Perkembangan Investasi Mitra Swasta terhadap Pelayanan PAM Jaya

Analisa struktur keuangan dilihat dari tiga bagian, yaitu investasi yang dilakukan mitra swasta, pendapatan usaha PAM Jaya dan biaya imbalan yang diterima mitra swasta, serta analisa keuangan PAM Jaya.

6.2.1. Perkembangan Investasi Mitra Swasta terhadap Pelayanan PAM Jaya

Penyelenggaran kerjasama dimaksudkan agar terdapat pihak asing yang menginvestasikan dana yang dimiliki untuk meningkatkan kinerja perusahaan agar lebih baik. Investasi yang ditanamkan mitra swasta dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat dipenuhi. Adapun jumlah investasi yang dilakukan oleh mitra swasta tersebut dapat dilihat pada Tabel 17 berikut. Tabel 17. Investasi Palyja dan TPJAetra dalam Perkembangan Pengelolaan Air PAM Jaya Tahun 1998-2008 dalam milyar Rp Tahun Palyja TPJAetra Total 1998 162.530 31.912 194.442 1999 216.559 69.880 286.439 2000 106.360 84.027 190.387 2001 61.060 68.072 129.132 2002 60.760 134.942 195.702 2003 72.180 148.905 221.085 2004 80.330 58.033 138.363 2005 123.496 54.647 178.143 2006 144.310 47.234 191.544 2007 89.313 103.820 193.133 2008 119.446 138.741 258.187 Total 1.236.344 940.213 2.176.557 Sumber : PAM Jaya, 2009 Besar investasi yang dilakukan kedua mitra swasta tersebut ditetapkan ketika PKS 1997 kemudian pada tahun-tahun berikutnya terus dilakukan revisi dan evaluasi berdasarkan investasi dan kinerja tahun sebelumnya dan ditetapkan pada rebasing lima tahunan. Data diatas merupakan besarnya investasi yang dibayarkan pada tahun tersebut oleh mitra swastas untuk keperluan pengembangan kapasitas pelayanan air. Investasi terbesar diberikan untuk pengembangan jaringan dan penambahan atau perbaikan mesin-mesin produksi air karena keduanya sangat penting dalam proses 77 produksi dan distribusi air untuk meningkatkan kualitas kuantitas air dan cakupan pelayanan. Kenyataannya besar investasi pada kenyataannya tidak diikuti dengan perkembangan pengelolaan air PAM Jaya. Laju pertumbuhan produksi air PAM Jaya setelah privatisasi hanya sebesar 0,63 per tahun Tabel 9 sementara laju UFW menunjukkan pertumbuhan yang negatif sebesar -2,05 per tahun Tabel 11. Hal ini berarti tingkat air hilang masih relatif tinggi dan menyebabkan hilangnya pendapatan PAM Jaya. Dari jumlah pelanggan pun dapat diketahui bahwa laju pertumbuhan masa sebelum privatisasi sebesar 9,11 per tahun Tabel 12 jauh lebih tinggi dari kondisi setelah privatisasi yang hanya sebesar 4,84 per tahun. Sementara itu laju air PAM jaya terjual pun hanya 3,79 per tahun Tabel 10. Dari sisi perkembangan kualitas air baik secara kimiafisik maupun bakteriologis, masih adanya keluhan dari pelanggan ditandai dengan uji kualitas air bersih PAM Jaya Tabel 14. Dengan demikian, besarnya investasi mitra swasta untuk meningkatkan pengelolaan air belum dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap perbaikan PAM Jaya, baik dalam proses produksi maupun proses distribusi.

6.2.2. Pendapatan Usaha PAM Jaya dan Biaya Imbalan Mitra Swasta