Kapasitas Kerja Evaluasi Aspek Pengelolaan

luas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan nursery diperlukan stok tanaman yang mampu memenuhi kebutuhan.

5.3.2 Kapasitas Kerja

Pemeliharaan lanskap akan berjalan efektif salah satunya dipengaruhi oleh kapasitas kerja dari tenaga kerja. Kapasitas kerja ini dapat menjadi dasar dalam penentuan kebutuhan tenaga kerja dengan menyesuaikan luasan yang dipelihara. Efektivitas pekerjaan pemeliharaan ini juga ditentukan oleh ketersediaan jadwal pekerjaan yang terencana dengan baik. Sentul City yang bekerjasama dengan tiga kontraktor tentunya memiliki tenaga kerja yang bervariasi, terutama dari kapasitas kerja masing-masing kontraktor. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapang kinerja masing-masing tenaga harian bervariasi, ada yang sangat baik hingga kurang baik. Maka dibutuhkan evaluasi kapasitas kerja untuk meningkatkan efektivitas pekerjaan yang dihasilkan. Efektivitas kerja para operator taman menentukan efisiensi biaya pemeliharaan taman. Efektivitas kerja ini dapat dilihat dari perhitungan kapasitas kerja yang dilakukan oleh operator pemeliharaan taman Arifin dan Arifin, 2005. Kapasitas kerja ini salah satunya dipengaruhi oleh kedisplinan pekerja itu sendiri. Perhitungan kapasitas kerja ini berdasarkan pengamatan lapang dengan sample cluster yang ada di permukiman Sentul City. Pengamatan ini dilakukan tiga kali dengan mengikuti waktu kerja tenaga harian. Pengamatan yang dilakukan yaitu terhadap pemeliharaan lanskap meliputi penyapuan, penyiangan, penggemburan, pemangkasan pohon, pengendalian hama dan penyakit, pemupukan, penyetikan, pemangkasan rumput, pemangkasan semak, dan penyiraman Tabel Lampiran 12. Pengamatan ini menghasilkan kapasitas kerja dan efektifitas kerja Tabel 26. Kawasan permukiman Sentul City dengan area pemeliharaan yang cukup luas membutuhkan tenaga kerja yang memadai. Setiap tenaga kerja memiliki target kerja yang ditentukan oleh pihak pengawas kontraktor dan pihak pengelola. Dengan kendala yang ada di lapang, seperti target yang sepenuhnya belum tercapai dibutuhkan analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja yang dilakukan dengan perhitungan HOK yang dibutuhkan dalam kegiatan pemeliharaan lanskap permukiman Sentul City. Perhitungan HOK ini diperoleh dengan memperhitungkan kapasitas kerja, frekuensi pemeliharaan, dan luas area yang dipelihara Tabel Lampiran 13. Tabel 26. Kapasitas Kerja Pemeliharaan a. Penyapuan Rumput No Kontraktor Area Rata-Rata Luasan Pekerjaan yang Diselesaikan m² Standar Kapasitas KerjaJam m² Efektivitas Kerja 1 Gelar Jaya Bukit Golf Hijau gunung 331,53 400 82,88 Bukit Golf Hijau bukit 365,63 400 91,40 Bukit Golf Hijau lembah 351,14 400 87,78 Bukit Golf Hijau puncak 372,36 400 93,09 Mediterania I 356,59 400 89,14 Mediterania II 405,32 400 101,33 Taman Victoria 329,37 400 82,34 Jl. M.H. Thamrin 361,63 400 90,40 2 Cipta Anugrah Maulita T. Legian 389,32 400 95,98 T. Tampak Siring 389,42 400 97,35 T. Besakih 373,28 400 93,32 T. Venesia 382,98 400 95,74 T. Pasadena 365,53 400 91,38 T. Imperial 379,45 400 99,92 T.Parahyangan 403,17 400 100,79 Jl. Siliwangi 360,09 400 90,02 Jl. Bali Raya 348,99 400 87,24 3 Makna Prakarsa Utama England dan Country Wood 334,51 400 83,62 T. Yunani 396,70 400 99,17 T. Empire 380,71 400 95,17 T. Casablanca 390,73 400 97,68 T. Andalusia 350,39 400 87,59 T. Equator 397,14 400 99,28 Pine Forest 283,99 400 70,99 Rata-Rata Kapasitas Kerja 363,34 400 90,98 Sumber : Arifin dan Arifin 2005 b. Penyapuan Perkerasan No Kontraktor Area Rata-Rata Luasan Pekerjaan yang Diselesaikan m² Standar Kapasitas KerjaJam m² Efektivitas Kerja 1 Gelar Jaya Bukit Golf Hijau