16.96 18.33 16.44 2.01 1.98 Interesterifikasi enzimatik bahan baku berbasis minyak sawit untuk produksi cocoa butter equivalents

demikian, nilai DI dan IC dapat dijadikan dasar untuk penentuan waktu reaksi yang tepat apabila proporsi TAG target sangat menentukan seperti halnya dalam sintesis komponen CBE. Keterangan: RF, Substrat RBDPOFHSO; OF, substrat Olein SawitFHSO; PF, substrat sPMFFHSO; CB, Cocoa Butter Gambar 5.2 Derajat Interesterifikasi DI atas dan Indeks CBE IC bawah masing-masing jenis substrat pada berbagai waktu reaksi Nilai IC memberikan gambaran tentang proporsi TAG utama CB POP, POS dan SOS dalam substrat maupun hasil interesterifikasinya. Seperti halnya dengan nilai DI, proporsi TAG POP+POO dan SSS+PSS dalam substrat sangat menentukan konsentrasi TAG target POS dan SOS yang terbentuk, sebagaimana reaksi yang diilustrasikan sebelumnya. Substrat Olein SawitFHSO memberikan komposisi TAG substrat dengan proporsi yang paling baik, sehingga memberikan nilai IC yang paling tinggi. Sedangkan substrat RBDPOFHSO dan sPMFFHSO memberikan nilai IC yang hampir sama. Pada Tabel 5.1, 5.2 dan 5.3 dapat dilihat pula pengelompokan TAG berdasarkan kejenuhanketidakjenuhannya Neff et al. 1999; Silva et al. 2009 untuk masing-masing jenis substrat pada berbagai rasio berat. Secara umum, proses transesterifikasi mengakibatkan peningkatan kelompok TAG St2U terutama StStM, sedangkan kelompok TAG yang lain mengalami penurunan. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya TAG target POS dan SOS yang termasuk kelompok StStM. Perubahan paling besar terlihat pada awal reaksi waktu reaksi 2 jam, selanjutnya hanya terjadi sedikit perubahan pada konsentrasi masing-masing kelompok TAG pada waktu-waktu reaksi berikutnya. Komposisi TAG St3, St2U, StU2, U3 relatif konstan setelah waktu reaksi 8-12 jam. Pengaruh Waktu Reaksi Terhadap Profil SFC dan SMP Pada Gambar 5.3 dan 5.4 disajikan profil SFC masing-masing substrat RBDPOFHSO, Olein SawitFHSO, sPMFFHSO, 1:1 bb setelah reaksi interesterifikasi pada berbagai waktu reaksi. Perubahan yang terjadi dalam komposisi TAG substrat tercermin dalam profil SFC. Seperti halnya yang terjadi pada komposisi TAG yang tidak banyak berubah setelah 8-12 jam waktu reaksi, maka keadaan tersebut juga tercermin dalam profil SFC. Profil SFC untuk masing-masing jenis substrat pada berbagai waktu reaksi menunjukkan profil yang sangat mirip hampir berhimpit, kecuali SFC substrat awal dan waktu reaksi 2 jam. Secara umum, SFC substrat awal dan substrat pada waktu reaksi 2 jam terlihat lebih rendah nilai SFC-nya dibawah suhu pengukuran 30-35°C dan lebih tinggi di atas suhu pengukuran 30-35°C dibandingkan dengan Gambar 5.3 Profil SFC substrat RBDPOFHSO atas dan substrat Olein SawitFHSO bawah setelah transesterifikasi enzimatik pada berbagai waktu reaksi waktu reaksi yang lain. Hal ini berkaitan dengan komposisi TAG yang berbeda, substrat awal dan waktu reaksi 2 jam mengandung TAG St3 titik leleh 56-65°C dan TAG St2U titik leleh 27-42°C yang lebih rendah serta TAG StU2 6-23°C dan U3 titik leleh -13-1°C yang lebih tinggi dibandingkan dengan waktu reaksi lainnya. Selain itu, juga mungandung DAG dan ALB yang lebih rendah dibandingkan dengan waktu reaksi lainnya. Gambar 5.4 Profil SFC substrat sPMFFHSO setelah transesterifikasi enzimatik pada berbagai waktu reaksi Seperti halnya dengan