Peralatan Penyiapan Bibit Budidaya

62 a b Gambar 5. a Bentuk Kandang Awal , b Kandang Baru

2. Peralatan

a. Litter alas lantai Alas lantai atau litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran dari kulit padi atau sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasi serutan kayu dengan panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi atau sekam. b. Tempat bertelur Bentuk lantai kandang ayam dibuat miring dari bambu hingga telur langsung ke luar sarang setelah bertelur dan dibuat lubang yang lebih besar dari besar telur pada dasar sarang. Pada ujung lantai kandang disediakan kayu kaso sedikit lebih tinggi dari lantai yang berfungsi untuk menahan telur agar tidak terjatuh, pecah, terinjak-injak dan dimakan. c. Tempat pakan dan minum Tempat pakan dan minum harus tersedia cukup. Tempat pakan terbuat dari kayu kaso, sedangkan tempat minum terbuat dari paralon yang 63 cukup besar dan terletak lebih rendah dari tempat pakan. Setiap ujung tempat minum disediakan keran air yang berfungsi untuk mengalirkan air. Panjang tempat pakan dan minum disesuaikan dengan panjang kandang baterai. d. Tempat telur Tray untuk menampung telur dari kandang ke tempat pengemasan. Tray terbuat dari plastik fiber agar kuat dan awet. Tray harus sering dicuci agar tidak kotor dan menimbulkan penyakit. Sedangkat tempat telur yang digunakan dalam pengemasan terbuat dari kayu berbentuk peti atau kotak yang berukuran 50x30x20. Ketika melakukan pengemasan peti dilapisi koran kemudian ditaburi sekam padi agar telur tidak pecah ketika diangkut. Gambar 6. Tray Telur

3. Penyiapan Bibit

Dian Layer Farm dalam menjalankan usahanya menggunakan ayam petelur jenis Hisex Brown ayam petelur berwana coklat yang menghasilkan telur pertahunnya 272 butir. Ayam petelur yang akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain: a. Ayam petelur harus sehat dan tidak cacat fisiknya. b. Pertumbuhan dan perkembangan normal c. Ayam petelur berasal dari bibit yang diketahui keunggulannya 64 Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit atau DOC Day Old Chicken atau ayam umur sehari: a. Anak ayam DOC berasal dari induk yang sehat b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya d. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik e. Ukuran badan normal, ukuran berat badan antara 35-40 gram f. Tidak ada letakan tinja diduburnya. Pemilihan Bibit dan Calon Induk. Penyiapan bibit ayam petelur yang berkriteria baik dalam hal ini tergantung sebagai berikut: a. Konversi Ransum Konversi ransum merupakan perabandingan antara ransum yang dihabiskan ayam dalam menghasilkan sejumlah telur. Keadaan ini sering disebut dengan ransum per kilogram telur. Ayam yang baik akan makan sejumlah ransum dan menghasilkan telur yang lebih banyak atau lebih besar daripada sejumlah ransum yang dimakannya. Bila ayam itu makan terlalu banyak dan bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin buruk bagi ayam itu. Bila bibit ayam mempunyai konversi yang kecil maka bibit itu dapat dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai bibit ayam dan juga dapat diketahui dari lembaran daging yang sering dibagikan pembibit kepada peternak dalam setiap promosi penjualan bibit ayamnya. b. Produksi Telur Produksi telur sudah tentu menjadi perhatian utama dalam usaha peternakan ayam petelur. Dipilih bibit yang dapat memproduksi telur banyak. Tetapi konversi ransum tetap menjadi perhatian utama sebab ayam yang produksi telurnya tinggi tetapi makannya banyak juga tidak menguntungkan. DLF menggunakan ayam jenis Hisex Brown yang menghasilkan rata-rata 272 butir telur setahun. c. Siklus Produksi Pada siklus produksi pemasukan ayam di DLF, perusahaan melakukannya sejak DOC. DOC yang diambil dari PT.Sierad berumur nol hari atau baru menetas. Tingkat kematian diperkirakan 2 persen dari 100 ekor ayam. Sehingga ketika 65 melakukan pengiriman DOC setiap 100 ekor ayam ditambah 2 ekor ayam sebagai ganti resiko kematian yang 2 persen. Di DLF ayam tidak dimasukkan secara bersamaan. Adapun tahapan yang digunakan oleh perusahaan, agar proses produksi tetap berlangsung. Pada kondisi awal perusahaan ada empat siklus dalam setahun yang dibagi menjadi empat triwulan. Pada Triwulan I dimulai dari bulan Juli Tahun I , Triwulan II dimulai dari bulan Oktober Tahun I dan Triwulan III dimulai dari bulan Januari Tahun II DLF membeli 3.612 ekor DOC untuk dibesarkan pada masing-masing triwulan. Jumlah tersebut akan mengisi tiga jalur kandang baterai, dimana setiap kandang ayam berisi 1.180 ekor ayam. Pada Triwulan IV dimulai dari bulan April Tahun II DLF membeli 2.424 ekor DOC untuk dibesarkan. Jumlah tersebut akan mengisi dua jalur kandang baterai, dimana setiap kandang ayam berisi 1.212 ekor ayam. Ayam akan dipelihara selama 30 hari di kandang DOC, kemudian dimasukkan ke kandang Grower yang akan mulai belajar bertelur hingga saat Layer. Selama masa betelur ayam akan tetap divaksin dan diberi vitamin. Ayam mulai mengalami penurunan produksi pada saat berusia dua tahun, sehingga pada awal tahun ke tiga ayam sudah afkir dan dapat dijual.Agar siklus usaha tetap berjalan dengan baik, kandang akan selalu dibersihkan sebelum masa pemasukan ayam yang baru. Hal ini untuk menjaga agar ayam bebas dari penyakit serta jamur atau bakteri yang bersarang pada kandang. Pada saat pengembangan DOC yang masuk pemeliharaanya digabung dengan kandang pada kondisi awal. Jumlah DOC yang masuk digabung dengan kondisi awal dimana penambahan ayam sebanyak 2.700 ekor ditambah dengan resiko kematiaN 2 persen menjadi 2.754 ekor. Sehingga siklus pada saat pengembangan menjadi pada Triwulan I dimulai dari bulan Juli Tahun II dan Triwulan II dimulai dari bulan Oktober Tahun III DLF membeli 4.917 ekor DOC masing-masing triwulan. Jumlah tersebut akan mengisi enam jalur kandang baterai, tiga kandang lama yang berisi 1.180 ekor ayam tiap kandang dan dua kandang baru yang berisi 1.377 ekor ayam tiap kandang. Triwulan III dimulai dari bulan Januari Tahun III DLF membeli 3.612 ekor DOC untuk dibesarkan pada masing-masing triwulan. Jumlah tersebut dan mengisi tiga jalur kandang baterai, dimana setiap kandang ayam berisi 1.180 ekor 66 ayam. Pada Triwulan IV dimulai dari bulan April Tahun III DLF membeli 2.424 ekor DOC untuk dibesarkan. Jumlah tersebut akan mengisi dua jalur kandang baterai, dimana setiap kandang ayam berisi 1.212 ekor ayam.Untuk lebih jelas siklus produksi dapat dilihat pada lampiran 5 . Gambar 7. Day Old Chiken

4. Pemeliharaan