Pengelolaan Evaluasi Pengelolaan Lanskap Permukiman Kawasan Sentul City, Bogor

dampak kerusakan lingkungan yang sekecil mungkin. Mencakup dalam hal ini, pengembangan yang horizontal maupun vertikal dalam rangka meningkatkan daya tampung lingkungan binaan Wiradisuria, 1983. Penggunaan lahan untuk berbagai jenis pemanfaatan terlebih dahulu dilakukan evaluasi lahan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui kualitas lahan yang berpengaruh pada berbagai jenis pemanfataannya. Beberapa kualitas lahan yang harus dipertimbangkan dalam pemanfaatan kawasan permukiman yaitu ketersediaan air minum, drainase, konfigurasi lahan, stabilitas lapisan tanah, ketersediaan bahan bangunan, ketersediaan sumber energi, iklim mikro yang nyaman, kesesuaian untuk penggunaan lahan pertanian, lokasi yang memiliki potensi ekonomi, dan aksesibilitas Van der zee, 1990. Pemanfaatan lahan untuk permukiman yang merupakan wilayah dengan populasi yang tinggi karena menjadi tempat tinggal manusia, perlu didukung dengan adanya infrastruktur penunjang dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Terutama dengan wilayah permukiman besar berbagai infrastruktur harus ada seperti pendidikan, pasar, titik perhentian transportasi, pelayanan kesehatan, penyuluhan, jasa keuangan, dan administrasi Van der zee, 1990. Infrastruktur lain yang perlu ada yaitu jalur transportasi dan sumber air terdiri dari bendungan, waduk, kanal, dsb. Infrastruktur ini terkadang berada di luar kawasan permukiman Van der zee, 1990.

2.3 Pengelolaan

Setiap lingkungan hunian manusia memerlukan proses manajemen yang harus dilakukan meliputi setting terhadap objek lanskap, perencanaan pengoperasian, penempatan setiap area kegiatan pemeliharaan, pemantauan terhadap kegiatan pemeliharaan, dan perencanaan kembali sesuai tujuan dan kepentingan awal Parker dan Bryan, 1989. Pengelolaan merupakan sebuah proses yang meliputi kegiatan merencanakan yaitu menetapkan sasaran dan tindakannya, merumuskan rencana pengelolaan yang akan dilaksanakan baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan sumber daya untuk mencapai sasaran organisasi. Organisasi yang baik akan menghasilkan efisiensi dan efektivitas penggunaan tenaga kerja, peralatan, bahan, dan waktu Arifin dan Arifin, 2005. Efektifitas pekerjaan pegawai pemeliharaan taman ditentukan oleh motivasi kerja dan keterampilan pegawai, sistematika jadwal perencanaan pemeliharaan, ketersediaan alat dan bahan yang sesuai dengan kebutuhan, tingkat pengawasan kerja di lapang, dan kelancaran komunikasi pimpinan dengan para mandor serta mandor dengan pegawai pemeliharaan taman di lapang. Sistem organisasi dalam pemeliharaan taman senantiasa dilakukan oleh pemelihara taman skala besar, seperti pengelolaan taman pemukiman real estate, taman perkantoran, taman umum milik pemerintah, dan taman rekreasi. Pengelola seharusnya dapat merencanakan program pemeliharaan dengan pengorganisasian yang baik Sternloff dan Warren , 1984 sebagai berikut. 1. Fasilitas dan peralatan taman yang harus dipelihara perlu diinventarisasi dan diidentifikasi. 2. Pemeliharaan rutin direncanakan meliputi, penyusunan standar pemeliharaan fasilitas dan peralatan taman, pengidentifikasian dan pembuatan daftar kebutuhan tugas pemeliharaan rutin secara spesifik untuk mencapai standar pemeliharaan, penentuan frekuensi tugas pemeliharaan pada setiap jenis pekerjaan, penentuan kebutuhan bahan dan peralatan yang digunakan untuk setiap tugas tersebut, dan penetapan perkiraan waktu pelaksanaan tugas yang tepat. 3. Alat- alat yang digunakan untuk pemeliharaan tidak rutin atau yang bersifat insidental direncanakan. 4. Jadwal dan cara pemeliharaan pencegahan untuk mengatasi keadaan yang mungkin mempercepat kerusakan taman. 5. Jadwal tanggung jawab penugasan untuk setiap pekerjaan yang meliputi penugasan perorangan, kelompok, atau penyerahan tugas kepada kontraktor. 6. Pengawasan terhadap sistem pekerjaan perencanaan dan perancangan, ketepatan jadwal pekerjaan pemeliharaan, serta kapasitas pekerjaan. 7. Sistem analisis biaya pemeliharaan yang telah dibuat. Tujuan pemeliharaan adalah untuk menjaga taman dan area rekreasi beserta fasilitas dalam keadaan atau mendekati aslinya. Untuk mencapai hasil yang diharapkan, terdapat tiga hal penting yang harus diperhatikan oleh pihak pengelola, yaitu menetapkan prinsip-prinsip operasi, mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan, dan memelihara fasilitas berdasarkan standar pemeliharaan yang telah ditetapkan Sternloff dan Warren, 1984.

2.4 Pengelolaan Lanskap