nilai SFC, nilai SMP produk transesterifikasi tidak berbeda jauh setelah waktu reaksi 8-12 jam. Pada Tabel 5.5 terlihat bahwa SMP produk transesterifikasi untuk berbagai jenis substrat pada berbagai waktu reaksi tidak Tabel 5.5 SMP masing-masing jenis substrat 1:1, bb setelah transesterifikasi enzimatik pada berbagai waktu reaksi Waktu Reaksi Jenis Substrat RBDPOFHSO 1:1, bb OleinFHSO 1:1, bb sPMFFHSO 1:1, bb S M P °C 0 jam 2 jam 4 jam 8 jam 12 jam 16 jam 20 jam 24 jam 57.5-58.2 50.8-51.0 47.7-48.9 49.0-49.6 47.5-47.7 47.8-48.0 47.2-47.6 47.4-48.0 56.9-57.3 49.2-49.7 47.0-47.1 47.6-48.0 45.8-46.0 46.5-47.1 45.6-46.2 46.2-46.8 56.4-57.8 50.4-51.0 47.8-48.0 49.0-49.1 46.6-47.0 47.1-47.5 47.5-47.8 47.0-47.2 banyak berbeda. Nilai SMP yang lebih tinggi hanya terlihat pada awal reaksi waktu reaksi 0 dan 2 jam, selanjutnya untuk waktu reaksi berikutnya nilai SMP untuk masing-masing jenis substrat menunjukkan nilai yang hampir sama. Profil SFC maupun profil TAG yang hampir sama akan memberikan nilai SMP yang hampir sama pula. Pengaruh Rasio Substrat Terhadap Komposisi TAG Pada penelitian ini dipelajari pengaruh rasio berat substrat campuran masing-masing fraksi minyak sawit dengan FHSO terhadap komposisi TAG setelah reaksi transesterifikasi enzimatik. Komposisi TAG pada masing-masing jenis substrat sebelum dan sesudah reaksi transesterifikasi disajikan pada Tabel 5.6 RBDPOFHSO, Tabel 5.7 Olein SawitFHSO, dan Tabel 5.8 sPMFFHSO. Sementara itu, TAG target POS dan SOS untuk masing-masing jenis substrat memperlihatkan kecenderungan bahwa semakin tinggi rasio FHSO yang ditambahkan, maka semakin tinggi pula konsentrasi SOS yang terbentuk, sebaliknya konsentrasi POP semakin menurun. Sedangkan tinggi rendahnya POP, tergantung dari tinggi rendahnya konsentrasi POP pada substrat awal. Sementara itu, konsentrasi POS meningkat dengan meningkatnya rasio FHSO sampai rasio 1:1 bb, selanjutnya konsentrasi TAG POS menurun dengan meningkatnya proporsi FHSO. TAG POS menjadi TAG dominan untuk masing-masing jenis substrat pada semua rasio berat substrat. Pada Gambar 5.5 dapat dilihat Derajat Interesterifikasi DI masing- masing jenis substrat pada berbagai rasio berat. TAG yang dijadikan dasar perhitungan DI hampir sama dengan sebelumnya. Hanya saja untuk substrat RBDPOFHSO, TAG PPP tidak diperhitungkan karena konsentrasinya menurun. Masing-masing jenis substrat mempunyai nilai DI yang hampir sama untuk masing-masing rasio berat. Hal ini sangat dipengaruhi oleh proporsi masing- masing jenis TAG pada substrat awal yang sangat menentukan komposisi TAG yang dihasilkan setelah reaksi transesterifikasi enzimatik sebagaimana fenomena yang telah diuraikan sebelumnya. Tabel 5.6 Komposisi TAG substrat RBDPOFHSO sebelum BT dan sesudah ST transesterifikasi enzimatik pada berbagai rasio berat Jenis TAG area Rasio Berat Substrat RBDPOFHSO Rasio 2:1 Rasio 3:2 Rasio 1:1 Rasio 2:3 Rasio 1:2 BT ST BT ST BT ST BT ST BT ST PLL 1.60 0.84 1.54 0.75 1.34 0.67 1.19 0.71 1.14 0.66 OLO 1.49 1.36 1.48 1.07 1.41 0.87 1.26 0.45 1.17 0.00 PLO 6.29 4.41 5.87 4.12 4.98 3.73 4.21 1.87 3.90 1.50 PLP 5.33 3.24 4.83 2.75 4.03 2.69 3.19 1.86 2.77 1.53 OOO 3.27 1.94 3.08 1.46 2.96 0.97 2.84 0.39 2.75 0.39 SLO nd 1.81 nd 2.02 nd 2.39 nd 2.15 nd 1.82 POO 16.27 9.37 14.96 7.45 12.39 5.88 10.34 3.32 9.08 2.40 SLP nd 2.69 nd 2.97 nd 3.55 nd 2.92 nd 2.90 POP 20.20

