4.5.1 Identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
1. Kekuatan Strength
a. Pemeliharaan lanskap baik
Pengelolaan lanskap permukiman Sentul City mencakup pemeliharaan lanskap permukiman yang terencana dengan baik. Penilaian ini didasarkan oleh
hasil kuisiner yang menunjukkan persentase tertinggi pada penilaian baik sebesar 66,70. Penjadwalan kegiatan pemeliharaan yang tersusun, evaluasi pekerjaan
yang rutin dilakukan, dan perbaikan kinerja para pekerja. b.
Pemeliharaan lanskap bermitra dengan pihak kontraktor Pemeliharaan lanskap di Sentul City dalam pelaksanaanya bermitrakan
dengan pihak kontraktor. Hal ini memudahkan dalam mekanisme kerja dan mengontrol kegiatan di lapang.
c. Koordinasi yang baik
Kelancaran pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tidak lepas dari koordinasi yang baik antara pihak pengelola dan pihak kontraktor. Pengontrolan kegiatan
pemeliharaan di lapang menjadi tanggung jawab bersama yaitu pengawas lapang dari pihak pengelola dan kontraktor. Hal ini meminimalisir ketidaksinambungan
antara pihak pengelola dan kontraktor. d.
Pelayanan yang cukup baik terhadap complaint dan request penghuni Respon pengelola terhadap complaint dan request dari penghuni cukup baik
dengan waktu pelaksanaan yang terjadwal dari tiap butir complain dan request. Request adalah penghuni meminta bantuan pada pihak pengelola untuk
melakukan tindakan diluar kewenangankewajiban penghuni namun masih menjadi tanggung jawab pengelola. Complaint adalah pengaduan atas
ketidakpuasan penghuni atas standar pemeliharaan yang seharusnya menjadi hak penghuni namun pengelola tidak melakukannya.
e. Pengelolaan lanskap permukiman cukup baik
Pengelolaan lanskap permukiman meliputi pemeliharaan lanskap, infrastruktur, kebersihan, listrik, air dan pendukung lainnya. Aspek pengelolaan
tersebut berjalan cukup baik didukung dengan tenaga kerja dan ketersedian alat dan bahan yang cukup memadai. Sesuai dengan hasil kuisioner dengan responden
penghuni bahwa rata-rata aspek pengelolaan lanskap permukiman dinilai cukup baik.
f. Tenaga kerja sudah cukup sesuai dengan keahlian
Tenaga kerja yang ada khususnya untuk pemeliharaan lanskap bekerja cukup sesuai dengan keahliannya. Terutama penanggung jawab pemeliharaan
lanskap pengelola dan operator pemeliharaan taman kontraktor dan in house. 2. Kelemahan Weakness
a. Soft skill pengawas lapang pengelola kurang
Pengawas lapang lanskap khususnya perlu menguasai penggunaan software Auto Cad hal ini sangat berhubungan dengan kerja di lapang area pemeliharaan.
Selain itu kemampuan mengenal jenis tanaman, hama, dan penyakit tanaman sangat penting ketika menghadapi pekerjaan di lapang, hal ini dirasa masih kurang
dimiliki oleh pengawas lapang. Kondisi ini didukung dengan pekerja yang memiliki latar belakang pendidikan yang bukan sesuai dengan kriteria pengawas
yang diharapkan yaitu SMK Pertanian dan SPMA. b. Jumlah tenaga kerja kontraktor kurang
Jumlah tenaga kerja yang kurang mengakibatkan terjadinya tanggung jawab pekerjaan yang ganda bagi pekerja, hal ini menyebabkan kurang fokusnya tenaga
kerja ketika pelaksanaan di lapang. Selain itu, target pekerjaan yang ingin dicapai terkadang tidak sesuai yang diharapkan.
Misalnya tenaga penyapuan yang seharusnya dalam waktu 7 jam kerja menyapu, 3 jam terakhir digunakan untuk
melakukan penyiangan. c.
Tenaga kerja kontraktor yang kurang disiplin Kelancaran sebuah kegiatan ditunjang oleh kedisiplinan yang dimiliki oleh
tenaga kerjanya. Namun dalam realitanya, tenaga kerja banyak yang melakukan ketidakdisiplinan seperti mengakhiri pekerjaan sebelum waktu yang telah
ditentukan, melakukan kegiatan lain saat bekerja, tidak mengikuti prosedur saat bekerja penggunaan rompi dan kelengkapan lainnya. Hal ini salah satunya
difaktori oleh kurangnya kesadaran pekerja untuk melakukan pekerjaan dengan baik.
d. Kurangnya Penanggung Jawab Unit Pemeliharaan Lanskap Wilayah pemeliharaan yang luas yaitu 297 ha hanya dikelola oleh satu
orang penanggung jawab. Hal ini menyulitkan saat mengontrol kegiatan lapang dan kefokusan dalam pengelolaan berkurang.
e. Birokrasi
Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan pengadaan barang untuk unit mechanic electrical dan road and drainage terkadang terkendala dengan adanya
birokrasi yang panjang. Hal ini merupakan prosedur perizinan, namun kondisi ini sering menyebabkan keterlambatan kegiatan pemeliharaan yang berdampak pada
banyaknya keluhan penghuni.
f. Kurangnya ketersediaan alat dan bahan kontraktor