efektif dan efisien. Ketiga, teknis pertanian, yaitu bekal bagi SDM pengelola LM3 dalam menjalankan teknis usaha agribisnis baik on-farm maupun off-farm.
Kegiatan dilaksanakan oleh Departemen terhadap para pengelola agribisnis LM3 termasuk di dalamnya pendamping LM3 dimana keseluruhan
materi dirangkum dalam kegiatan antara lain:
6.2.1.1 Training of Trainers TOT
Kegiatan ini merupakan pelatihan bagi widyaiswara dan petugas yang akan melatih para pendamping di lapangan dan pengelola LM3. Kegiatan ini
dilaksanakan pada Bulan Juli tahun 2006 bertempat di PMPSDMP Ciawi. Adapun peserta yang mendampingi LM3 Pesantren Pertanian Darul Fallah adalah Tt dari
Balai Diklat Agribisnis Peternakan dan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor. Sementara itu, pengelola LM3 yang mengikuti pelatihan yakni Bapak Hn.
Menurut Sgt, materi yang diberikan meliputi materi kewirausahaan, manajemen agribisnis, metode pendampingan, dan pengembangan masyarakat.
6.2.1.2 Pelatihan dan Magang
Kegiatan pelatihan ini diperuntukkan kepada pendamping dan para pengelola LM3. Pelaksana atau pihak yang memberdayakan adalah Departemen
Pertanian RI. Pelatihan bagi pendamping adalah proses penyelenggaraan belajar mengajar bagi pendamping pengelola LM3 di bidang agribisnis. Tujuannya adalah
membekali peserta untuk dapat mendampingi dan memfasilitasi para pengelola LM3 dalam melaksanakan dan mengembangkan usaha agribisnisnya. Adapun
materi yang diberikan adalah kewirausahaan, manajemen agribisnis, kepemimpinan, administrasi dan organisasi, human relation, kemitraan, teknis
negoisasi, permodalan, teknik pertanian spesifik, menajemen pendampingan, dan kapita selekta.
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan setiap tahun karena Pesantren Pertanian Darul Fallah terlibat selama dua tahun berturut-turut. Pada tahun 2006,
kegiatan direncanakan dilaksanakan pada Bulan Agustus 2006, namun realisasinya dilaksanakan pada tanggal 10-16 September 2006. Adapun
pendamping yang mengikuti pelatihan berasal dari Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. Peserta yang mewakili pengelola dari LM3
Pesantren pertanian Darul Fallah adalah Hn selaku Ketua LM3 dan End selaku manajer agribisnis peternakan. Menurut analisa penulis, kedua sosok ini adalah
orang-orang yang merupakan jajaran pimpinan LM3 agribisnis peternakan di Pesantren Pertanian Darul Fallah. Menurut Hn, pelatihan magang tersebut diikuti
oleh dua orang saja dikarenakan kuota dari Departemen Pertanian untuk mengikuti pelatihan hanya diberikan untuk dua orang wakil saja. Sementara End
menyebutkan bahwa pentingnya pelatihan tersebut adalah untuk transfer ilmu kepada para pengelola pada tataran teknis. Pada tataran teknis ini, pengelola
agribisnis peternakan juga akan diberikan pelatihan atau dimagangkan pada tempat dan waktu lain guna meningkatkan wawasan, kemampuan, dan
ketrampilan para pengelola. Pada tahun 2007, pendamping yang mendampingi para pengelola
agribisnis peternakan Pesantren Pertanian Darul Fallah adalah Bpk Tt, dimana beliau bersama pengelola Ys mengikuti kegiatan di Pesantren Al-Ittifaq
Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung selama seminggu. Pengalaman yang disampaikan oleh Ys bahwa kegiatan yang didapat berisi materi-materi yang
semestinya bisa dipelajari sendiri. Hal yang membuat berbeda adalah bentuk studi banding melihat perkembangan LM3 agribisnis sayuran dan buah yang dilakukan
oleh Pesantren Al-Ittifaq. Belajar dari pengalaman di Al-Ittifaq membuat Ys bersemangat untuk mengembangkan pola yang berbeda pada LM3 agribisnis
peternakan di Pesantren Pertanian Darul Fallah. Sementara itu, kegiatan magang merupakan salah metode pembelajaran
yang diterapkan di unit usaha dengan praktek langsung di lapangan. Tujuannya adalah untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan ketrampilan para pengelola
melalui pengalaman langsung di lapangan. Pada LM3 agribisnis peternakan Pesantren Pertanian Darul Fallah, beberapa pengelola dimagangkan pada beberapa
institusi. Salah satu contohnya adalah yang dilakukan oleh Nrl, Hmr, dan Mar. Menurut Nrl, ia bersama Hmr dan Mar pernah dimagangkan di Institut Pertanian
Bogor dengan materi teknis membuat yoghurt, es susu, dan kevir. Berbekal pengalaman itu, kini mereka memiliki keahlian dalam membuat ketiga produk
tersebut yang hingga saat ini dikembangkan pada sektor agribisnis pengolahan susu.
6.2.1.3 Sekolah Lapang