Agribisnis .1 Pengertian Agribisnis Jenis dan Ciri Kelembagaan
pencahariannya dimana di dalamnya terdapat kumpulan norma-norma yang mengatur kegiatan mencari nafkah melalui bidang peternakan.
2.1.2 Agribisnis 2.1.2.1 Pengertian Agribisnis
Pengertian pertanian, secara tradisional dianggap sebagai kegiatan bercocok tanam saja. Pada tahapan berikutnya seiring dilaksanakannnya
pembangunan, pertanian diidentikkan dengan kegiatan produksi usaha tani semata proses budidaya. Pada dasawarsa tahun 1950-an muncul konsep agribisnis
sebagai sebuah sistem pertanian yang kompleks. Menurut Saragih 2000
1
, sistem agribisnis tidak sama dengan sektor pertanian. Sistem agribisnis jauh lebih luas daripada sektor pertanian yang dikenal
selama ini. Sistem agribisnis terdiri dari tiga subsistem utama, yaitu: Pertama, subsistem agribisnis hulu upstream agribusiness yang
merupakan kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi pertanian, seperti industri dan perdagangan agrokimia pupuk, pestisida, dll, industri
agrootomotif mesin dan peralatan, dan industri benihbibit. Kedua, subsistem usahatani on-farm agribusiness yang merupakan
kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang dihasilkan oleh subsistem agribisnis hulu untuk menghasilkan produk pertanian primer. Termasuk
ke dalam subsistem usahatani ini adalah usaha tanaman pangan, usaha tanaman
1
http:icdscollege.comartikelagribisnis_sbg_landasan_pemb_ekonomi.pdf [diakses diakses, 22
Desember 2008 ]
hortikultura, usaha tanaman obat-obatan, usaha perkebunan, usaha perikanan, usaha peternakan, dan kehutanan.
Ketiga, subsistem agribisnis hilir down-stream agribusiness yang berupa kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk
olahan, baik produk antara maupun produk akhir, beserta kegiatan perdagangan di pasar domestik maupun di pasar internasional. Kegiatan ekonomi yang termasuk
dalam subsistem agribisnis hilir ini antara lain adalah industri pengolahan makanan, industri pengolahan minuman, industri pengolahan serat kayu, kulit,
karet, sutera, jerami, industri jasa boga, industri farmasi dan bahan kecantikan, dan lain-lain beserta kegiatan perdagangannya.
Keempat, subsistem penunjang merupakan seluruh kegiatan yang menyediakan jasa bagi agribisnis, seperti lembaga keuangan, lembaga penelitian
dan pengembangan, lembaga transportasi, lembaga pendidikan, dan lembaga pemerintah kebijakan fiskal dan moneter, perdagangan internasional, kebijakan
tata-ruang, serta kebijakan lainnya. Arsyad dkk. 1985 dalam Soekartawi 1993, menyebutkan bahwa
agribisnis merupakan kegiaan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran, yang ada
hubungannya dengan pertanian dalam arti luas. Sementara itu, David dan Golberg 1957 dalam Soekartawi 1994, mendefinisikan agribisnis sebagai satu kesatuan
kegiatan yang meliputi industri dan distribusi sarana produksi pertanian, kegiatan budidaya tanaman dan atau ternak, dan penanganan pascapanen penyimpanan,
pemrosesan, dan pemasaran komoditi.
Menurut Departemen Pertanian 2008, agribisnis adalah rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 empat sub-sistem, yaitu a
subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi input pertanian; b subsistem pertanian primer yaitu kegiatan ekonomi yang
menggunakan sarana produksi yang dihasilkan subsistem hulu; c subsitem agribisnis hilir yaitu yang mengolah dan memasarkan komoditas`pertanian; dan
d subsistem penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa penunjang antara lain permodalan, teknologi dan lain-lain
2
.