4.4.8 Pemeliharaan Lanskap
Pemeliharaan lanskap permukiman meliputi pemeliharaan ideal dan pemeliharaan fisik. Pemeliharaan ideal adalah pemeliharaan yang mengacu pada
tujuan dan desain semula. Pemeliharaan ini berkaitan dengan mempertahankan konsep dasar Sentul City yaitu menyatu dengan karakter alam sekitar, dalam hal
ini Gunung Pancar. Kawasan permukiman Sentul City terdiri dari cluster-cluster dengan tema yang berbeda. Cluster yang bernuansa Bali seperti Taman Besakih,
Taman Tampak Siring, Taman Udayana, Taman Legian menonjolkan karakter lanskap Bali yang memperkuat tema tersebut. Cluster Bukit Golf Hijau ini area
yang berbatasan dengan lapangan golf dan memiliki bentukan lahan yang berbukit yang mempertegas tema cluster tersebut. Cluster mountain view residence dengan
bentukan lahan yang berbukit dan bernuansa pegunungan diperkuat dengan view luas ke Gunung Pancar dengan karakter tanaman jenis-jenis cemara. Penyesuaian
cluster dengan tema yang diharapkan tidak sepenuhnya terwujud. Tema dalam sebuah hunian memang penting, namun hendaknya dipertimbangkan kembali
untuk menyesuaikan dengan konsep dasar serta karakter alamnya, sehingga mempermudah dalam pemeliharaan
Pemeliharaan fisik di Sentul City mencakup pemeliharaan soft material dan hard material. Pemeliharaan soft material terdiri dari pembersihan, pemangkasan,
penyiraman, pemupukan, pendangiran, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit, dan penyulaman. Pemeliharaan hard material terdiri dari pemeliharaan
patung, pot tanaman, saluran, jogging track, dan pedestrian track. Pemeliharaan fisik ini direncanakan sesuai jadwal yang dibuat oleh pengelola dan disepakati
oleh pihak kontraktor sebagai pelaksana. Pelaksanaan pemeliharaan ini diutamakan pada daerah intensif seperti jalan utama, sarana dan prasarana
pendukung permukiman , dan gerbang utama tiap cluster kemudian area semi intensif pada tiap kawasan pemeliharaan. Kegiatan pemeliharaan fisik yang telah
diamati di kawasan permukiman Sentul City sebagai berikut. a.
Pembersihan Kegiatan pembersihan ini berkaitan dengan kebersihan kawasan
permukiman Sentul City. Kegiatan ini meliputi penyapuan, pengangkutan sampah
hijau, pembersihan jalan, pengangkutan puing, dan pengangkutan sampah rumah tangga Gambar 8. Kegiatan penyapuan, pengangkutan sampah hijau
pemeliharaan dan penghuni, dan pembersihan jalan menjadi tanggung jawab kontraktor, sedangkan kegiatan pengangkutan sampah hijau penghuni dan puing
menjadi tanggung jawab pihak pengelola. Pihak pengelola bekerja sama dengan pemerintah daerah Pemda untuk pengangkutan sampah rumah tangga.
Pengangkutan sampah hijau penghuni, pemeliharaan, puing, dan penyapuan dilakukan setiap hari, sedangkan pengangkutan sampah rumah tangga dilakukan
setiap dua hari sekali. Pembersihan jalan dilakukan pada kondisi tertentu insidental Gambar 8d.
Penyapuan dilakukan di seluruh kawasan permukiman Sentul City beserta sarana dan prasarananya. Penyapuan jalan ini membersihkan seluruh jenis
sampah, baik rontokan daun, sampah plastik, dan sampah lainnya yang mengotori Gambar 8a. Kegiatan ini berlangsung sesuai dengan jam kerjanya yaitu pukul
08.00 - 16.00 wib khusus kontraktor CAM pekerjaan ini dimulai pukul 07.30 - 08.30 wib. Berdasarkan pengamatan di lapang, masih banyak pekerja yang tidak
disiplin dengan tidak mengikuti prosedur pekerjaan, seperti menggunakan rompi, menggunakan karung untuk mengumpulkan sampah, dan istirahat mendahului
waktu yang telah ditentukan. Selain itu, kendala dalam kegiatan pemeliharaan ini yaitu tidak ada tenaga kerja pengganti ketika tenaga kerja harian yang biasa
bekerja tidak masuk. Hal ini menyebabkan kegiatan pemeliharaan tidak terlaksana sesuai jadwal sehingga banyak sampah yang menumpuk.
