masyarakat setempat Arifin, 2011. Hal ini perlu ditingkatkan kembali oleh pihak Sentul City guna mempertahankan konsep yang sudah melekat pada kawasan ini,
dengan menggunggulkan tanaman lokal serta mempertimbangkan penggunaan tanaman dari segi kemudahan pemeliharaannya.
5.2 Evaluasi Aspek Sosial
Evaluasi aspek sosial ini dilakukan untuk melihat tingkat kepuasan penghuni terhadap pengelolaan lanskap permukiman Sentul City dan melihat kondisi sosial
yang berlangsung antara masyarakat sekitar dengan adanya keberadaan Sentul City. Evaluasi ini merujuk hasil analisis karakteristik dan persepsi penghuni.
Selain itu, merujuk analisis terhadap kondisi sosial masyarakat sekitar yang berada di beberapa wilayah desa.
Berdasarkan hasil analisis karakteristik penghuni menunjukkan bahwa penghuni yang bermukim di Sentul City merupakan orang berpendidikan dan
berada pada tingkat ekonomi dan sosial dalam kelas menengah dan menengah atas. Selain itu, hasil analisis ini menunjukkan bahwa penghuni merasa cukup
nyaman dengan kondisi lingkungan tempat tinggal di Sentul City. Dalam hal ini, penghuni membutuhkan tempat tinggal yang nyaman, jauh dari hiruk pikuk
aktivitas yang terjadi di pusat kota, dan memiliki lokasi yang cukup strategis. Berdasarkan hasil analisis persepsi penghuni dapat disimpulkan dari
keempat aspek yang dianalisis, aspek fasilitaslah yang paling banyak mendapatkan penilaian kurang baik. Hal ini menjadi perhatian oleh pihak
pengelola Sentul City untuk peningkatan pemeliharaan fasilitas dan juga penambahan fasilitas yang dapat mendukung kebutuhan penghuni terutama
fasilitas umum dan fasilitas sosial. Selain aspek fasilitas, ketiga aspek lainnya yaitu aspek kebersihan, pemeliharaan lanskap, dan aksesibilitas mendapatkan
nilai yang cukup baik dari penghuni. Hal ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lebih baik lagi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi penghuni yang tinggal di
kawasan permukiman Sentul City. Berdasarkan analisis kondisi sosial yang telah dilakukan pembangunan
Sentul City tentunya memberikan dampak positif maupun negatif bagi masyarakat
sekitar. Upaya meminimalisir dampak negatif yang dirasakan masyarakat tentang tahap pembangunan kawasan ini, maka dilakukan pengelolaan di setiap
tahapannya. Selain itu kesempatan diberikan kepada masyarakat dalam pemanfaatan sementara pada lahan yang belum dibangun untuk pertanian lahan
kering palawija oleh masyarakat sekitar, sesuai kesepakatanpersetujuan dari pihak Sentul City Sentul City, 2009. Usaha lain yang dilakukan oleh pihak
Sentul City untuk meminimalisir dampak negatif tersebut dengan pendekatan kepada tokoh masyarakat sekitar dan mengadakan program corporate social
responsibility CSR. Program CSR ini merupakan program dengan tujuan sosial kepada masyarakat sekitar dengan pemberian benih tanaman, ikan, pemeliharaan
tanaman, perbaikan rumah, khitanan massal, santunan pada saat bulan ramadhan, dan kegiatan lain seperti adanya lomba pekarangan terbaik. Hal ini cukup berjalan
efektif dalam menanggulangi masalah sosial di sekitar lingkungan Sentul City.
5.3 Evaluasi Aspek Pengelolaan