13.15 18.42 11.30 14.85 9.27

12.16 6.24

10.40 5.09

PPP 5.33 6.00 4.97 5.52 4.32 4.64 3.64 3.84 3.31 3.41 SOO 2.17 5.17 2.06 5.33 1.75 5.71 1.50 3.80 1.32 3.35 SLS nd 0.70 nd 0.95 nd 1.70 nd 1.78 nd 1.86 POS 3.68

15.60 3.28

16.20 2.73

16.49 2.27

15.34 2.00

14.85 PPS 5.77 12.05 6.46 13.06 7.81 12.13 9.21 14.49 10.26 14.30 SOS

0.56 5.25

0.50 6.46

0.49 8.44

0.44 9.24

0.43 9.81

PSS 12.62 8.76 15.21 11.36 19.41 13.92 22.82 20.13 26.69 22.30 SSS 11.12 2.30 13.71 3.42 17.46 6.01 18.81 9.31 20.65 11.73 TAG lain 4.33 5.36 3.65 3.81 4.06 0.94 6.11 2.17 4.13 2.10 DAG 5.35 14.89 5.14 15.05 5.00 14.54 4.59 14.34 4.20 14.54 ALB 0.16 4.66 0.16 4.53 0.16 4.61 0.16 4.71 0.16 4.71 St3: 34.83

29.11 40.35 33.36 49.01 36.69 54.48 47.77 60.91 51.75

StStSt 34.83

29.11 40.35 33.36 49.01 36.69 54.48 47.77 60.91 51.75

St2U: 29.77 40.63 27.02 40.63 22.11 42.14 18.06 37.37 15.60 36.04 StStM 24.44 34.00 22.19 33.96 18.08 34.20 14.87 30.82 12.83 29.74 StStD 5.33 6.62 4.83 6.67 4.03 7.94 3.19 6.56 2.77 6.30 StU2: 26.32

21.60 24.43 19.67 20.45 18.38 17.25 11.85 15.44 9.72

StMM 18.44 14.54 17.02 12.78 14.14 11.59 11.84 7.12 10.40 5.75 StMD 6.29 6.22 5.87 6.14 4.98 6.12 4.21 4.03 3.90 3.32 StDD 1.60 0.84 1.54 0.75 1.34 0.67 1.19 0.71 1.14 0.66 U3: 4.75

