Kebutuhan air bersih untuk operasional permukiman Sentul City dan sarana penunjangnya bersumber dari layanan PDAM Kabupaten Bogor yang
didistribusikan melalui reservoir yang berada di Cipambuan, kemudian didistribusikan ke daerah pelayanan kawasan Sentul City. Selain itu, bersumber
dari Sungai Citeureup dan Sungai Cikeas yang berfungsi sebagai cadangan make up water, pemasok kebutuhan air di kawasan Sentul City terutama ketika musim
kemarau, dan mengairi danau buatan yang berada di dalam kawasan. Pemanfaatan kedua sungai tersebut oleh pihak Sentul City telah disetujui oleh Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Jawa Barat untuk memanfaatkan air dari sungai-sungai tersebut, dengan dikeluarkannya SIPA Surat Izin Pengambilan Air. Air yang diperoleh
dari kedua sungai tersebut diolah terlebih dahulu pada Instalasi Pengolahan Air Minum di dalam kawasan yakni Water Treatment Plant WTP Gambar
3. Selain dari PDAM dan kedua sungai tersebut, sumber air berasal juga dari
tampungan air hujan. Air yang berasal dari ketiga sumber ini ditampung pada waduk reservoir dan kolam untuk memenuhi kebutuhan air minum, penyiraman
tanaman dan pembersihan jalan, dan dijadikan sebagai sumber air baku Sentul City, 2009.
Gambar 3. Pengolahan Air Bersih WTP
4.2.5 Vegetasi dan Satwa
Vegetasi yang berada di kawasan Sentul City memiliki tipe yang digolongkan menjadi vegetasi binaan dan vegetasi liar. Vegetasi yang berada di
kawasan Sentul City memiliki jumlah 32.876 pohon namun yang teridentifikasi hanya 68 spesies. Spesies yang lebih mendominasi yaitu spesies tanaman
introduksi dan hanya 27 spesies tanaman asli Arifin dan Nakagoshi 2011. Tipe vegetasi binaan meliputi vegetasi hutan, vegetasi kebun campuran, vegetasi
tegalan, dan vegetasi sawah, sedangkan vegetasi liar yaitu vegetasi semak belukar. Tiga vegetasi pertama merupakan bentuk vegetasi yang mendominasi pada musim
penghujan, vegetasi sawah mendominasi daerah pinggiran sungai, dan vegetasi semak belukar mendominasi saat musim kemarau Bukit Sentul, 2000.
Vegetasi hutan berada di topografi yang berbukit terjal, spesifiknya di bagian puncak bukit, umumnya berupa hutan alami dan hutan binaan. Hutan alami
di Sentul City didominasi oleh pohon Karet Hevea brasillensis Willd.Ex. Juss M.A yang merupakan jenis tanaman asli kawasan tersebut. Sedangkan hutan
binaan didominasi oleh pohon Pinus Pinus merkusii Jungh yang mencirikan suasana pegunungan sesuai dengan konsep Sentul City yang ingin menyatu
dengan Gunung Pancar. Vegetasi kebun campuran merupakan bentuk vegetasi yang memberikan
karakteristik pada daerah yang dekat dengan permukiman, menyebar di daerah dengan topografi bergelombang sampai berbukit. Vegetasi ini terdiri dari tanaman
produksi dan tanaman penghasil bunga. Jenis tanaman produksi diantaranya cengkih Eugenia aromaticum, bambu Bambusa sp., kopi Coffea Arabica,
rambutan Nephellium lappaceum, dan jahe Zingiber officinale. Tanaman penghasil buah adalah pohon durian Durio zibethinus, mangga Mangivera
indica, kelapa Coccos nucifera, dan manggis Garsinia mangostana. Vegetasi tegalan di kawasan ini diantaranya tanaman budidaya yaitu
ketelasingkong Manihot utilisma dan pisang Musa paradisiaca. Sedangkan vegetasi sawah yang terdapat selain padi Oryza sativa L. yaitu talas Colocasia
esculenta, kacang tanah Arachis hypogeal, dan tanaman budidaya lainnya. Vegetasi semak belukar yang ada di kawasan ini, yaitu tanaman sulanjana
Hierochloa horsfieldii. Jenis-jenis lainnya terdiri dari harendong bulu Melastorna
malabthricum, seuseurehan Smilax macrantha, jarong Stacytarpheta jamaicensis, sikejut Mimosa pudica, dan jenis-jenis rumput-
rumputan.
Secara umum jenis satwa di kawasan ini cukup beragam mulai dari jenis satwa terrestrial yaitu reptil, amphibi, burung dan mamalia, serta biota akuatik.
Satwa yang sering ditemui diantaranya kupu-kupu dan lebah yang ada pada
tanaman berbunga. Spesies burung yang terdapat pada kawasan ini terdiri dari burung gereja hingga burung madu yang habitatnya di semak belukar. Satwa
burung banyak dijumpai di areal penghijauan karena pada area ini terdapat pohon trembesi Samanea saman yang sering dijadikan sarangnya. Sedangkan satwa
amphibi banyak dijumpai di pinggir sungai, kolam, dan danau. Biota akuatik pada kawasan ini meliputi ikan, plankton Zooplankton, Phytoplankton dan
makrozoobentos, serta hewan permukaan air lainnya seperti berudu Bukit Sentul, 2000.
4.2.6 Sirkulasi