gunung 708,31 800 88,53 Bukit Golf Hijau bukit 739,91 800 92,48 Bukit Golf Hijau lembah 791,92 800 98,90 Bukit Golf Hijau puncak 710,27 800 88,78 Mediterania I 768,04 800 96,00 Mediterania II 770,99 800 96,37 Taman Victoria 653,58 800 81,69 Jl. M.H. Thamrin 791,14 800 98,89 2 Cipta Anugrah Maulita T. Legian 703,72 800 87,96 T. Tampak Siring 716,07 800 89,50 T. Udayana 718,25 800 89,78 T. Besakih 688,16 800 86,02 T. Venesia 771,21 800 96,40 T. Pasadena 741,51 800 92,68 T. Imperial 721,15 800 90,14 T.Parahyangan 797,59 800 99,69 Jl. Siliwangi 757,53 800 94,69 Jl. Bali Raya 748,38 800 93,54 3 Makna Prakarsa Utama England dan Country Wood 662,23 800 82,77 T. Yunani 689,61 800 86,20 T. Empire 675,39 800 84,42 T. Casablanca 729,44 800 91,18 T. Andalusia 689,96 800 86,24 T. Equator 739,48 800 92,43 Pine Forest 609,68 800 76,21 Rata-Rata Kapasitas Kerja 723,74 800 90,46 Sumber : Arifin dan Arifin 2005 Lanjutan Tabel 26. Kapasitas Kerja Pemeliharaan c. Pemangkasan Rumput No Kontraktor Area Rata-Rata Luasan Pekerjaan yang Diselesaikan m² Standar Kapasitas KerjaJam m² Efektivitas Kerja 1 Gelar Jaya Bukit Golf Hijau gunung 243,72 250 97,49 Bukit Golf Hijau bukit 240,40 250 96,16 Bukit Golf Hijau lembah 239,84 250 95,93 Bukit Golf Hijau puncak 246,29 250 98,51 Bukit Golf Hijau raya 246,04 250 98,41 Mediterania I 246,59 250 98,63 Mediterania II 242,54 250 97,01 Taman Victoria 240,95 250 96,38 Jl. M.H. Thamrin 241,20 250 96,48 2 Cipta T. Legian 238,62 250 95,45 Anugrah T. Tampak Siring 245,17 250 98,06 Maulita T. Udayana 243,93 250 97,57 T. Besakih 232,84 250 93,13 T. Venesia 232,22 250 92,89 T. Pasadena 243,69 250 97,47 T. Imperial 235,93 250 94,37 T.Parahyangan 229,32 250 91,72 3 Makna Prakarsa Utama England dan Country Wood 245,83 250 98,33 T. Yunani 241,22 250 96,48 T. Empire 237,04 250 94,81 T. Casablanca 226,95 250 90,78 T. Andalusia 242,00 250 96,8 T. Equator 239,96 250 95,98 Pine Forest 235,69 250 94,27 Rata-Rata Kapasitas Kerja 239,91 250 95,96 Sumber : Arifin dan Arifin 2005 Lanjutan Tabel 26. Kapasitas Kerja Pemeliharaan d. Pemangkasan Perdu No Kontraktor Area Rata-Rata Jumlah Pohon pohonjam Standar Kapasitas KerjaJam pohon Efektivitas Kerja 1 Cipta Anugrah Maulita Jl. Siliwangi 4 5 80 Jl. Bali Raya 4 5 80 Rata-Rata Kapasitas Kerja 4 5 80 Sumber : Arifin dan Arifin 2005 e. Pemangkasan Penutup tanah No Kontraktor Area Rata-Rata Luasan Pekerjaan yang Diselesaikan m² Standar Kapasitas KerjaJam m² Efektivitas Kerja 1 Gelar Jaya Bukit Golf Hijau gunung 24,32 10 243,20 Bukit Golf Hijau bukit 24,84 10 248,40 Bukit Golf Hijau lembah 25,28 10 252,80 Bukit Golf Hijau puncak 26,23 10 262,30 Mediterania I 25,27 10 252,70 Mediterania II 23,15 10 231,50 Jl. M.H. Thamrin 23,73 10 237,30 Rata-Rata Kapasitas Kerja 24,69 10 246,90 Sumber : Arifin dan Arifin 2005 f. Penyiraman No Kontraktor Area Rata-Rata Luasan Pekerjaan yang Diselesaikan m² Standar Kapasitas KerjaJam m² Efektivitas Kerja 1 Gelar Jaya Jl. M.H.Thamrin 635,76 700 90,82 2 Cipta Anugrah Maulita Jl. Siliwangi 600,19 700 85,74 3 Makna Prakarsa Utama Jl. Juanda 608,47 700 86,92 Rata-Rata Kapasitas Kerja 614,81 700 87,83 Sumber : Arifin dan Arifin 2005 Lanjutan Tabel 26. Kapasitas Kerja Pemeliharaan g. Penyiangan disertai pendangiran No Kontraktor Area Rata-Rata Luasan Pekerjaan yang Diselesaikan m² Standar Kapasitas KerjaJam m² Efektivitas Kerja 1 Gelar Jaya Bukit Golf Hijau gunung 32,30 40 80,75 Bukit Golf Hijau bukit 29,47 40 73,69 Bukit Golf Hijau lembah 34,46 40 86,16 Bukit Golf Hijau puncak 35,86 40 89,65 Mediterania I 38,58 40 96,45 Mediterania II 39,71 40 99,27 Taman Victoria 31,65 40 79,14 Jl. M.H. Thamrin 36,71 40 91,78 2 Cipta Anugrah T. Legian 31,22 40 