81 juga pendapatan dari telur yang pecah dan kurang baik telur dengan kerabang
berwarna putih yang dijual Rp 11.000,00 per kilogram. Total penerimaan dari penjualan telur ayam sebesar Rp 623.700.000,00 pada tahun pertama usaha dimulai
dan pada tahun kedua sebesar Rp 2.910.600,000.00 hingga tahun selanjutnya. Dengan perhitungan dari jumlah ayam 13.000 ekor diperkirakan bertelur setiap harinya 90
persen sehingga menghasilkan ± 11.700 butir.
b. Penerimaan Penjualan Ayam Afkir
Penerimaan penjualan ayam petelur afkir adalah penerimaan sampingan yang dihasilkan pada saat periode pemeliharaan berakhir. Penerimaan penjualan Ayam
petelur afkir mulai diperoleh pada awal tahun ke-3. Pada umumnya ayam petelur afkir banyak dicari pelanggan untuk dijadikan ayam potong yang memiliki nilai
ekonomis cukup tinggi sehingga dapat dijual. Ayam afkir DLF di jual ke Pasar Darmaga, Pasar Ciampea,
Pasar Leuwiliang disetiap pasar sudah ada pedagang ayam
yang menerima atau melakukan kerja sama. Nilai jual ayam petelur afkir yaitu Rp
30.000 per ekor. Adapun total nilai penerimaan dari penjualan ayam afkir sebesar Rp 312.000.000,00. Dari 13.000 ekor ayam yang diusahakan diperkirakan hidup hingga
akhit tahun kedua umur produksi ayam yaitu sekitar 80 persen atau sama dengan 10.400 ekor ayam.
c. Penerimaan Penjualan Kotoran Ayam
Penerimaan penjualan kotoran ayam petelur juga merupakan penerimaan sampingan yang memberikan manfaat cukup besar terhadap keuntungan perusahaan.
Kotoran ayam dijual dalam bentuk karung dengan harga Rp 4.500,00 per karung. Kotoran ayam banyak dicari petani karena harganya yang cukup terjangkau untuk
dijadikan pupuk kompos. Adapun total nilai penerimaan dari penjualan kotoran ayam sebsear Rp 8.100.000,00 pada tahun pertama dan Rp 54.000.000,00 tahun
berikutnya. DLF dalam sebulan mampu menghasilkan lebih dari 1.000 karung kotoran ayam.
d. Nilai Sisa
Penerimaan nilai sisa adalah penerimaan yang diperoleh dari sisa modal investasi yang tidak terpakai habis selama umur usaha. Investasi yang memberikan
82 nilai sisa pada usaha peternakan telur ayam ras DLF adalah nilai tanah, bangunan,
mesin, dan kendaraan. Pada penelitian ini diperoleh nilai sisa investasi pada akhir tahun ke lima adalah sebesar Rp 22.560.000,00 Rincian nilai sisa disajikan pada
lampiran 8.
7.1.2 Arus Pengeluaran Outflow
Komponen biaya dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu investasi dan biaya operasional. Biaya investasi adalah biaya yang harus dikeluarkan pada awal
tahun usaha atau pada saat usaha telah berlangsung untuk mendapatkan faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Biaya operasional adalah sejumlah
biaya yang dikeluarkan agar proses produksi dapat berlangsung.
1. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan satu kali dalam satu periode proses produksi untuk memperoleh berapa kali manfaat secara ekonomis yang
dikeluarkan pada awal kegiatan dan jumlahnya cukup besar. Biaya tanah dan bangunan adalah biaya pembangunan yang dibayarkan pada awal periode usaha.
Dalam analisis keuangan ini diasumsikan umur usaha adalah 5 tahun. Peralatan memiliki nilai ekonomis satu hingga empat tahun, sehingga dibeberapa peralatan
setiap tahunnya dilakukan reinvestasi. Perhitungan penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus. Penyusutan
adalah nilai harga beli dikurangi nilai sisa dibagi dengan umur ekonomis. Nilai penyusutan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan nilai sisa dimasukkan dalam
perhitungan pendapatan atau penerimaan. Jumlah biaya investasi dari usaha ini adalah sebesar Rp 694,420,000,00 dan nilai sisanya adalah Rp 22.560.000,00 dengan jumlah
biaya penyusutan per tahunnya adalah Rp 95,872,166.67. Rincian biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 11.