3.31 4.55

2.53 4.37

1.84 4.10

0.84 3.91

0.39 MMM 3.27 1.94 3.08 1.46 2.96 0.97 2.84 0.39 2.75 0.39 MMD 1.49 1.36 1.48 1.07 1.41 0.87 1.26 0.45 1.17 nd nd = tidak terdeteksi Tabel 5.7 Komposisi TAG substrat Olein SawitFHSO sebelum BT dan sesudah ST transesterifikasi enzimatik pada berbagai rasio berat Jenis TAG area Rasio Berat Substrat Olein SawitFHSO Rasio 2:1 Rasio 3:2 Rasio 1:1 Rasio 2:3 Rasio 1:2 BT ST BT ST BT ST BT ST BT ST PLL 2.49 1.27 2.28 1.08 2.07 0.86 1.71 0.61 1.59 0.41 OLO 2.02 2.46 1.94 1.97 1.78 1.24 1.59 0.69 1.51 0.43 PLO 9.23 6.34 8.37 5.25 7.62 3.92 6.09 2.53 5.37 2.05 PLP 6.80 3.62 6.04 3.66 5.12 2.65 4.12 2.03 3.54 1.31 OOO 4.21 3.23 4.09 2.22 3.59 1.36 3.21 0.52 2.97 0.46 SLO nd 3.31 nd 3.46 nd 3.38 nd 3.41 nd 2.25 POO 20.67 10.70 18.51 8.65 16.37 5.93 13.26 3.63 11.40 2.54 SLP nd 3.31 nd 3.74 nd 4.23 nd 3.91 nd 3.71 POP 17.26 11.60 15.57

9.90 13.71

7.72 10.49

5.68 8.91

4.55 PPP 0.59 3.67 0.63 3.59 0.69 3.04 0.80 2.99 0.85 2.70 SOO 2.82 7.30 2.77 7.04 2.26 6.39 1.89 5.05 1.51 3.99 SLS nd 1.05 nd 1.56 nd 2.30 nd 2.56 nd 2.70 POS 3.41

15.11 3.10

16.35 2.61

16.47 2.09

15.72 1.74

15.05 PPS 4.51 8.38 5.57 9.69 7.05 10.48 8.31 12.01 9.33 12.42 SOS 0.64

5.82 0.52

7.58 0.46

9.22 0.45

10.43 0.40

10.96 PSS 12.22 8.06 14.85 9.51 18.85 13.00 23.14 17.03 25.99 20.41 SSS 11.15 1.99 13.68 3.20 16.53 5.40 20.70 8.46 22.73 11.70 TAG lain 1.98 2.76 2.08 1.55 1.28 2.41 2.15 2.74 2.16 2.37 DAG 5.73 14.72 5.02 15.15 4.89 15.20 4.15 14.66 3.95 14.83 ALB 0.15 5.07 0.15 4.46 0.16 5.54 0.16 4.61 0.16 3.94 St3: 28.47 22.10 34.73 25.98 43.12 31.92 52.95 40.48 58.90 47.22 StStSt 28.47 22.10 34.73 25.98 43.12 31.92 52.95 40.48 58.90 47.22 St2U: 28.10 40.53 25.23 42.80 21.90 42.59 17.14 40.34 14.59 38.29 StStM 21.30 32.54 19.19 33.84 16.78 33.42 13.02 31.83 11.05 30.57 StStD 6.80 7.99 6.04 8.96 5.12 9.18 4.12 8.51 3.54 7.72 StU2: 35.21 28.93 31.94 25.48 28.33 20.49 22.95 15.23 19.88 11.23 StMM 23.49 18.00 21.28 15.69 18.63 12.32 15.15 8.67 12.91 6.53 StMD 9.23 9.66 8.37 8.71 7.62 7.31 6.09 5.94 5.37 4.29 StDD 2.49 1.27 2.28 1.08 2.07 0.86 1.71 0.61 1.59 0.41 U3: 6.23