78,05 Maulita T. Tampak Siring 28,87 40 72,18 T. Udayana 31,76 40 79,40 T. Besakih 30,52 40 76,30 T. Venesia 32,76 40 81,90 T. Pasadena 30,61 40 76,52 T. Imperial 34,03 40 85,07 T.Parahyangan 30,49 40 76,24 Jl. Siliwangi 33,27 40 83,18 3 Makna Prakarsa Utama England dan Country Wood 31,06 40 77,65 T. Yunani 28,49 40 71,23 T. Empire 32,31 40 80,78 T. Casablanca 32,72 40 81,81 T. Andalusia 33,42 40 83,55 T. Equator 32,51 40 81,29 Pine Forest 30,29 40 75,72 Rata-Rata Kapasitas Kerja 32,63 40 81,57 Sumber : Arifin dan Arifin 2005 Lanjutan Tabel 26. Kapasitas Kerja Pemeliharaan Pengamatan yang dilakukan di lapang menghasilkan kapasitas kerja tiap pemeliharaan yang dibandingkan dengan standar berdasarkan literatur. Perbandingan kapasitas kerja ini menunjukkan efektivitas kerja dari pekerja masing-masing kontraktor. Efektivitas yang dihasilkan rata-rata dibawah 100 terutama pemangkasan perdu yang memiliki hasil paling rendah diantara pemeliharaan yang diamati. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor yaitu faktor alam, faktor alat dan bahan, dan faktor tenaga kerja. Faktor alam seperti ketika datang musim penghujan, pertumbuhan gulma sangat cepat sedangkan waktu kerja menjadi berkurang dan pertumbuhan rumput menjadi cepat yang tidak bisa diiringi dengan pemangkasan yang intensif. Selain itu kondisi lahan yang berbatu menyulitkan saat pemangkasan rumput. Faktor alat dan bahan ini seperti mesin pangkas rumput gendong yang masa efektif penggunaannya telah lewat sehingga performa di lapang kurang baik. Ketersediaan mesin tebang pohon chainsaw yang tidak dimiliki oleh pihak kontraktor yang terkadang menghambat. Faktor tenaga kerja seperti kurangnya pengetahuan dalam bekerja dan kurangnya kesadaran dari pekerja dalam menjalani tugasnya. Hal ini tercermin saat bekerja sering terlihat istirahat, pulang lebih awal, dan kurangnya motivasi dalam bekerja. Tindakan yang perlu dilakukan untuk mengatasi faktor tenaga kerja yang sering menjadi kendala dalam kinerja pekerja yaitu memberikan pelatihan dan pengetahuan sebelum terjun ke lapang untuk melaksanakan pemeliharaan sehingga kinerja sesuai dengan yang diharapkan. Memberikan motivasi bekerja dengan reward, award, atau bonus sehingga timbul kesadaran untuk bekerja lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang mengemukakan bahwa dalam meningkatkan kinerja para pekerja perlu diperhatikan dua faktor yaitu kecakapan dan komitmen. Kecakapan terbentuk dari pengalaman, keahlian, dan pengetahuan sedangkan komitmen berasal dari motivasi diri Sternloff dan Warren, 1984. Selain tindakan tersebut, perlu dilakukan pengawasan dari pihak kontraktor maupun unit lanskap sehingga dapat dievaluasi pekerja dengan kinerja baik dan kurang baik. Kegiatan pemeliharaan lanskap di Sentul City dengan kawasan pemeliharaan yang luas membutuhkan monitoring yang rutin dan ketat. Hal ini guna memantau keefektifan kinerja kontraktor setiap harinya dalam mencapai target yang telah ditentukan. Proses monitoring ini telah dilakukan oleh pengawas pengelola dan kontraktor. Kegiatan monitoring ini dengan mengelilingi dan mengawasi pekerjaan dari tenaga kerja harian pada area pemeliharaan. Kegiatan monitoring dari kedua pihak ini berjalan lancar karena didukung oleh komunikasi yang baik dari masing-masing pihak. Pihak Sentul City perlu meningkatkan kembali pemantauan kinerja kontraktor agar kualitas pengelolaan lanskap yang diinginkan tercapai. Pekerjaan yang dilakukan kontraktor tidak saja dimonitoring tapi dilakukan evaluasi harian dan 2 mingguan. Evaluasi harian dilakukan dengan pihak pengelola dengan diskusi mengenai kekurangan kegiatan pemeliharaan yang harus diperbaiki setiap