Latar Belakang Evaluasi Pengelolaan Lanskap Permukiman Kawasan Sentul City, Bogor

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan kota saat ini yang padat dengan penduduk menuntut ketersediaan sarana dan prasarana yang menunjang aktivitas dan kebutuhan. Keterbatasan lahan menjadi salah satu kendala dalam pemenuhan hal tersebut, khususnya pada perkotaan yang diakibatkan peningkatan kawasan industri, pembangunan fisik, dan pertumbuhan ekonomi. Solusi dalam hal ini adalah pembangunan permukiman pada pinggiran kota. Salah satunya kawasan Sentul City Bogor, yang merupakan kota baru terencana dan memiliki konsep eco city. Pembangunannya tersebut memperhatikan kebutuhan pemukiman mencakup sarana dan prasarana memadai serta memberikan kenyamanan penghuni. Lingkungan permukiman merupakan lingkungan yang penting untuk diperhatikan dari segi kelayakan huni, keindahan, dan kenyamanan. Lanskap permukiman merupakan salah satu bagian yang penting dalam mempengaruhi kualitas visual dan ekologis lingkungan tempat tinggal. Kedua hal tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain, saling melengkapi sehingga keberadaannya harus selaras. Terkait dengan pentingnya kualitas visual dan ekologis perlu diperhatikan dalam penataan ruang, fungsi estetika, dan fungsi ekologisnya. Namun, pada kenyataannya hal tersebut terkadang diabaikan sehingga terjadi ketidakseimbangan kedua fungsi yang berefek pada keberlanjutan lanskapnya, seperti semakin berkurangnya ruang terbuka hijau RTH. Minimnya ketersediaan lahan untuk RTH merupakan hal yang sering terjadi pada kondisi saat ini. Banyak faktor yang melatarbelakangi hal tersebut, salah satunya penggunaan lahan yang hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi. Pengelola permukiman terkadang hanya memfokuskan pada aspek ekonomi dengan memaksimalkan penggunaan lahan untuk dijadikan bangunan, tanpa mempertimbangkan aspek lain seperti adanya ruang terbuka hijau yang mempengaruhi lingkungan sekitar. Dampak dari hal tersebut adalah tidak adanya area resapan air, pengaruh terhadap iklim mikro setempat, dan hal lain di luar aspek ekologis seperti tidak adanya area yang memfasilitasi penghuni untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat fisik. Pengelolaan lanskap permukiman yang terencana dan dikelola dengan baik sangat diperlukan sehingga keberlanjutannya tetap terjaga.

1.2 Tujuan