26.49 Interesterifikasi enzimatik bahan baku berbasis minyak sawit untuk produksi cocoa butter equivalents
Apabila mengacu pada definisi CBE menurut CAOBISCO asosiasi
pembuat candy dan biskuit dalam Masyarakat Ekonomi Eropa, maka hasil fraksinasi produk transesterifikasi pada penelitian ini tidak seluruhnya dapat
disebut sebagai CBE. Syarat pertama dari definisi tersebut, yaitu kandungan TAG StOSt StStM
≥ 65 Minifie, 1999, dapat dipenuhi oleh produ k fraksinasi substrat RBDPOAsam Stearat, dan sPMFAsam Stearat untuk rasio berat 5:4 dan
5:5. Sedangkan untuk Olein SawitAsam Stearat, tidak ada yang memenuhi kriteria tersebut, walaupun substrat tersebut mempunyai nilai IC yang mendekati
CB. Sedangkan untuk kedua substrat yang lain, konsisten dengan nilai IC yang paling mendekati nilai IC CB. Meskipun demikian, definisi ini
sebenarnya masih
menjadi bahan diskusi dan perdebatan sampai saat ini. CBE sebenarnya menggambarkan suatu range produk, dimana sebagian
produk didesain untuk pengganti keseluruhan CB, sedangkan yang lainnya sebagai pengganti sebagian CB Wainwright 1999. Bahkan enam lemak nabati,
yaitu illipetengkawang, minyak sawit PMF, sal, shea, kokum gurgi dan mango kernel yang digunakan secara tunggal atau campuran dapat disebut sebagai CBE
EU Directive 200036EC. Sedangkan menurut Soon 1991 dan Hariyadi 2009, tidak ada specialty fats yang lebih baik dari specialty fats yang lain atau
dengan kata lain semua specialty fats adalah spesial. Namun demikian CB tetap digunakan sebagai standar.
Produk CBE yang dihasilkan dari fraksinasi produk asidolisis pada penelitian ini memberikan kandungan POS yang mendekati CB, tetapi dengan
kandungan POP dan SOS yang lebih rendah dari CB. Satiawihardja et al. 2001 melakukan asidolisis enzimatik olein sawit dengan asam stearat dalam n-heksana
untuk menghasilkan produk CBE. Pada kondisi terbaiknya dihasilkan produk CBE dengan komposisi POP, POS dan SOS masing-masing 14.83, 38.14 dan
23.69, tetapi profil SFC masih sangat rendah untuk suhu di bawah 30°C. Fraksinasi yang dilakukan merupakan kombinasi fraksinasi solven heksana dan
aseton serta fraksinasi kering pengaturan suhu. Sedangkan Ciftci et al. 2009 menggunakan bahan baku refined olive pomace oil ROPO dengan asam palmitat
dan asam stearat untuk menghasilkan CBE. Produk yang paling mirip CB mengandung 11 POP, 21.8 POS dan 15.7 SOS.
Profil SFC dan SMP
Profil SFC CB dan CBE hasil penelitian ini disajikan pada Gambar 8.5, 8.6 dan 8.7. Profil SFC hasil transesterifikasi masing-masing jenis substrat
berubah secara drastis setelah mengalami proses fraksinasi. Produk CBE hasil fraksinasi cenderung mempunyai nilai SFC yang lebih rendah dibandingkan hasil
interesterifikasi, kecuali pada suhu pengukuran 10°C. Proses fraksinasi juga mengakibatkan range pelelehan produk CBE relatif lebih sempit dibandingkan
dengan profil pelelehan hasil transesterifikasi. Profil pelelehan yang tajam terlihat pada suhu 30-35°C. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi TAG St2U
terutama TAG StStM dan menurunnya konsentrasi TAG St3. Selain itu juga menurunnya konsentrasi DAG dan ALB.
Profil SFC produk CBE pada penelitian ini mempunyai pola yang agak berbeda dengan profil SFC CB dan cenderung mempunyai nilai SFC lebih rendah
daripada nilai SFC CB pada suhu pengukuran di bawah 30-35°C, tetapi lebih tinggi pada suhu pengukuran di atas 30-35°C. Kandungan TAG St3 yang bertitik
leleh tinggi dalam produk CBE, beserta DAG dan ALB mempunyai efek yang kurang baik terhadap sifat pelelehannya Hashimoto et al. 2001. Demikian
halnya yang terjadi dengan produk CBE. Sementara itu, SMP produk CBE hasil asidolisis enzimatik berada pada
kisaran suhu 28-32.9°C, relatif lebih rendah dari SMP CB 31.8-32.6°C. Walaupun demikian, nilai SMP saja tidak cukup memberikan informasi tentang
sifat CBE, karena sifat CBE sangat ditentukan oleh komposisi TAG yang akan tercermin dalam profil SFC dan nilai SMP. Selain itu, tidak kalah pentingnya
adalah tingkat kompatibilitasnya terhadap CB. Sedangkan beberapa peneliti melaporkan SMP CB-like fats, antara lain Ciftci et al. 2009, 29.9°C; Abigor et
al. 2003, 33.8°C; Liu et al. 1997, 34.3°C dan Chang et al. 1990, 39°C. Rendemen CBE yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar antara 23.4-
30.6 dari berat lemakminyak. Beberapa peneliti lain juga melakukan proses produksi CBE menggunakan bahan baku, teknik produksi maupun teknik
fraksinasi yang berbeda dengan yang dilakukan pada penelitian ini. Chong et al. 1992 mendapatkan rendemen CB-like fats 25.0, sedangkan Abigor et al.
2003 mendapatkan rendemen 45.6. Sementara itu, Chang et al. 1990
Parts
Show moreDokumen yang terkait
Produksi Asam Palmitat dari Fraksi Stearat Minyak Sawit untuk Pengkayaan Komponen Cocoa Butter Equivalent pada Olein Minyak Sawit melalui Interesterifikasi Enzimatik
0
14
3
Penggunaan Lipase Dedak dan Lypozime dalam Boihidrolisis Olein Minyak Sawit dan Interesterifikasi Enzimatik untuk Menghasilkan Bahan Baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)
0
11
93
Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent
0
11
77
Studi Awal Penggunaan Lipase Dedak Padi dalam proses Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Bahan Baku Olein Minyak Sawit untuk Menghasilkan Cocoa Butter Equivalent (CBE)
0
7
77
Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β-Karoten
0
14
244
Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent
0
15
67
Produksi Bahan Baku Spreads Kaya β-karoten Berbasis Minyak Sawit Merah Melalui Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Reaktor Batch
2
26
84
Penggunaan dedak dan lypozime dalam biohidrolisis olein minyak sawit dan interesterifikasi enzimatik untuk menghasilkan bahan baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)
0
3
3
Produksi bahan baku spreads kaya b-karoten berbasis minyak sawit merah hasil interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu
0
6
133
Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β Karoten
0
7
126