5.69 6.02

4.20 5.36

2.60 4.80

1.21 4.48

0.89 MMM 4.21 3.23 4.09 2.22 3.59 1.36 3.21 0.52 2.97 0.46 MMD 2.02 2.46 1.94 1.97 1.78 1.24 1.59 0.69 1.51 0.43 nd = tidak terdeteksi Tabel 5.8 Komposisi TAG substrat sPMFFHSO sebelum BT dan sesudah ST transesterifikasi enzimatik pada berbagai rasio berat Jenis TAG area Rasio Berat Substrat sPMFFHSO 2:1 3:2 1:1 2:3 1:2 BT ST BT ST BT ST BT ST BT ST PLL 1.56 0.91 1.39 0.73 1.33 0.65 1.20 0.55 1.15 0.40 OLO 1.38 1.55 1.37 1.23 1.29 0.90 1.25 0.49 1.20 0.33 PLO 6.12 5.01 5.65 3.97 4.85 3.03 4.13 2.19 3.83 1.70 PLP 6.01 3.48 5.58 3.00 4.54 2.27 3.71 1.72 3.13 1.36 OOO 3.11 2.08 2.84 1.57 2.79 1.10 2.59 0.58 2.52 0.43 SLO 0.00 2.59 0.00 2.52 0.00 2.36 0.00 2.04 0.00 1.66 POO 13.92 10.00 12.83 6.93 10.87 5.74 9.04 3.46 8.15 2.44 SLP nd 3.16 nd 3.01 nd 3.70 nd 3.58 nd 3.37 POP 26.10 13.55 23.21 11.71 19.23 8.96 15.37 6.66 13.29 5.45 PPP 1.61 5.41 1.56 5.22 1.54 4.40 1.37 3.58 1.35 3.29 SOO 1.95 5.85 1.79 5.84 1.70 5.18 1.36 4.35 1.21 3.55 SLS nd 1.07 nd 1.12 nd 1.64 nd 2.21 nd 2.30 POS 5.17 16.48 4.72 17.00 4.03 17.20 3.16 16.75 2.70 15.64 PPS 4.99 10.93 5.66 12.41 6.96 13.05 8.19 13.14 9.39 13.38 SOS 0.72 5.66 0.69 6.62 0.58 8.58 0.58 10.10 0.51 10.60 PSS 12.96 7.99 14.70 10.77 18.38 14.17 22.12 18.06 25.20 20.93 SSS 11.90 2.09 13.61 3.24 17.17 5.43 20.87 8.34 22.91 10.81 TAG lain 2.51 2.19 4.42 3.11 4.71 1.62 5.04 2.20 3.45 2.33 DAG 4.24 14.27 4.21 14.74 4.06 14.13 3.98 14.19 3.69 14.22 ALB 0.12 4.83 0.13 5.07 0.14 4.84 0.14 4.85 0.15 4.71 St3: 31.46 26.42 35.53 31.64 44.05 37.05 52.56 43.13 58.85 48.41 StStSt 31.46 26.42 35.53 31.64 44.05 37.05 52.56 43.13 58.85 48.41 St2U: 37.99 43.41 34.19 42.45 28.40 42.36 22.82 41.02 19.63 38.74 StStM 31.99 35.69 28.62 35.33 23.85 34.75 19.11 33.51 16.50 31.70 StStD 6.01 7.72 5.58 7.13 4.54 7.61 3.71 7.51 3.13 7.04 StU2: 23.55 24.35 21.65 19.98 18.75 16.96 15.74 12.59 14.35 9.76 StMM 15.87 15.85 14.62 12.76 12.57 10.92 10.41 7.80 9.37 5.99 StMD 6.12 7.60 5.65 6.49 4.85 5.39 4.13 4.23 3.83 3.36 StDD 1.56 0.91 1.39 0.73 1.33 0.65 1.20 0.55 1.15 0.40 U3: 4.49

