dilaksanakan. Pengurus dipilih dan ditentukan sepenuhnya oleh yayasan. Yayasan disini yang dimaksud adalah pemegang kebijakan di lingkup pontren yang
menentukan segala bentuk keputusan termasuk pada kegiatan agribisnis peternakan. Sebagai contoh, pergantian manajer peternakan untuk tahun 2008
langsung ditunjuk kepada salah satu orang yang belum berpengalaman pada bidangnya. Sebagaimana dituturkan oleh Qqn segala bentuk keputusan ditentukan
oleh pihak yayasan, kita hanya sekedar mengusulkan. Khusus untuk penunjukkan manajer peternakan sebenarnya bukan orang yang berpengalaman apabila
dibanding manajer sebelumnya. Berdasar pengamatan penulis, pengembangan usaha mengalami kemajuan
berdasar pada peningkatan permintaan pasar terhadap produk pengolahan pada LM3 agribisnis peternakan. Hal itu turut meningkatkan produksi olahan sehingga
untuk ke depannya akan ditambah tenaga kerja pada semua sub sektor agribisnis dari hulu sampai hilir. Menurut Ys, saat ini LM3 sudah BEP break event point.
Permintaan pasarpun menjadi meningkat seiring kerjasama dengan beberapa agen pasar. Maka ke depan membutuhkan suatu inovasi agar produk LM3 agribisnis
Peternakan di Pesantren Pertanian Darul Fallah mampu bersaing dengan menempatkan produknya di pasar nasional. Salah satu yang dilakukan sekarang
adalah dengan memperbaiki kemasan dan mengurus legalitas usaha seperti izin BPOM, sertifikat halal, dan izin dari DEPKES.
6.2.3 Pengembangan LM3 Model
Pengembangan LM3 model adalah upaya mengembangkan kapasitas LM3 menjadi kelembagaan yang berdaya saing tinggi. Terdapat tiga model LM3 yang
dikembangkan yakni ; 1 LM3 model sebagai pusat pelatihan untuk pengembangan SDM pertanian yang difasilitasi agar dapat menjadi teladan yang
ideal, 2 LM3 model agribisnis yang difasilitasi dalam hal pemberian bantuan sarana dan prasarana usaha agribisnis, dan 3 LM3 agribisnis perkebunan yang
difasilitasi dalam hal pemberian bantuan sarana dan prasarana usaha agribisnis dan usaha perkebunan serta pemberdayaan dan penguatan kelembagaan usaha
LM3.Tujuan dari pengembangan LM3 model adalah untuk memilih kelembagaan LM3 unggulan sebagai kelembagaan yang mampu berperan sebagai contoh bagi
masyarakat di sekitarnya. LM3 agribisnis di Pesantren Pertanian Darul Fallah termasuk dalam dua
model dari tiga model di atas dengan model pusat pelatihan dan pemberian sarana dan prasarana usaha agribisnis. Sampai saat LM3 Pesantren Pertanian Darul
Fallah sudah beberapa kali dijadikan tempat pelatihan bagi petani dan masyarakat sekitar terkait teknis usaha agribisnis peternakan. Adapun bentuk kegiatan yang
dilakukan adalah pelatihan pembuatan pupuk kompos, pelatihan pemeliharaan ternak kambing perah dan sapi perah khususnya yang berkaitan dengan hal-hal
teknis seperti memerah susu dan menobati ternak yang sakit. Adapun peserta pelatihan merupakan beberapa kelompok tani di sekitar wilayah Kecamatan
Ciampea maupun di luar wilayah Kecamatan Ciampea. Menurut End, kegiatan pelatihan untuk masyarakat sekitar dilaksanakan
dengan harapan bahwa Pesantren Pertanian Darul Fallah dapat berkontribusi bagi masyarakat sekitar dengan berbagi pengalaman dalam beberapa teknis agribisnis
khususnya peternakan.
Dokumentasi: Endin 2007
Gambar 11. Pelatihan Teknis Pengobatan Suntik pada Kambing Perah
6.2.4 Pengembangan Jejaring Kerjasama
Pengembangan jejaring kerjasama merupakan kolaborasi atau integrasi usaha agribisnis baik antar sesama LM3, LM3 dengan perusahaan swasta, LM3
dengan pemerintah, dan LM3 dengan pihak lainnya. Tujuannya adalah untuk memperluas dan mengembangkan kapasitas kelembagaan dalam mengembangkan
hubungan vertikal dan horizontal. Kerjasama yang dimaksud dapat berupa kerjasama LM3 dengan pihak penyedia sarana produksi, lembaga keuangan,
maupun pihak prosessing hasil pertanian dan pemasarannya. LM3 agribisnis peternakan di Pesantren Pertanian Darul Fallah telah
menjalin kerjasama dengan beberapa pihak. Pihak-pihak tersebut berupa instansi pemerintahan, swasta, maupun perorangan. Adapun lembaga yang telah
bekerjasama antara lain : 1.
Bank Mu’amalat Bentuk kerjasama dengan Bank Mu’amalat adalah penambahan beberapa
sarana pengolahan dan bangunan tempat pengolahan susu. Hal ini dilakukan
mengingat kurangnya modal dalam proses agribisnis sehingga diperlukan kerjasama guna meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi.
2. Institut Pertanian Bogor
Kerjasama dengan institusi pendidikan seperti IPB merupakan hal yang penting dalam kerangka peningkatan ilmu pengetahuan, baik yang sifatnya
teori maupun teknis. Bentuk kegiatan yang pernah dilakukan adalah pelatihan dan magang bagi pengelola khususnya di bagian produksi dan pengolahan
agar pengelola semakin mahir dan terampil bekerja di bidangnya. 3.
Pusat Manajemen Pengembangan Sumberdaya Manusia-Ciawi Bogor Bentuk kerjasama yang dilakukan adalah magang peternakan yang
dilaksanakan pada tanggal 12 – 25 Maret 2007 di Pesantren Pertanian Darul Fallah. Peserta pelatihan dan magang adalah para petani peternak di wilayah
Kecamatan Ciampea dan sekitarnya.
Dokumentasi: Endin 2007
Gambar 12. Magang Peternakan terhadap Petani dan Peternak Sekitar 4.
Agen pemasar Peran pasar sangat menentukan, demikian yang diungkapkan oleh Qqn 30.
Selama ini usaha agribisnis pada LM3 di Pesantren Pertanian Darul Fallah
telah bekerjasama dengan beberapa agen pasar guna memperluas pasar. Sampai dengan penelitian ini dilakukan, telah ada tiga agen pemasar yang
berlokasi di Depok, Jakarta, dan Tangerang. Kapasitas produksi juga semakin meningkat sehingga hal ini membuat perkembangan usaha menjadi semakin
maju. Bentuk kerjasama seperti di atas menurut Hn, merupakan suatu hal yang
positif yang akan terus di kembangkan. Semakin besar pesantren melakukan segala bentuk usaha, maka semakin mandiri pesantren di dalam membiayai
kegiatannya. Optimisme seperti inilah yang dibutuhkan oleh para pengelola sehingga mampu memotivasi diri dengan segenap kemampuan yang dimiliki
dengan saling bahu membahu mencapai cita yang diinginkan.
6.3 Monitoring dan Evaluasi Program