8.11 Interesterifikasi enzimatik bahan baku berbasis minyak sawit untuk produksi cocoa butter equivalents
sawit dan minyak kelapa 75:25, bb dengan katalis Lipozyme TL IM sedikitnya membutuhkan 6 enzim untuk mencapai kesetimbangan derajat interesterifikasi
dalam 6 jam reaksi pada suhu 60°C. DI dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk menentukan waktu
reaksi yang sesuai untuk menghasilkan TAG target yang diinginkan atau untuk mengetahui sampai seberapa lama tidak ada lagi peningkatan konsentrasi TAG
dengan bertambahnya waktu reaksi. Selain itu, DI juga dapat disetarakan dengan aktivitas interesterifikasi jika konsentrasi enzim serta kondisi reaksi
diperhitungkan. Sementara itu, Bloomer et al. 1990 mengukur aktivitas interesterifikasi
berdasarkan reaksi etil stearat dan PMF yang dinyatakan sebagai inkorporasi stearat ke dalam TAG monounsaturated dari produk, yang dirumuskan dengan
formula: Σ = POS + 2 [ SOS] 2 POP + POS + SOS x 100
Selanjutnya formula tersebut dalam penelitian ini dinyatakan sebagai indeks CBE IC seperti yang dilakukan oleh Satiawihardja et al. 2001 untuk mengetahui
kedekatan proporsi TAG POP, POS dan SOS hasil interesterifikasi maupun hasil fraksinasi produk interesterifikasi CBE terhadap proporsi TAG utama CB
tersebut. CB yang digunakan pada penelitian ini mempunyai indeks CBE 56.89 POP = 15.40, POS = 38.57, SOS = 26.49.
Pada Gambar 5.2 juga dapat dilihat indeks CBE IC masing-masing jenis substrat setelah interesterifikasi pada berbagai waktu reaksi. Proses
transesterifikasi mengakibatkan terjadinya peningkatan nilai IC. Sebagai contoh setelah waktu reaksi 2 jam, IC substrat Olein SawitFHSO meningkat dari 10.53
menjadi 48.27. Hal yang sama juga terjadi pada substrat RBDPOFHSO dan sPMFFHSO. Nilai IC terus meningkat sampai waktu reaksi 8-12 jam dan setelah
waktu reaksi tersebut nilai IC cenderung konstan. Substrat Olein SawitFHSO juga memberikan nilai IC tertinggi seperti
halnya nilai DI pada semua waktu reaksi, tetapi berbeda untuk substrat RBDPOFHSO dan sPMFFHSO yang memberikan nilai IC yang hampir sama,
tetapi nilai DI-nya berbeda. Nilai DI dan IC tidak selalu seiring dalam peningkatan atau penurunannya, karena dasar perhitungannya berbeda. Walaupun
Parts
Show moreDokumen yang terkait
Produksi Asam Palmitat dari Fraksi Stearat Minyak Sawit untuk Pengkayaan Komponen Cocoa Butter Equivalent pada Olein Minyak Sawit melalui Interesterifikasi Enzimatik
0
14
3
Penggunaan Lipase Dedak dan Lypozime dalam Boihidrolisis Olein Minyak Sawit dan Interesterifikasi Enzimatik untuk Menghasilkan Bahan Baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)
0
11
93
Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent
0
11
77
Studi Awal Penggunaan Lipase Dedak Padi dalam proses Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Bahan Baku Olein Minyak Sawit untuk Menghasilkan Cocoa Butter Equivalent (CBE)
0
7
77
Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β-Karoten
0
14
244
Inkorporasi Asam Stearat dalam Minyak Sawit dengan Reaksi Interesterifikasi Enzimatik Untuk Pembuatan Cocoa Butter Equivalent
0
15
67
Produksi Bahan Baku Spreads Kaya β-karoten Berbasis Minyak Sawit Merah Melalui Interesterifikasi Enzimatik Menggunakan Reaktor Batch
2
26
84
Penggunaan dedak dan lypozime dalam biohidrolisis olein minyak sawit dan interesterifikasi enzimatik untuk menghasilkan bahan baku Cocoa Butter Equivalent (CBE)
0
3
3
Produksi bahan baku spreads kaya b-karoten berbasis minyak sawit merah hasil interesterifikasi enzimatik menggunakan reaktor packed-bed kontinyu
0
6
133
Interesterifikasi Enzimatik dengan Lipase pada Campuran Minyak Sawit Merah dan Minyak Kelapa untuk Menghasilkan Bahan Baku Spreads Kaya β Karoten
0
7
126