∆E ∆UED x CFA x ∆T
CC
x CC x n dimana
dalah koefisien suhu Unit Energy Density UED per
o
C ∆T
CC
adalah koefisien suhu pada kanopi tutup
tase tutupan kanopi per pohon
2
n ad
b. penurunan kecepatan angin
∆ :
CC
dimana ∆UED adalah koefisien angin Unit Energy Density berubah dalam UED per
persentase kecepatan angin efisien kecepatan angin pada kanopi persentase kecepatan
anginpersentase tutupan kanopi kanopi per pohon
Aspek analisis konservasi energi dalam CITYgreen menggunakan metode yang dikembangkan oleh Jill Mahon dari American Forests yang diinterpolasi
dengan penelitian Dr. Greg McPherson dari USDA Forest Service. Program ini memperkirakan nilai keuntungan konservasi energi dari pohon yang diperoleh
dari naungan langsung terhadap satu atau dua bangunan rumah American Forest, 2002.
Penelitian McPherson 1999 menyatakan bahwa energi yang digunakan untuk pendingin ruangan dapat direduksi dengan adanya naungan dari pohon.
Hasil penelitian ini diperoleh dengan menghitung efek naungan dari pohon, efek penahan angin dan suhu. Dalam penelitian tersebut dihasilkan beberapa formula
antara lain : a. Perhitungan tingkat penurunan energi pendingin dari modifikasi suhu
∆ :
∆UED a persentase suhu udarapersentase
an kanopi CC adalah persen
CFA adalah kondisi area dasar m alah jumlah pohon dalam area j
Perhitungan pengaruh energi dari ∆E
∆UED x CFA x ∆U x CC x n
∆U
CC
adalah ko
CC adalah persentase tutupan
CFA a j
c.Pe angin untuk setiap peningkatan persentase
tutupan kanopi koefisien kecepatan angin ∆
∆U
CC
4 . x TC BC
adalah kondisi area dasar m
2
n adalah jumlah pohon dalam are
rhitungan perubahan kecepatan TC BC
BC 4 . xBC
d. Perhitungan pengaturan energi berdasarkan kondisi pohon Energy adjustment
on = 1 - kematian batang.
1994 H
k konsumsi gas untuk pemanasan Wh adalah Watthours dari konsumsi listrik untuk pendinginan
ah Cooling-degree-days
FA a
lainnya ilkan ekstensi CITYgreen untuk
ektif dan efisien.
n Air Conditioner AC untuk Rumah Tangga
ulai dari gedung dimana TC adalah persentase tutupan kanopi pohon dan BC adalah persentase
tutupan bangunan.
Energy adjustment = 0.5 + 0.5 x kondisi pohon
dimana kondisi poh
e. Perhitungan kalibrasi penghematan energi pohon menurut Mahajan dalam McPherson
PI = BTU HDD FA CPI = Wh CDD FA
dimana : BTU adalah British Thermal Unit untu
HDD adalah
Heating-degree-days CDD
adal dalah area dasar feet
2
Seluruh formula diatas dikombinasikan dengan penelitian terkait yang telah dilakukan sehingga menghas
mendapatkan hasil yang sama dengan lebih ef
2.7 Pemakaia
Menurut Dewi 2007, Air Conditioner AC merupakan mesin pendingin yang mengeluarkan hawa dingin untuk menyejukkan suatu ruangan. Penggunaan
Air Conditioner dewasa ini sudah meluas dan banyak dijumpai, m
erkantoran, pusat perbelanjaan, bahkan sudah sampai ke rumah-rumah lingkungan tempat
kerja.
Gambar 2. Aliran Kerja Sistem Pendingin AC Sumber : Handoko dalam Dewi 2007
Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa keima komponen utama untuk sistem AC antara lain :
1. Kompresor ; k bahan pendingin
sehingga bahan pe n pendingin.
2. Kondensor ; merupakan alat penukar kalor. Cara kerja kondensor yaitu dengan
alam siklus pendinginan. p
penduduk. AC dimanfaatkan sebagai pemberi kenyamanan di
Secara umum terdapat lima komponen utama dan dua komponen pelengkap sistem AC menurut Dewi 2007. Ketujuh komponen tersebut disusun
menurut aliran kerjanya Gambar 2.
omponen ini bertugas menghisap dan menekan ndingin tersebut beredar dalam unit mesi
mengembunkan uap bahan pendingin menjadi cairan sehinggga dapat dipakai kembali d
3. Penyaring Filter ; berfungsi untuk menyaring kotoran dari bahan pendingin sebelum dialirkan ke dalam pipa kapiler.
tinggi ke tekanan rendah.
ra panas dari ruangan yang dihisap
ya, yaitu :
s dari evaporator dan membuangnya di kondensor.
ko pe
rubah-ubah
sec , yaitu :
a. Pros
dilakukan pat menghisap gas dan mengompresikan bahan pendingin
bahan mudah dipindahkan ke udara luar. Setelah melalui proses
4. Pipa Kapiler ; berfungsi sebagai alat untuk menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di pipa tersebut dan mengatur bahan pendingin
cair yang mengalir dari sisi tekanan 5. Evaporator ; merupakan bagian yang berfungsi menguapkan bahan pendingin
cair menjadi gas dengan mengambil uda oleh fan motor.
Selain kelima komponen tersebut, terdapat dua komponen yang merupakan bahan didalam kinerja kelima komponen sebelumn
1. Bahan Pendingin Refrigeran ; proses pendinginan memerlukan suatu bahan yang mudah dirubah bentuknya dari gas menjadi cair atau sebaliknya untuk
mengambil pana 2. Minyak Kompresor ; berfungsi untuk melindungi dan melumasi bagian-bagian
yang bergerak dari kompresor supaya jangan aus dan rusak. Lebih lanjut Dewi 2007 menjelaskan bahwa teknis kerja AC dimulai dari
mpresor yang merupakan komponen yang paling utama untuk terjadinya ndinginan. Bahan pendingin pada AC merupakan zat yang dapat be
wujudnya tergantung suhu dan tekanannya. Imroee 2010 menyatakan bahwa ara umum prinsip kerja AC terbagi menjadi empat cara kerja
es kompresi
Proses dimulai ketika bahan pendingin meninggalkan evaporator. Bahan pendingin yang dihisap oleh kompresor memiliki wujud gas dengan suhu dan
tekanan rendah. Bahan pendingin ini diubah oleh kompresor menjadi bahan pendingin gas dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Hal tersebut bisa
karena kompresor da sehingga mencapai tekanan kondensasi. Setelah tekanan dan suhu diubah,
selanjutnya bahan pendingin dipompa dan dialirkan menuju ke kondensor.
b. Proses kondensasi
Ketika di kondensor, bahan pendingin mengalami kondensasi yaitu perubahan wujud gas menjadi cair dan perubahan suhu menjadi rendah. Agar proses
kondensasi lebih efektif, digunakan kipas fan yang dapat mengembuskan udara luar tepat di permukaan pipa kondensor. Dengan begitu, panas pada
pendingin dapat dengan