31.82 Interesterifikasi enzimatik bahan baku berbasis minyak sawit untuk produksi cocoa butter equivalents

Apabila mengacu pada definisi CBE menurut CAOBISCO asosiasi pembuat candy dan biskuit dalam Masyarakat Ekonomi Eropa, maka hasil fraksinasi produk transesterifikasi pada penelitian ini tidak seluruhnya dapat disebut sebagai CBE. Syarat pertama dari definisi tersebut, yaitu kandungan TAG StOSt StStM ≥ 65 Minifie, 1999, dapat dipenuhi oleh produ k fraksinasi substrat RBDPOAsam Stearat, dan sPMFAsam Stearat untuk rasio berat 5:4 dan 5:5. Sedangkan untuk Olein SawitAsam Stearat, tidak ada yang memenuhi kriteria tersebut, walaupun substrat tersebut mempunyai nilai IC yang mendekati CB. Sedangkan untuk kedua substrat yang lain, konsisten dengan nilai IC yang paling mendekati nilai IC CB. Meskipun demikian, definisi ini sebenarnya masih menjadi bahan diskusi dan perdebatan sampai saat ini. CBE sebenarnya menggambarkan suatu range produk, dimana sebagian produk didesain untuk pengganti keseluruhan CB, sedangkan yang lainnya sebagai pengganti sebagian CB Wainwright 1999. Bahkan enam lemak nabati, yaitu illipetengkawang, minyak sawit PMF, sal, shea, kokum gurgi dan mango kernel yang digunakan secara tunggal atau campuran dapat disebut sebagai CBE EU Directive 200036EC. Sedangkan menurut Soon 1991 dan Hariyadi 2009, tidak ada specialty fats yang lebih baik dari specialty fats yang lain atau dengan kata lain semua specialty fats adalah spesial. Namun demikian CB tetap digunakan sebagai standar. Produk CBE yang dihasilkan dari fraksinasi produk asidolisis pada penelitian ini memberikan kandungan POS yang mendekati CB, tetapi dengan kandungan POP dan SOS yang lebih rendah dari CB. Satiawihardja et al. 2001 melakukan asidolisis enzimatik olein sawit dengan asam stearat dalam n-heksana untuk menghasilkan produk CBE. Pada kondisi terbaiknya dihasilkan produk CBE dengan komposisi POP, POS dan SOS masing-masing 14.83, 38.14 dan 23.69, tetapi profil SFC masih sangat rendah untuk suhu di bawah 30°C. Fraksinasi yang dilakukan merupakan kombinasi fraksinasi solven heksana dan aseton serta fraksinasi kering pengaturan suhu. Sedangkan Ciftci et al. 2009 menggunakan bahan baku refined olive pomace oil ROPO dengan asam palmitat dan asam stearat untuk menghasilkan CBE. Produk yang paling mirip CB mengandung 11 POP, 21.8 POS dan 15.7 SOS.

Dokumen yang terkait

Produksi Asam Palmitat dari Fraksi Stearat Minyak Sawit untuk Pengkayaan Komponen Cocoa Butter Equivalent pada Olein Minyak Sawit melalui Interesterifikasi Enzimatik

0 14 3

Penggunaan Lipase Dedak dan Lypozime dalam Boihidrolisis Olein Minyak Sawit dan Interesterifikasi Enzimatik untuk Menghasilkan Bahan Baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)

0 11 93

Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent

0 11 77

Studi Awal Penggunaan Lipase Dedak Padi dalam proses Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Bahan Baku Olein Minyak Sawit untuk Menghasilkan Cocoa Butter Equivalent (CBE)

0 7 77

Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β-Karoten

0 14 244

Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent

0 15 67

Produksi Bahan Baku Spreads Kaya β-karoten Berbasis Minyak Sawit Merah Melalui Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Reaktor Batch

2 26 84

Penggunaan dedak dan lypozime dalam biohidrolisis olein minyak sawit dan interesterifikasi enzimatik untuk menghasilkan bahan baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)

0 3 3

Produksi bahan baku spreads kaya b-karoten berbasis minyak sawit merah hasil interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu

0 6 133

Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β Karoten

0 7 126