Pengangkutan sampah hijau yang dilakukan oleh pihak kontraktor terdiri dari sampah hijau sisa kegiatan pemeliharaan dan sampah penyapuan. Sampah
penghuni dan puing diangkut oleh pihak pengelola menggunakan dua truk amrol dengan jumlah tenaga kerja 6 orang pengemudi 2 orang dan operator pengangkut
sampah 4 orang Gambar 8b. Sampah hijau penghuni, puing, dan sisa kegiatan pemeliharaan yang telah diangkut dikumpulkan ke suata area yang telah
ditentukan sebagai tempat pembuangan sampah sementara. Hasil sampah hijau diolah menjadi pupuk kompos yang dapat digunakan untuk kegiatan pemeliharaan
lanskap di Sentul City, pengolahan sampah hijau ini sudah berlangsung sejak tahun 2007.
a b
c d
Gambar 8. Kegiatan Pembersihan: a. Penyapuan Cluster;b. Pengangkutan sampah;c. Pembersihan saluran;d. Pembersihan jalan
b. Pemangkasan
Kegiatan pemangkasan di kawasan Sentul City meliputi pemangkasan rumput yang secara umum terdiri dari rumput berm, rumput RTH, dan rumput
kavling, pemangkasan pohon terdiri dari pohon penghijauan, pohon jalan, dan pohon penghuni, dan pemangkasan semak, perdu, penutup tanah, dan tanaman
pot. Pemangkasan semak, perdu, dan penutup tanah termasuk ke dalam perawatan taman taman lingkungan, taman spine road, taman gerbang. Waktu kegiatan
pemangkasan ini berbeda-beda, untuk pemangkasan rumput berm dan rumput pada taman dilakukan sebulan sekali,sedangkan rumput RTH dan rumput kavling
dilakukan setiap 2 bulan sekali. Namun, menanggapi keluhan yang ada rumput RTH dan rumput kavling pada kondisi tertentu dipangkas setiap sebulan sekali
terutama saat musim penghujan. Pemangkasan penutup tanah berdasarkan pengamatan dilapang berlangsung tiap sebulan sekali, sedangkan perdu dan
tanaman pot disesuaikan dengan rencana kerja. Pemangkasan pohon terutama yang percabangannya mengganggu dilakukan secara insidental.
Kegiatan pemangkasan rumput dilakukan setiap sebulan sekali, dua bulan sekali, dan sesuai dengan permintaan penghuni complaint dan request.
Pemangkasan rumput berdasarkan permintaan penghuni dilakukan oleh pihak kontraktor dan pekerja in house. Alat yang digunakan untuk kegiatan
pemangkasan ini yaitu mesin pangkas rumput gendong Gambar 9a. Pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktor lebih dominan berdasarkan standar
penampilan dibandingkan dengan spesifikasi pekerjaan.. Kendala yang dihadapi saat pemangkasan rumput biasanya pada alat yang sudah lewat masa efektifnya
sehingga terkadang mengalami masalah teknik seperti mesin yang sering mati dan bensin yang mudah cepat habis. Selain itu kondisi tanah yang berbatu dapat
membahayakan keselamatan kerja operator taman dan menghambat target pekerjaan yang diharapkan.
Kegiatan pemangkasan juga diterapkan pada semak dan tanaman pot dengan menggunakan gunting pangkas dan gunting stek Gambar 9b. Kegiatan ini
dilakukan oleh dua orang tenaga kerja, dalam pekerjaan ini jumlah tenaga kerja tersebut sudah cukup karena tanaman yang dipangkas dipilih berdasarkan
kebutuhan perawatan. Pemangkasan juga dilakukan pada pohon yang bergantung pada bentuk dan fungsi pemangkasannya. Kegiatan pemangkasan pohon ini
terdapat dalam spesifikasi pekerjaan dan telah terjadwal, namun pelaksanaanya tergantung kondisi pohon tersebut. Pemangkasan pohon menggunakan gergaji
galah, gergaji tangan, golok, gergaji mesin, gunting pangkas, dan tali sebagai alat bantu. Pemangkasan pohon yang mengganggu percabangan dilakukan secara
insidental. Pemangkasan mempunyai tiga tujuan yaitu pemangkasan untuk kesehatan pohon, pemangkasan untuk keamanan, dan pemangkasan untuk
penampilan Arifin dan Arifin, 2005. Pemangkasan pohon yang dilakukan apabila percabangannya telah mengganggu contohnya pemangkasan pada pohon
salam Syzygium polyanthum yang terletak pada berm menggunakan gergaji galah Gambar 9c. Pemangkasan untuk penampilan contohnya pengurangan
pelepah pohon palm phoenix Phoenix roebilini menggunakan golok Gambar 6d. Sisa hasil pemangkasan diangkut oleh mobil pengangkut sampah kontraktor
dan dikumpulkan pada tempat penampungan sampah sementara.
