Pengaruh Kanopi Pohon Terhadap Iklim Mikro

Tabel 2. Jenis Kanopi Pohon serta Contoh dan Manfaatnya No. Jenis Kanopi Contoh Pohon Manfaat 1 Bulat Round Felicium decipiens Penaung 2 Kubah Dome Ficus benjamina Penaung 3 Kolumnar Columnar Canarium commune Pengarah 4 Kerucut Pyramidal Cupressus spp Pemberi aksen 5 Bulat telur Oval Tamarindus indica Penutup 6 Menjurai Round-weeping Salix babilonica Pemberi aksen 7 Bentuk V V-shape Ravenala madagascariensis Pemberi aksen 8 Menyebar Spread Delonix regia Penaung

2.3.2. Pengaruh Kanopi Pohon Terhadap Iklim Mikro

Menurut Kartasapoetra 2004, iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun, yang sifatnya tetap. Kartasapoetra 2004 juga menambahkan iklim merupakan kebiasaan alam yang digerakkan oleh gabungan beberapa unsur, yaitu radiasi matahari, temperatur, kelembaban, awan, presifikasi, evaporasi, tekanan udara, dan angin. Iklim menurut Surjamanto 2000 merupakan perubahan kondisi cuaca yang relatif tetap dan secara berkala karena pengaruh perputaran bumi yang diteliti 10 sampai 20 tahun sekali. Perbedaan antara iklim makro dan iklim mikro terutama disebabkan pada jaraknya dengan permukaan bumi Tjasyono,2004. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi iklim mikro di suatu lokasi, yaitu : a. Macam tanah : tanah hitam, tanah abu-abu, tanah lembek, dan tanah keras b. Bentuk tanah : bentuk konkaf lembah, bentuk konveks gunung, dan danau c. Tanaman-tanaman yang tumbuh di atasnya : rawa, hutan dan lainnya yang mempengaruhi jumlah radiasi dan profil angin d. Aktivitas manusia ; daerah industri, kawasan kota, pedesaan dan sebagainya. Surjamanto 2000 berpendapat bahwa suatu iklim mikro dapat memberikan kenyamanan bagi manusia apabila iklim tersebut berada pada batas minimum dan maksimum dari kenyamanan thermis thermal comfort manusia tersebut. Misalnya thermal comfort untuk orang Indonesia ialah antara 25,4 – 28,9 derajat Celcius. Lebih lanjut Surjamanto 2000 menambahkan apabila suatu iklim tidak dapat memberikan kenyamanan bagi manusia tersebut diperlukan modifier pengelola iklim dengan menggunakan teknologi tepat guna. Beberapa cara pengelolaan iklim mikro pada lingkungan rumah tinggal untuk memperoleh kenyamanan, yaitu: a. Membuka jendela pada utara-selatan b. Pohon perdu diletakkan di timur, sebab angin pada bulan Maret- September kering tidak membawa uap air, sehingga tidak lembab. Jika menanam pohon di barat, sebaiknya tidak dipertinggi agar tidak membawa uap air masuk ke ruangan c. Yang dibuka dinding timur, sehingga bila Desember, angin tidak masuk d. Kamar mandi sebaiknya ditaruh di sebelah barat agar cepat kering tidak lembab e. Angin yang baik adalah angin yang lewat di depan dan samping posisi bangunan tidak membelakangi angin. Menurut Robinette 1977 vegetasi memiliki fungsi secara spesifik dalam pengendalian iklim mikro yaitu dapat mengendalikan efek sinar matahari dengan cara filtrasi langsung radiasi matahari, mengendalikan panas permukaan dan radiasi ke berbagai lapisan permukaan, baik setiap hari maupun secara musiman. Oleh sebab itu, suhu udara pada daerah yang mempunyai RTH lebih nyaman daripada daerah yang tidak ditumbuhi oleh tanaman. Hal ini didukung oleh pendapat Tjasyono 2000 yang menyatakan iklim tidak hanya mempengaruhi tanaman tetapi juga dipengaruhi oleh tanaman. Hutan yang lebat dapat menambah jumlah kelembaban udara melalui transpirasi. Bayangan dari pepohonan dapat mengurangi suhu udara sehingga penguapan menjadi lebih kecil. Grey dan Deneke 1978 