3.63 4.21

2.81 4.09

2.01 3.84

1.07 3.73

0.76 MMM 3.11 2.08 2.84 1.57 2.79 1.10 2.59 0.58 2.52 0.43 MMD 1.38 1.55 1.37 1.23 1.29 0.90 1.25 0.49 1.20 0.33 nd = tidak terdeteksi Keterangan: RF, Substrat RBDPOFHSO; OF, substrat Olein SawitFHSO; PF, substrat sPMFFHSO Gambar 5.5 Derajat Interesterifikasi DI masing-masing jenis substrat pada berbagai rasio berat Pada Gambar 5.6 dapat dilihat indeks CBE IC masing-masing jenis substrat setelah reaksi transesterifikasi enzimatik pada berbagai rasio berat. Proses transesterifikasi mengakibatkan terjadinya peningkatan nilai IC. Nilai IC tertinggi diperoleh pada substrat Olein SawitFHSO diikuti oleh sPMFFHSO dan RBDPOFHSO. Nilai IC meningkat dengan meningkatnya konsentrasi FHSO untuk semua jenis substrat. Seperti halnya nilai DI, nilai IC juga sangat ditentukan oleh proporsi TAG, khususnya TAG POP+POO terhadap TAG SSS+PSS yang dapat menghasilkan TAG POS dan SOS. Tinggi rendahnya nilai IC tidak selalu sejalan dengan tinggi rendahnya nilai DI, karena IC ditentukan hanya berdasarkan proporsi TAG utama CB POP, POS dan SOS, sedangkan DI ditentukan berdasarkan peningkatan konsentrasi TAG secara keseluruhan setelah reaksi transesterifikasi enzimatik. Keterangan: RF, Substrat RBDPOFHSO; OF, substrat Olein SawitFHSO; PF, substrat sPMFFHSO; CB, Cocoa Butter Gambar 5.6 Indeks CBE IC masing-masing jenis substrat sebelum BT dan sesudah ST transesterifikasi pada berbagai rasio berat Pengaruh Rasio Substrat Terhadap Profil SFC dan SMP Profil SFC masing-masing campuran substrat sebelum dan sesudah reaksi interesterifikasi transesterifikasi disajikan pada Gambar 5.7, 5.8 dan 5.9. Nilai SFC campuran substrat sesudah interesterifikasi relatif lebih tinggi pada suhu- suhu rendah di bawah 30-35°C dan relatif lebih rendah pada suhu-suhu tinggi di atas 30-35°C dibandingkan dengan nilai SFC campuran substrat sebelum interesterifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa produk interesterifikasi bersifat lebih keras di bawah suhu 30-35°C dan bersifat lebih lunak di atas suhu 30-35°C dibandingkan dengan substrat awal. Perubahan nilai SFC setelah proses transesterifikasi dipengaruhi oleh terjadinya perubahan dalam komposisi TAG. Secara umum, proses transesterifikasi enzimatik meningkatkan TAG St2U dan menurunkan TAG St3, StU2 dan U3. Semakin tinggi proporsi FHSO, semakin rendah konsentrasi TAG St3, StU2 dan U3, sedangkan peningkatan TAG St2U tidak proporsional dengan proporsi FHSO dari substrat awal. Sedangkan konsentrasi DAG dan ALB yang terbentuk selama transesterifikasi tidak dipengaruhi proporsi FHSO. Keterangan: RF21, RF32, RF11, RF23, RF12; rasio berat substrat RBDPOFHSO masing-masing 2:1, 3:2, 1:1, 2:3 dan 1:2 Gambar 5.7 Profil SFC substrat RBDPOFHSO sebelum atas dan sesudah bawah transesterifikasi enzimatik pada berbagai rasio berat

Dokumen yang terkait

Produksi Asam Palmitat dari Fraksi Stearat Minyak Sawit untuk Pengkayaan Komponen Cocoa Butter Equivalent pada Olein Minyak Sawit melalui Interesterifikasi Enzimatik

0 14 3

Penggunaan Lipase Dedak dan Lypozime dalam Boihidrolisis Olein Minyak Sawit dan Interesterifikasi Enzimatik untuk Menghasilkan Bahan Baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)

0 11 93

Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent

0 11 77

Studi Awal Penggunaan Lipase Dedak Padi dalam proses Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Bahan Baku Olein Minyak Sawit untuk Menghasilkan Cocoa Butter Equivalent (CBE)

0 7 77

Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β-Karoten

0 14 244

Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent

0 15 67

Produksi Bahan Baku Spreads Kaya β-karoten Berbasis Minyak Sawit Merah Melalui Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Reaktor Batch

2 26 84

Penggunaan dedak dan lypozime dalam biohidrolisis olein minyak sawit dan interesterifikasi enzimatik untuk menghasilkan bahan baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)

0 3 3

Produksi bahan baku spreads kaya b-karoten berbasis minyak sawit merah hasil interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu

0 6 133

Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β Karoten

0 7 126