a b
c d
Gambar 9. Kegiatan Pemangkasan: a. Pemangkasan rumput in house;b. Pemangkasan semak;c. Pemangkasan pohon salam;d. Pemangkasan pohon
palm phoenix c.
Penyiraman Kegiatan penyiraman ini menjadi tanggung jawab pihak kontraktor,
dilakukan setiap hari kecuali pada hari hujan. Penyiraman ini dilakukan menggunakan mobil tangki dengan kapasitas 5000 liter dari pihak kontraktor
Gelar Jaya dan mobil tangki 4500 liter dari pihak kontraktor CAM. Mobil tangki dari kontraktor memiliki ritase rata-rata 3 rithari. Pekerjaan penyiraman ini
dilakukan pada pohon, semak, penutup tanah, dan pengisian air pada pot tanaman air Gambar 10a. Penyiraman intensif dilakukan pada tanaman yang
membutuhkan air yag lebih banyak dan tanaman yang baru disulam Gambar 10b. Jumlah areal yang harus disiram dengan asumsi kebutuhan semak dan
rumput 5 literm² dan pohon sekitar 10 literpohon. Jika dibandingkan dengan luasan areal pemeliharaan, kebutuhan air untuk penyiraman masih kurang
terutama pada musim kemarau.
Sumber air untuk pengisian tangki berasal dari Torn R21 dengan sistem pengisian menggunakan kran, sedangkan pihak kontraktor CAM melakukan
pengisian dengan penyedotan di Danau Taman Parahyangan. Pengisian air tersebut berdasarkan area pemeliharaan yang memperhitungkan jarak dari tempat
pengisian ke area pemeliharaan. Hal ini berkaitan dengan efisiensi penggunaan solar untuk kendaraan tersebut.
Kegiatan penyiraman ini memiliki waktu yang berbeda dari masing-masing kontraktor. Kontraktor CAM melakukan kegiatan penyiraman dimulai pukul
05.30 hingga 10.00 wib dan dilanjutkan pada pukul 15.00 hingga 18.00 wib. Kontraktor Gelar Jaya dan MPU melakukan kegiatan penyiraman dimulai dari
pukul 08.00 hingga 10.00 wib dan dilanjutkan pada pukul 13.30 hingga 16.00 wib. Penyiraman yang baik dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Kawasan
Sentul City yang memiliki kelembaban udara relatif tinggi lebih baik dilakukan kegiatan penyiraman sore hari, hal ini menghindari berkembangnya penyakit yang
disebabkan oleh cendawan Arifin dan Arifin, 2005. Kendala yang dihadapi berkaitan dengan kegiatan ini yaitu saat musim kemarau. Tanaman membutuhkan
lebih banyak air namun ketersediaan air minim, selain itu pekerja harus lembur hingga jam 10 malam karena tangki penyiraman yang kurang.
a b Gambar 7. Kegiatan Penyiraman: a. Penyiraman penutup tanah:b. Penyiraman
setelah penyulaman d.
