Hipotesis Pengarah Definisi Konseptual

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

2.3 Hipotesis Pengarah

Hipotesis merupakan dugaan sementara tentang hubungan antara konsep yang satu dengan yang lainnya Agusta, 1998. Hipotesis pengarah biasanya dilakukan dalam penelitian kualitatif yang berfungsi mengarahkan pengamatan kepada fakta-fakta yang berkaitan dengan hipotesis baik yang menunjang maupun yang menolaknya. Ket : : Mempengaruhi : Saling berkaitan Agen Pemberdayaan Deptan RI: • Modal bergulir • Pelatihan • Pendampingan, dll Analisis program berdasarkan konsep pemberdayaan masyarakat menurut Ife 1995 Æ pemberdayaan : melengkapi masyarakat dengan: • Sumberdaya, • Kesempatan, • Pengetahuan, • Ketrampilan Dimensi pemberdayaan: • Partisipasi • Kemandirian Target Pemberdayaan Pesantren Pertanian Darul Fallah BogorÆ Pengelola LM3 dan masyarakat sekitar pesantren Program LM3 Æ berdasarkan: • Sejarah • Tujuan • Sasaran Pengaruh faktor: • Pendukung • Penghambat Adapun hipotesis pengarah di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jika pengelola dan masyarakat sekitar pesantren berpartisipasi terlibat dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan -memperoleh akses terhadap sumberdaya, kesempatan, pengetahuan, ketrampilan- dan evaluasi program, maka masyarakat akan memiliki kemandirian. Diduga bahwa pengelola LM3 dan masyarakat belum dilibatkan secara penuh di dalam tahapan pemberdayaan masyarakat sehingga proses pemberdayaan masyarakat menjadi terhambat. 2. Jika tahap pelaksanaan program dilaksanakan sesuai dengan rencana kegiatan yang di tetapkan, maka program akan terlaksana dengan baik dan tujuan program akan tercapai. Diduga, kemunduran dalam pelaksanaan program adanya pengaruh berbagai faktor keterbatasan SDM dalam pengelolaan, manajemen yang lemah, kurangnya pendanaan, tidak adanya laporan evaluasi, lemahnya kontrol, kurang optimalnya pendamping, dan lain-lain.

2.4 Definisi Konseptual

Adapun definisi konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Agribisnis merupakan rangkaian kegiatan usaha pertanian yang terdiri atas 4 empat sub-sistem, yaitu a subsistem hulu yaitu kegiatan ekonomi yang menghasilkan sarana produksi input pertanian; b subsistem pertanian primer yaitu kegiatan ekonomi yang menggunakan sarana produksi yang dihasilkan subsistem hulu; c subsitem agribisnis hilir yaitu yang mengolah dan memasarkan komoditas`pertanian; dan d subsistem penunjang yaitu kegiatan yang menyediakan jasa penunjang antara lain permodalan, teknologi dan lain-lain. 2. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya berlanjut dalam proses pembangunan dengan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat dalam meningkatkan taraf hidupnya. Dalam proses tersebut masyarakat bersama-sama : 1 mengidentifikasi dan mengkaji permasalahan dan potensinya, 2 mengembangkan rencana kegiatan kelompok berdasarkan hasil kajian, 3 menerapkan rencana tersebut, dan 4 secara terus-menerus memantau dan mengkaji proses dan hasil kegiatannya. 3. Pemberdayaan LM3 adalah upaya memfasilitasi peningkatan kemampuankapasitas sumberdaya manusia dan kelembagaan usaha LM3 sehingga mampu mengembangkan usaha agribisnis secara mandiri dan berkelanjutan. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemberdayaan masyarakat merupakan yang dapat berupa faktor pendukung maupun penghambat program pemberdayaan masyarakat baik yang berasal dari dalam internal dan dari luar eksternal. . 5. Masyarakat adalah suatu unit atau kesatuan sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok dengan kepentingan bersama baik yang bersifat fungsional maupun teritorial. 6. Pesantren adalah lembaga pendidikan mandiri yang bertujuan mendidik dan menyiarkan agama Islam kepada masyarakat. 7. Masyarakat pesantren merupakan kelompok masyarakat yang terorganisasi yang memiliki kepentingan bersama untuk belajar serta menetap di lokasi belajar berupa pondok. 8. Masyarakat sekitar pesantren merupakan masyarakat yang hidup di sekitar pesantren dan menyatu dalam teritorial pesantren, namun tidak masuk ke dalam struktur organisasi pesantren. 9. Program pengembangan kelembagaan LM3 merupakan program pemberdayaan masyarakat mencakup pemberdayaan pengelola LM3 dan masyarakat sekitarnya yang dilakukan oleh pemerintah melalui Departemen Pertanian berbasis keagamaan seperti pesantren, seminari, paroki, pasraman, vihara, pura, subak, dan lainnya yang memfokuskan kegiatannya pada bidang agribisnis. 10. Lembaga Mandiri Yang Mengakar di Masyarakat LM3 adalah lembaga yang tumbuh dan berkembang secara mandiri di masyarakat dengan kegiatan utama meningkatkan gerakan moral melalui kegiatan pendidikan, sosial dan keagamaan, serta peningkatan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti: pondok pesantren, seminari, paroki, gereja, pasraman, vihara dan subak. 11. Pengembangan usaha agribisnis LM3 adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah, pendapatan dan kesejahteraan pengelola LM3 serta masyarakat sekitarnya dari usaha agribisnis. 12. Pengelola LM3 adalah orang-orang yang mengelola seluruh kegiatan LM3 yang ditunjuk oleh yayasan pesantren baik yang berasal dari ahli di bidang agribisnis maupun masyarakat yang diberikan pendidikan dan pelatihan dalam bidang agribisnis. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Program Pengembangan Kecamatan Di Kabupaten Aceh Utara...

0 33 3

Program Pemberdayaan Perempuan Kursus Wanita Karo Gereja Batak Karo Protestan (Kwk-Gbkp) Pada Perempuan Pengungsi Sinabung Kecamatan Payung Kabupaten Karo

2 51 132

Pemberdayaan Usaha Mikro Melalui Program Migran Masyarakat Mandiri Di Desa Kutasirna Sukabumi-Jawa Barat

0 4 94

Kajian Kelayakan Finansial Pengembangan Usaha Peternakan Sapi Dan Kambing Perah Di Pesantren Darul Fallah, Ciampea Bogor

0 6 124

Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. Studi Kasus Di Kecamatan Parigi Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat

0 12 188

Analisis Strategi Pengembangan Usaha Yoghurt (Studi Kasus pada Unit Peternakan Darul Fallah (Dafarm), Desa Benteng Ciampea, Bogor-Jawa Barat)

1 18 169

Strategi Pemasaran Susu Kambing (Studi Kasus Usaha Peternakan Pesantren Pertanian Darul Fallah Kota Bogor, Jawa Barat)

4 67 155

Analisis gender dalam penyelenggaraan program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan (kasus di desa Kemang, kecamatan Bojongpicung kabupaten Cianjur, provinsi Jawa Barat)

0 4 198

Partisipasi masyarakat miskin terhadap penanggulangan kemiskinan dalam program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri (PNPM-M) perkotaan di Desa Cadasngampar, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat

0 5 120

Partisipasi Masyarakat Dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat-Mandiri Di Desa Kotabatu, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor

0 4 94