat-manfaat dalam situasi tanpa proyek. Nilai
perbedaanya adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan adanya proyek Gittinger,1986.
3.1.5 Analisis Kelayakan Investasi
Analisis kelayakan investasi diukur berdasarkan ukuran kriteri-kriteri investasi. Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan
biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek dengan cara menggunakan perhitungan berdiskonto dan tidak berdiskonto. Perbedaanya terletak pada konsep Time Value of
Money yang diterapkan pada perhitungan berdiskonto.
3.1.6 Analisis Finansial