Pemupukan Pemupukan tanaman mempunyai prinsip menyuplai hara tambahan yang
dibutuhkan tanaman sehingga tanaman tidak kekurangan nutrisi. Pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik dan pupuk anorganik Arifin dan Arifin,
2005. Kegiatan pemupukan dilaksanakan berdasarkan spesifikasi pekerjaan dan jadwal yang disepakati yaitu 3 bulan sekali untuk pola taman, 6 bulan sekali untuk
taman lingkungan, dan setahun sekali untuk pohon penghijauan. Kegiatan pemupukan juga dilakukan ketika tanaman mengalami gejala kekurangan hara
seperti daun menguning, layu, atau tidak berbunga. Metode pemupukan yang diterapkan yaitu pada semak dilakukan dengan cara disebar pada permukaan
tanah, rumput dengan cara disemprot menggunakan tangki penyiraman, dan pohon dengan metode bokoran dengan menggunakan kored, pupuk diberikan
secara melingkar di sekitar permukaan tanah Gambar 11. Kegiatan pemupukan ini menggunakan pupuk organik pupuk kandang dan
pupuk anorganik NPK dan urea. Pemberian dosis pupuk pada tanaman semak sekitar 2 kgm² dengan menggunakan pupuk kandang. Penggunaan pupuk
anorganik NPK dengan komposisi urea sebesar 25 diberikan pada semak sekitar 20 grm² dan pohon kecil sekitar 50 grm². Untuk pupuk urea diberikan pada
rumput di seluruh kawasan sebesar 100 kg urea dalam 4500 liter air. Kegiatan pemupukan ini dilakukan pada pagi hari menghindari penguapan yang berlebihan
ketika siang hari. Berdasarkan pengamatan lapang, pemberian dosis pupuk anorganik pada semak ini dilakukan dengan perkiraan tanpa perhitungan yang
akurat.
a b
Gambar 11. Kegiatan Pemupukan: a. Pemupukan dengan metode disebar;b. Pemupukan dengan metode bokoran
e. Pengendalian Gulma
Pengendalian gulma merupakan kegiatan pemeliharaan fisik yang bertujuan untuk mengatasi tanaman penganggu yang mengurangi nilai estetika. Kegiatan ini
berlangsung setiap bulan pada taman gerbang, taman lingkungan, taman spine road, pohon penghijauan, dan pohon jalan. Pengendalian gulma berupa
penyiangan yang terkadang bersamaan dengan pendangiran. Kegiatan pengendalian gulma ini dilakukan dengan cara manual menggunakan tangan atau
kape Gambar 12a. Gulma yang biasa tumbuh adalah putri malu, rumput liar, dan alang-alang.
Pengendalian gulma selain dengan pendangiran dilakukan bersamaan dengan kegiatan penyetikan Gambar 12b. Kegiatan penyetikan dilakukan pada
tanaman penutup tanah seperti kacang hias Arachis pintoi dan rumput yang telah melewati batas kanstin jalan atau di sela-sela paving block. Kegiatan penyetikan
dilakukan secara manual dengan tangan dan menggunakan kape. Tenaga penyiangan dan penyetikan ini merupakan bagian dari tenaga perawatan taman
dan kebersihan. Tenaga penyiang mulanya memiliki jumlah yang tetap tetapi karena adanya pengurangan tenaga kerja, pekerjaan penyiang ini dilakukan juga
oleh tenaga kebersihan atau tenaga perawatan taman lainnya sehingga jumlahnya tidak pasti. Tenaga penyiang ini dibagi berdasarkan kebutuhan di lapang dan luas
area pemeliharaannya.
a b
Gambar 12. Kegiatan Pengendalian Gulma: a. Penyiangan;b. Penyetikan f.
Pendangiran Pendangiran merupakan kegiatan pemeliharaan yang bertujuan untuk
memberikan pertumbuhan yang optimal pada tanaman. Hal ini dilakukan pada tanaman, baik penutup tanah, perdu, dan pohon yang kondisi permukaan tanahnya
sudah memadat. Kegiatan pendangiran ini dilakukan setiap bulan bersamaan dengan pengendalian gulma namun untuk pohon jalan disesuaikan dengan
spesifikasi pekerjaan. Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada rencana kerja dan checklist lapangan. Kegiatan pendangiran dilakukan dengan menggunakan kored
atau kape yang juga digunakan untuk penyiangan gulma Gambar 13. Tenaga kerja pendangiran ini dibagi berdasarkan kebutuhan lapang dan luas area
pemeliharaanya.
Gambar 13. Kegiatan Pendangiran atau Penggemburan Tanah Kegiatan pendangiran ini dilakukan dengan cara membuat bokoran di
sekeliling tanaman bergantung pada besarnya tanaman. Waktu pelaksanaan kegiatan ini biasanya dari pagi hingga siang hari. sebelum dilakukan pendangiran
didahulukan pembersihan gulma. g.
