73
6.2.3 Teknologi
Berdasarkan keragaan budidaya ayam ras petelur di DLF, pengusahaan peternakan tidak memerlukan teknologi yang canggih dan modren. Peralatan yang
digunakan sama seperti pengusahaan peternakan lainya yang masih sederhana. Peralatan mesin hanya digunakan pada kegiatan pembuatan pakan. Untuk kegiatan
produksi sendiri banyak digunakan peralatan sederhana yang mudah digunkana oleh para pekerja. Teknologi yang digunakan DLF yaitu mesin pembuat pakan, saluran
instalasi air yang memudahkan dalam proses produksi, sistem produksi yang sudah mengikuti kriteria ideal budidaya ayam ras petelur. Pada pengembangan usahanya
DLF melakukan perubahan pada struktur kandang. Kandang yang baru dibangun lebih banyak menampung ayam serta menghemat lahan yang digunakan. Sedangkan
pada produksi tidak ada teknologi yang berubah.
6.2.4 Hasil dan Analisis Aspek Teknis
Kelayakan usaha ayam ras petelur dari aspek teknis dapat dilihat dari penentuan lokasi, budidaya dan teknologi yang diterapkanoleh DLF. DLF mampu
memenuhi persyaratan yang ideal dalam aspek teknis seperti persiapan kandang yang baik, pemeliharaan, kontrol mutu dan kesehatan terhadap ayam petelur, adanya
perubahan teknologi yang menambah keuntungan DLF. Berdasarkan dari kriteria tersebut DLF secara teknis layak untuk dijalankan.
6.3 Aspek Manajemen
Pengkajian aspek manajemen pada dasarnya menilai para pengelola usaha ayam ras petelur dan struktur organisasi yang ada. Usaha akan berhasil apabila
dijalankan oleh orang-orang yang profesional dan bertanggung jawab mulai dari merencanakan, melaksanakan hingga hingga mengendalikannya agar tidak terjadi
penyimpangan.
6.3.1 Struktur Organisasi dan Jod Description
Usaha peternakan DLF memiliki struktur organisasi yang sederhana, yaitu dimana usaha ini dipimpin oleh seorang pendiri usaha tersebut Bapak Dian Herman
74 yang mengatur dan membuat segala kebijakan yang berkaitan dengan usaha
peternakan ayam ras petelur di DLF dan memiliki tenaga kerja berjumlah 17 orang. Tidak ada penambahan pekerja pada saat dilakukannya pengembangan. Hal ini di
karenakan pekerjaan di Dian layer Farm tidak memerlukan waktu yang padat dalam memelihara ayam setiap kandangnya. Sehingga untuk menghemat biaya pihak
perusahaan menggunakan pekerja yang ada. Adapun struktur organisasi DLF yaitu:
Gambar 8. Struktur Organisasi Dian Layer Farm
Sumber : Dian Layer Farm, 2011 Sistem manajemen yang ada di DLF ini belum tertata dengan rapi, hal ini
dapat dilihat dari job descriptions yang ada sehingga para pekerja memiliki tanggung jawab diluar pekerjaannya. Secara umum job descriptions yang ada di DLF adalah
sebagai berikut: 1. Kepala Kandang
Tugasnya: a.
Mengontrol proses produksi b.
Memecahkan permasalahan yang ada diperusahaan c.
Mencari area pemasaran d.
Ikut serta dalam proses produksi 2. Administrasi
Tugasnya :
Kepala Kandang
Bagian Pengemasan
Bagian Bangunan
Bagian Produksi
Bagian Pendistribusian
Pemilik Administrasi
75 a.
Menyusun sistem keuangan b.
Membuat laporan produksi c.
Bertanggung jawab terhadap recording penjualan, pembelian DOC, pakan, obat-obatan dan vaksin
d. Membeli perlengkapan DLF dan peralatan yang dibutuhkan untuk produksi
3. Produksi
Tugasnya yaitu bertanggung jawab dalam kebersihan kandang, pengambilan telur, pemberian pakan dan minum
4. Pengemasan
Tugasnya : a.
Membersihkan telur yang kotor b.
Memisahkan telur yang bagus dan tidak c.
Memyiapkan peti kemas d.
Menimbang telur sesuai ukuran peti 5. Pendistribusian dan supir
Tugasnya yaitu mendistribusikan telur kepada pelanggan dan Menbeli bahan baku pakan
6. Bangunan Tugasnya:
a. Perbaikan dan perawatan kandang b. Pembuatan kandang baru
6.3.2 Sistem Gaji dan Insentif