2.81 Interesterifikasi enzimatik bahan baku berbasis minyak sawit untuk produksi cocoa butter equivalents

IC yang ditunjukkan hampir sama. Hal ini dapat dimaklumi karena nilai IC hanya didasarkan pada proporsi TAG utama CB, yaitu POP, POS dan SOS. Oleh karena itu, perlu dirumuskan formula baru berkaitan dengan nilai IC yang dapat menggambarkan komposisi TAG maupun profil pelelehan dari substratproduk-produk lemak. Apabila mengacu pada definisi CBE menurut CAOBISCO asosiasi pembuat candy dan biskuit dalam Masyarakat Ekonomi Eropa, maka hasil fraksinasi produk transesterifikasi pada penelitian ini tidak seluruhnya dapat disebut sebagai CBE. Syarat pertama dari definisi tersebut, yaitu kandungan TAG StOSt StStM ≥ 65 Minifie, 1999, dapat dipenuhi oleh produk fraksinasi substrat RBDPOFHSO dan sPMFFHSO untuk rasio berat 1:1, 2:3 dan 1:2. Sedangkan untuk substrat Olein SawitFHSO hanya untuk rasio 2:3 dan 1:2. Hasil ini konsisten dengan nilai IC yang paling mendekati atau lebih tinggi dari nilai IC CB. Meskipun demikian, definisi ini sebenarnya masih menjadi bahan diskusi dan perdebatan sampai saat ini. CBE sebenarnya menggambarkan suatu range produk, dimana sebagian produk didesain untuk pengganti keseluruhan CB, sedangkan yang lainnya sebagai pengganti sebagian CB Wainwright 1999. Bahkan enam lemak nabati, yaitu illipetengkawang, minyak sawit PMF, sal, shea, kokum gurgi dan mango kernel yang digunakan secara tunggal atau campuran dapat disebut sebagai CBE EU Directive 200036EC. Sedangkan menurut Soon 1991 dan Hariyadi 2009, tidak ada specialty fats yang lebih baik dari specialty fats yang lain atau dengan kata lain semua specialty fats adalah spesial. Namun demikian CB tetap digunakan sebagai standar. Produk CBE yang dihasilkan pada penelitian ini dapat memberikan kandungan POS dan SOS yang mendekati CB, tetapi dengan kandungan POP yang lebih rendah dari CB. Abigor et al. 2003 pada kondisi optimalnya menghasilkan CB-like fats dengan komposisi TAG POP 11, POS 39 dan SOS 23 sebagai produk interesterifikasi RBDPO refined bleached deodorized palm oil dan FHSO. Isolasi CB-like fats menggunakan aseton dengan pengaturan suhu dilanjutkan dengan purifikasi menggunakan kromatografi kolom.

Dokumen yang terkait

Produksi Asam Palmitat dari Fraksi Stearat Minyak Sawit untuk Pengkayaan Komponen Cocoa Butter Equivalent pada Olein Minyak Sawit melalui Interesterifikasi Enzimatik

0 14 3

Penggunaan Lipase Dedak dan Lypozime dalam Boihidrolisis Olein Minyak Sawit dan Interesterifikasi Enzimatik untuk Menghasilkan Bahan Baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)

0 11 93

Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent

0 11 77

Studi Awal Penggunaan Lipase Dedak Padi dalam proses Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Bahan Baku Olein Minyak Sawit untuk Menghasilkan Cocoa Butter Equivalent (CBE)

0 7 77

Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β-Karoten

0 14 244

Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent

0 15 67

Produksi Bahan Baku Spreads Kaya β-karoten Berbasis Minyak Sawit Merah Melalui Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Reaktor Batch

2 26 84

Penggunaan dedak dan lypozime dalam biohidrolisis olein minyak sawit dan interesterifikasi enzimatik untuk menghasilkan bahan baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)

0 3 3

Produksi bahan baku spreads kaya b-karoten berbasis minyak sawit merah hasil interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu

0 6 133

Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β Karoten

0 7 126