Penyulaman Penyulaman merupakan kegiatan pemeliharaan fisik yang bertujuan untuk
mengganti tanaman yang matirusak, baik karena serangan hama atau penyakit, kerusakan mekanis, maupun tanaman sudah tua Arifin dan Arifin 2005 Gambar
14. Kegiatan penyulaman ini dilakukan secara insidental dan tidak tercantum dalam spesifikasi pekerjaan. Tanaman yang digunakan menyulam diperoleh dari
hasil kegiatan penjarangan tanaman dan dari nursery yang dimiliki oleh pihak pengelola Gambar 15. Namun nursery yang ada belum sepenuhnya lengkap
sehingga harus dilakukan perbanyakan sebagai tanaman cadangan ketika dibutuhkan. Kegiatan penyulaman diutamakan pada area yang memiliki nilai
visual yang tinggi seperti taman spine road, taman gerbang, dan taman lingkungan yang berada pada tiap cluster.
Gambar 14. Kegiatan Penyulaman
a b
Gambar 15. Sumber Tanaman untuk Kegiatan Penyulaman: a. Kegiatan penjarangan;b. Nursery
Kegiatan penyulaman ini dilakukan oleh tenaga kerja perawatan taman dan kebersihan yang dibagi oleh pengawas lapang sesuai kebutuhan dan luas area
pemeliharaan. h.
Pengendalian Hama dan Penyakit Pengendalian hama dan penyakit adalah salah satu bentuk kegiatan
pemeliharaan fisik yang bersifat insidental. Kegiatan ini dilakukan ketika tanaman terkena gangguan hama atau penyakit sehingga memberikan kesan yang kurang
baik dan mengurangi keindahan. Hal tersebut selain membahayakan bagi keberlanjutan elemen tanaman, juga akan mengganggu kenyamanan dan
keamanan pengguna. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan secara karantina, mekanis dan fisik, teknik budidaya, biologi, dan kimiawi dengan
pestisida Arifin dan Arifin, 2005. Berdasarkan pengamatan lapang di kawasan Sentul City pengendalian hama yang dilakukan secara kimiawi dengan
menggunakan pestisida. Hal ini disebabkan serangan hama yang sudah tergolong berat sehingga membutuhkan pengendalian yang efisien dan efektif sebagai
alternatif terakhir. Pengendalian secara kimiawi ini dilakukan dengan penyemprotan dan penginjeksian pada batang tranfusi. Penyemprotan pestisida
biasanya dilakukan pagi atau sore hari dengan memperhatikan arah angin Arifin dan Arifin, 2005.
Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan secara kimiawi ini menggunakan alat handsprayer semi otomatis yang berkapasitas 14 liter.
Insektisida yang biasa digunakan yaitu Dechis 2ccliter, bahan aktif dari Dechis adalah Deltamethrin 25gl. Selain insektisida, penanggulangan hama juga
menggunakan pestisida Roundup 5ccliter dan diberikan secukupnya sesuai
dengan tingkat keparahan hama atau penyakit yang dialami oleh tanaman. Hama yang menyerang pada pohon bismark Bismarckia nobilis adalah hama kumbang
badak. Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan sprayer gendong Gambar 16. Pekerja biasanya menggunakan masker dan kacamata untuk menghindari
bahaya keracunan saat penyemprotan.
Sumber : Kontraktor Gelar Jaya Gambar 16. Penyemprotan Hama
i Pemeliharaan Hardscape Kegiatan pemeliharaan hardscape ini terdiri dari pemeliharaan patung, pot
tanaman, lampu taman, saluran, jogging track, dan pedestrian track,. Pemeliharaan patung dan pot tanaman bersifat insidental dan terkadang dilakukan
setiap setahun sekali tepatnya pada saat pergantian tahun. Pemeliharaan yang dilakukan adalah kegiatan pencucian dari lumut dan kotoran dengan
menggunakan mobil tangki, mesin steem, dan sikat agar lebih bersih.
4.5 Analisis SWOT
Penentuan strategi pengelolaan lanskap kawasan permukiman Sentul City dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan
metode dalam menentukan strategi dengan menganalisis faktor internal dan eksternal yang dimiliki dan hasil diskusi dengan pihak pengelola lanskap di Sentul
City. Faktor internal terdiri dari kekuatan strength dan kelemahan weakness, sedangkan faktor eksternal terdiri dari peluang opportunity dan ancaman
threat.