83
Tabel 10. Biaya Investasi Dian Layer Farm
No Uraian
Satuan Jumlah
Harga per Satuan
Jumlah Biaya
1 Lahan
Ha 1,5 Ha
- 100.000.000
2 Kandang DOC
Unit 1
20.000.000 20.000.000
3 Kandang Layer
Unit 11
30.000.000 300.000.000
4 Perlengkapan DOC
a. Kompor Gas Kecil Unit
6 50.000
300.000 b. Tabung Gas 3 Kg
Unit 18
150.000 2.700.000
c. Tempat minum Pasang
10 10.000
100.000 d. Tempat pakan
Unit 10
15.000 150.000
e. Lampu Pijar 75 watt Unit
10 15.000
150.000 f. Terpal Penutup
Lembar 4
200.000 800.000
5 Peralatan produksi
a. Tray Telur
Unit 1000
5.000 5.000.000
b. Ember Plastik
Buah 10
15.000 150.000
c. Alat Penyemprot
Unit 1
75.000 75.000
d. Sekop
Buah 4
30.000 120.000
6 Pipa Air
Unit 50
20.000 1.000.000
7 Pompa Air 250 watt
Unit 3
1.500.000 4.500.000
8 Tandon Air 5100 liter
Unit 1
4.000.000 4.000.000
9 Tandon Air 1200 liter
Unit 2
700.000 1.400.000
10 Instalasi Listrik
Unit 1
1.500.000 1.500.000
11 Mobil Pick Up
Unit 1
95.000.000 95.000.000
12 Komputer
Unit 1
3.500.000 3.500.000
13 Box Kayu Peti
Unit 100
3500 175.000
14 Timbangan Digital
Unit 1
6.000.000 6.000.000
15 Timbangan Pakan
Unit 1
1.500.000 1.500.000
16 Timbangan Manual
Unit 1
200.000 200.000
17 White Board
Unit 1
250.000 250.000
18 Kulkas
Unit 2
1.000.0000 2.000.000
19 Mes Karyawan dan kantor
Unit 1
60.000.000 60.000.000
20 Gudang dan tempat
pengemasan Unit
1 20.000.0000
15.000.000 21
Tempat penggiling pakan Unit
1 20.000.0000
15.000.000 22
Mesin penggiling Pakan Unit
1 6.500.000
6.500.000 23
Generator Unit
1 1.500.000
1.500.000 24
Meja dan kursi Unit
1 250.000
250.000
TOTAL 694,420,000
Sumber: Dian Layer Farm, 2011
84
2. Biaya operasional
Biaya operasional adalah biaya yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan produksi. Biaya operasional terdiri dari biaya variable dan biaya tetap.
a. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan setiap tahun yang besarnya tidak terkait langsung dengan jumlah produksi dan akan dikeluarkan selama usaha itu
berlangsung. Biaya yang dikeluarkan oleh DLF meliputi biaya gaji yang terdiri dari gaji kepala kandang, bagian administrasi, supir dan bagian produksi. Pemberian gaji
dilakukan sebulan sekali dimana setiap bagian berbeda jumlahnya, selain gaji ada biaya rekening listrik dan telepon yang dibayar sebulan sekali dan dihutung dalam
setahun yang diasumsikan cateris paribus. Biaya alat dan bangunan atau investasi yang diasumsikan lima persen dari total investasi , alat tulis kantor yang dibeli setiap
bulannya digunakan untuk keperluan selama proses produksi dan panen. Pajak Bumi Bangunan PBB dan Pajak mobil yang dibayarkan setahun
sekali, BBM atau bahan bakar minyak. Bahan bakar minyak yang digunakan diperusahaan yaitu solar dan bensin. Solar digunakan untuk mesin disel yang
menjalankan mesin penggiling pakan. Dalam satu kali penggilingan pakan perusahaan menggunakan tiga liter minyak solar, dimana dalam seminggu perusahaan
melakukan penggilingan pakan sebanyak tiga kali produksi, sedangkan untuk bensin digunakan untuk mobil yang diperkirakan sehari 10 liter per hari. Harga bensin dan
soalar yang digunakan berlaku harga saat ini yaitu Rp 4.500,00 cateris paribus . Adapun rincian biaya tetap tersebut terdapat pada Tabel 12.
85
Tabel 11. Biaya Tetap Dian Layer Farm
No Uraian
Satuan Jumlah
Harga BiayaTahun
1 Gaji Karyawan
a. Kepala Kandang
Orang 1
2.000.000 24.000.000
b. Administrasi Orang
1 1.300.000
15.600.000 c.Supir
Orang 1
1.100.000 14.400.000
d.Bagian Produksi Orang
14 800.000
134.400.000 2
ATK 200.0000
1.400.000 3
Rekening a. Listrik
Bulan 3.000.000
36.000.000 b. Telepon
Bulan 200.000
2.400.000 4
Pemeliharaan Investasi Tahun
34.721.000 5
Penyusutan 64.523.762
6 Pajak Mobil
Tahun 1.000.000
7 BBM
Liter 223
1.003.500 12.042.000
8 PBB
Tahun 280.000
TOTAL 347.132.166.67
Sumber: Dian Layer Farm, 2011
b. Biaya Variabel