harinya dan memantau progress pekerjaan yang telah dilakukan. Evaluasi hasil pekerjaan 2 mingguan dilakukan melalui checklist bersama, pelaksanaan checklist bersama dilakukan pada tanggal 1 atau 16. Pelaksanaan checklist bersama dilakukan oleh Unit Lanskap dan Kebersihan beserta wakil dari masing-masing kontraktor. Pedoman pengoreksian pada pelaksanaan checklist bersama adalah standar penampilan yang telah ditetapkan oleh pengelola. Kegiatan checklist ini dilakukan dalam dua tahap yaitu pra-checklist dan checklist. Pra-checklist dilakukan untuk memberi catatan kepada kontraktor kegiatan pemeliharaan yang belum sesuai dengan standar penampilan. Kegiatan pra- checklist dilakukan tiga hari sebelum akhir periode sekitar tanggal 12 untuk periode tanggal 1 sampai 15 dan pada tanggal 27 untuk periode tanggal 16 sampai 30, teknis pelaksanaanya sama dengan kegiatan checklist. Pada tanggal 16 untuk periode tanggal 1 sampai 15 dilakukan checklist untuk mengontrol penyelesaian pekerjaan yang menjadi catatan saat pra-cheklist. Kegiatan checklist ini efektif untuk melatih kedisiplinan kontraktor agar tidak terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan pada periode berikutnya. Hasil kegiatan pemeliharaan dapat terlihat pada pelaksanaan checklist bersama. Apabila ada beberapa kondisi lapang baik softscape maupun hardscape yang tidak memenuhi standar penampilan, pengelola akan memberikan catatan kepada kontraktor Lampiran 6. Catatan tersebut biasanya berupa kekurangan dari kegiatan pemeliharaan yang telah dilakukan. Hasil pemeliharaan yang kurang sesuai ini disebabkan kurangnya pengawasan terhadap kinerja tenaga kerja harian, kurangnya kejelasan tugas yang diberikan oleh pengawas, dan kurangnya keseriusan dari tenaga kerja dalam menjalani tugasnya. Maka diperlukan pengawasan yang lebih ketat dari pengawas kontraktor, kejelasan tugas yang diberikan dari pengawas kontraktor, dan pemberian bonus untuk menigkatkan motivasi bagi pekerja yang melaksanakan tugasnya dengan serius, serta tindakan tegas dengan pemberian sanksi bagi pekerja yang tidak melakukan tugasnya dengan baik. Evaluasi kegiatan pemeliharaan ini tidak hanya dilakukan oleh pengelola dan kontraktor, tetapi juga dilakukan oleh penghuni. Salah satu bentuk evaluasi dari pekerjaan pemeliharaan yang diajukan oleh penghuni adalah complaint. Pengajuan complaint mengenai pemeliharaan lanskap dilakukan melalui telepon atau datang langsung ke kantor Departemen Pemasaran dan Pelayanan Konsumen. Komplain tersebut ditindaklanjuti ke Departemen Pemeliharaan Kota melalui faks dan diterima oleh bagian Administrasi kemudian disampaikan kepada Unit Lanskap dan Kebersihan. Unit Lanskap dan Kebersihan akan melihat langsung kondisi di lapang dengan pihak kontraktor yang memelihara kawasan tersebut dan memutuskan perkiraan waktu penyelesaian complaint tersebut. Faks yang sudah disertai dengan perkiraan waktu penyelesaian komplain dikirim balik ke Departemen Pemasaran dan Pelayanan Konsumen. Apabila complaint telah selesai dikerjakan maka pihak Unit Lanskap dan Kebersihan akan mengkonfirmasi ke Departemen Pemasaran dan Pelayanan Konsumen dan informasi tersebut akan diinformasikan langsung kepada penghuni. Penanganan complaint dilakukan paling cepat pada hari itu juga dan paling lambat tiga hari setelah pengajuan komplain tersebut. Waktu untuk menyelesaikan complaint rata- rata satu minggu atau kurang dari satu minggu. Hal ini cukup baik dan diharapkan dapat dipertahankan tetapi jumlah complaint setiap bulannya sebisa mungkin dapat diminimalisir. Complaint dari penghuni tercatat dalam form checklist harian

5.4 Rekomendasi Strategi bagi Rencana Pengelolaan Lanskap Permukiman