menjelaskan bahwa pohon memiliki beberapa fungsi dalam memperbaiki iklim mikro. Fungsi tersebut dipengaruhi oleh karakteristik pohon yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Karakteristik Pohon Sebagai Fungsi Memperbaiki Iklim Mikro Fungsi Pohon Identifikasi Kontrol suhu Pohon yang memiliki kerapatan daun yang tinggi Pohon yang memiliki bentuk tajuk bulat, berkolom, dan menjurai weeping Kontrol Angin Pohon yang memiliki kerapatan daun yang tinggi Pohon dengan bentuk pertumbuhan konifer lebih efektif dalam mengurangi kecepatan angin Pohon yang memiliki batang, percabangan dan perakaran yang kuat Kontrol kelembaban Pohon yang memiliki kerapatan daun yang tinggi Pohon yang memiliki bentuk tajuk bulat, berkolom, dan menjurai weeping Di dalam proses metabolisme tumbuhan terjadi suatu sistem terpadu dan dinamik dimana air mengalir dari tempat dengan energi potensial tinggi ke tempat berenergi potensial rendah. Sistem demikian dikenal dengan lingkaran-tanah- tanaman-atmosfer atau LTTA. Sistem ini nantinya akan menguntungkan dalam hal pengaturan suhu mikro suatu lingkungan karena di dalam sistem ini terjadi beberapa proses kehilangan air dalam bentuk uap. Kehilangan uap air dari tanah tersebut terjadi melalui proses : 1 evaporasi pada permukaan tanah dan 2 transpirasi dari permukaan daun dari air yang sebelumnya diserap tanaman dari tanah. Jumlah kehilangan melalui kedua proses ini disebut dengan proses evapotranspirasi Soepardi, 1983. Suhu di sekitar tanaman dapat menjadi lebih sejuk akibat kehilangan panas karena adanya evaporasi dari tanaman tersebut Irwan, 2005. Grey dan Deneke 1976 menyatakan bahwa proses evapotranspirasi juga dapat memperbaiki suhu kota dengan adanya pepohonan dan vegetasi lainnya. Pada proses evapotranspirasi sebatang pohon dapat menjadi air conditioner alami yang mampu menguapkan 400 liter air H 2 O sehari. Kemampuan ini setara dengan kemampuan 5 buah Air Conditioner AC dengan kapasitas 2.500 kcaljam yang beroperasi selama 20 jamhari Kramer Kozlowski, 1970. Peck et al dalam Feriadi dan Frick 2008 menyatakan bahwa lokasi lubang saluran pengambilan udara luar dari alat pengatur suhu udara AC yang ternaungi oleh bayang-bayang pohon akan memiliki suhu udara sekitar yang lebih rendah sehingga secara tidak langsung menghemat energi yang diperlukan oleh AC. Dalam pengaturan iklim mikro menurut Robinette 1977 terdapat beberapa prinsip penggunaan pohon yang penting diketahui oleh perancang dalam pengaturan iklim mikro yaitu : 1. Pohon besar, kecil dan semak kemungkinan dapat digunakan untuk menghalangi angin yang bergerak secara tidak diinginkan, tanaman konifer dapat digunakan untuk mengendalikan angin di musim dingin. 2. Pohon dapat digunakan untuk mengatur perpindahan angin, untuk meningkatkan jumlah ventilasi di beberapa area khusus. 3. Beberapa jenis tanaman akan mengurangi akumulasi dari salju di permukaan, sehingga dapat digunakan untuk pengumpul atau penjerap panas matahari. 4. Tanaman khususnya pohon berdaun tipis dapat digunakan untuk menangkap kabut, dan dapat meningkatkan penangkapan sinar matahari ke permukaan. 5. Pohon-pohon jenis tertentu akan menjadi penghalang langsung sinar matahari selama musim semi, untuk mengurangi suhu dingin yang berlebihan, tetapi mampu bertahan di musim dingin, mengurangi suhu panas yang berlebihan. 6. Area yang ditanami akan menjadi lebih sejuk sepanjang hari, dan akan mengalami penurunan panas yang lebih sedikit di malam hari.

2.4 Konsumsi Energi Listrik Rumah Tangga