Sumber Air Selain Air PAM

Rata-rata Bayar Air PAM per bulan 33 54 3 10 Rp 56.397,92 Rp 56.397,92 - Rp 110.002,08 Rp 110.002,09 - Rp 163.606,25 Rp 163.606,25 Gambar 9. Rata-Rata Bayar Air PAM Sumber : Hasil penelitian, diolah 2009

5.3.4. Penggunaan Air PAM

Sebagian besar responden menggunakan air PAM untuk mandi dan mencuci, masing-masing sebesar 24. Sementara untuk kebutuhan pokok lainnya seperti makan dan minum, responden hanya menggunakan air PAM sebesar 16 dan 15. Dapat diketahui bahwa responden mempunyai sumber air lain yang digunakan untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Penggunaan Air PAM 15 16 24 24 21 Minum Masak Mandi Mencuci Menyiram tanaman Gambar 10. Penggunaan Air PAM Sumber : Hasil penelitian, diolah 2009

5.3.5. Sumber Air Selain Air PAM

Dalam melihat karakteristik pelanggan PAM melalui sumber air selain air PAM Jaya. Sumber-sumber air lain yang dimiliki oleh pelanggan beragam dan alasan pelanggan menggunakannya juga beragam. 63 Sumber Air Selain PAM 65 6 29 Air Tanah Tetangga Galon Gambar 11. Sumber Air Selain Air PAM Sumber : Hasil penelitian, diolah 2009 Sebesar 40 dari total responden mempunyai sumber air selain air PAM. Dari 40 tersebut, sebesar 65 masih menggunakan air tanah sebagai sumber air mereka, baik dengan sumur, kompa, pompa, maupun dengan jetpam, tergantung kedalaman pengambilan air tanah. Sisanya sebesar 29 menggunakan air galon dan 6 meminta air dari tetangga. Penyebab responden menggunakan sumber air selain air PAM adalah kualitas air yang lebih baik dari air PAM, yaitu sebesar 64. Sisanya berimbang masing- masing sebesar 18 dikarenakan harga yang lebih murah dan kuantitas yang baik. Penyebab Penggunaan Non PAM 18 64 18 Harga Kualitas Kuantitas Gambar 12. Penyebab Penggunaan Selain Air PAM Sumber : Hasil penelitian, diolah 2009 64

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa mengenai kinerja PAM Jaya dalam penelitian ini melihat kondisi sebelum dan sesudah privatisasi melalui tiga aspek, yaitu aspek pelayanan teknis kinerja PAM Jaya, aspek pelayanan tarif, serta aspek kepuasan pelanggan.

6.1. Analisa Pelayanan Teknis Sebelum dan Sesudah Privatisasi

Analisa pelayanan teknis kinerja PAM Jaya ini dilihat dari beberapa kinerja teknis, yaitu produksi air bersih, jumlah air yang terjual, tingkat kehilangan air, jumlah pelanggan atau sambungan, serta cakupan pelayanan yang sudah dicapai PAM Jaya. Masing-masing data dilihat perkembangannya dari tahun ke tahun menurut laporan PAM Jaya, kemudian dianalisa untuk melihat laju pertumbuhan dan dibandingkan dengan target teknis yang tercantum pada Perjanjian Kerja Sama PKS 1997 maupun rebasing yang dilakukan setiap lima tahun.

6.1.1. Produksi Air PAM Jaya

Produksi air bersih mengalami kenaikan setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan air bersih. Rata-rata jumlah air bersih yang diproduksi dalam kurun waktu ini adalah sebesar 456,40 juta m 3 per tahun dengan laju pertumbuhan sebesar 3,37 per tahun, sedangkan masa sebelum privatisasi dalam kurun tahun 1992 hingga tahun 1997 memiliki laju pertumbuhan sebesar 8,57. Dibandingkan dengan masa setelah privatisasi, baik kurun waktu tahun 1998 hingga tahun 2008 atau tahun 2003 hingga tahun 2008, terdapat perbedaan yang cukup tajam, masing-masing 0,63 dan 0,72. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat produksi air bersih PAM Jaya setelah privatisasi jauh kecil atau lebih lambat dari tingkat produksi air bersih PAM Jaya sebelum privatisasi. 65