yang tidak terlalu jauh dari perkotaan, namun dapat memberikan kenyaman untuk bertempat tinggal. Kawasan permukiman ini yang dikelilingi oleh beberapa
wilayah desa terkadang menimbulkan masalah dari aspek sosial, hal ini karena adanya kesenjangan sosial. Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut maka
dilakukan analisis karakteristik penghuni untuk menunjukkan asal daerah penghuni dan latar belakang menentukan lokasi bermukim. Kemudian analisis
persepsi penghuni menunjukkan penilaian terhadap pemeliharaan, fasilitas, dan aksesibilitas di permukiman Sentul City yang telah berlangsung
Kawasan Sentul City mengalami perkembangan yang pesat sejak tahun 1995 dengan adanya pembangunan skala besar untuk berbagai kegiatan. Sentul City
sendiri memiliki akses langsung dari jalan tol Jagorawi dan tol Bogor Ring Road sehingga suasana lingkungan industri tidak terasa. Pada kawasan ini juga
dibangun sejumlah fasilitas komersial, perkantoran, olahraga dan rekreasi yang berorientasi pada kebutuhan penduduk di sebuah kota. Potensi ekonomi yang
berkembang tidak hanya dirasakan di dalam kawasan saja, namun di sekitar Sentul City juga. Hal ini didasari oleh keberadaan Sentul City yang berlokasi di
beberapa wilayah desa, sehingga sebagian besar tenaga kerja di Sentul City merupakan penduduk sekitar lokasi. Terserapnya tenaga kerja lokal seoptimal
mungkin yang berasal dari penduduk sekitar lokasi kawasan merupakan tujuan awal dari pembangunan kawasan ini. Setidaknya lebih dari 25 tenaga kerja di
kawasan Sentul City merupakan penduduk lokal yang berada di sekitar kawasan. Rekrutmen tenaga keja tersebut disesuaikan dengan spesifikasi keahlian. Selain
itu, pemberian peluang usaha sektor informal bagi warga sekitar menjadi kesempatan untuk perkembangan ekonominya. Hal ini bertujuan untuk
memberikan manfaat dari keberadaan Sentul City bagi warga sekitar Sentul City, 2011. Dalam hal ini, analisis kondisi sosial dilakukan untuk menunjukkan situasi
sosial yang berlangsung dengan adanya keberadaan Sentul City. Berikut penjelasan analisis lebih terperinci.
4.3.1 Analisis Karakteristik Penghuni
Karakteristik penghuni permukiman Sentul City diperoleh dari penyebaran kuisioner secara acak. Responden yang mengisi ditetapkan sejumlah 30 orang
terdiri dari 10 orang perempuan dan 20 orang laki-laki. Berdasarkan tingkat pendidikan, sebanyak 70 responden merupakan lulusan S1, kemudian disusul
dengan lulusan D3 16,70 , lulusan S2 10, dan SMA 3,33. Berdasarkan profesi, sebanyak 46,7 responden berprofesi pegawai swasta, disusul oleh
wirausahawan 40, lainnya 3,33, dan ibu rumah tangga 3,33. . Berdasarkan daerah asal, sebanyak 90 responden berasal dari daerah di luar
Sentul yang masih termasuk ke dalam wilayah Jabodetabek, sedangkan responden yang berasal dari luar Jabodetabek terdapat 10 Gambar 4. Berdasarkan alasan
memilih permukiman Sentul City, sebanyak 66,7 responden beralasan memilih karena kawasan ini nyaman dan aman dan disusul dengan letak yang strategis
serta lainnya masing-masing sebanyak 16,7 Gambar 5. . Dari intensitas menghuni, sebanyak 86,7 setiap hari menempati tempat
tinggal di permukiman ini dan sebanyak 13,3 responden setiap weekend baru menempati rumah yang berada di Sentul City.
Gambar 4. Karakteristik Penghuni Berdasarkan Asal Daerah
Gambar 5. Karakteristik Penghuni Berdasarkan Alasan bertempat Tinggal
4.3.2 Analisis Persepsi Penghuni
Analisis persepsi ini dibutuhkan untuk mengetahui pendapat penghuni tentang pengelolaan lanskap permukiman Sentul City dan pemenuhan kebutuhan
penghuni. Aspek pengelolaan ini meliputi lanskap, kebersihan, fasilitas, keamanan, dan aksesibilitas. Sebanyak 53,33 responden menilai kelengkapan
fasilitas di permukiman Sentul City ini kurang lengkap, sebanyak 43,33 responden menilai sudah cukup lengkap, dan 3,33 menilai sudah lengkap. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa kelengkapan dari segi fasilitas khususnya untuk kawasan permukiman di dalam kota baru masih kurang terutama fasilitas umum
dan fasilitas sosial. Selain itu, moda transportasi umum di dalam kawasan sangat diperlukan oleh penghuni untuk memudahkan beraktivitas.
Persepsi penghuni tentang pengelolaan kawasan permukiman yang mendukung rasa nyaman dalam bertempat tinggal dapat dilihat dari 4 aspek yaitu
kebersihan, pemeliharaan lanskap, fasilitas, keamanan, dan aksesibilitas Gambar 6.
Gambar 6. Persepsi penghuni tentang Kebersihan, Pemeliharaan Lanskap, Fasilitas, Keamanan, dan Aksesibilitas
Gambar 6 menunjukkan bahwa dalam hal kebersihan sebanyak 70 responden menilai cukup baik, 13,33 responden menilai baik, 13,33
responden juga menilai kurang baik, dan 3,33 responden yang menilai sangat baik. Dalam hal pemeliharaan lanskap, sebanyak 66,7 responden menilai baik,
20 responden yang menilai cukup baik, 10 responden menilai kurang baik, dan 3,33 yang menilai sangat baik. Aspek fasilitas, sebanyak 73,33 yang
menilai cukup baik, 20 responden menilai kurang baik, dan 6,7 responden yang menilai baik. Dalam hal keamanan, sebesar 60 responden menilai cukup
baik, 16,67 menilai baik, sebesar 13, 33 responden menilai kurang baik, dan sebesar 10 responden menilai baik. Selain itu dalam hal aksesibilitas, sebanyak
73,33 responden menilai cukup baik, 16,7 responden menilai kurang baik, dan 10 yang menilai baik.
4.3.3 Analisis Kondisi Sosial