Model Structural VEC SVEC

Sumber: BI, BPS, US Bereau of Labor Statistics 2012 diolah Gambar 13 Persentase perubahan kurs riil

4.3 Permintaan Uang Riil

Pada tahun 1990 hingga 1997, jumlah uang yang beredar M1 masih dibawah 100 triliun rupiah. Pada periode yang sama IHK bergerak meningkat dengan slope yang relatif sama dengan slope jumlah uang beredar. Seiring dengan jatuhnya kurs Rupiah terhadap US pada tahun 1998, terjadi lonjakan Indeks Harga Konsumen Gambar 14 dimana slopenya berubah menjadi lebih curam dibanding sebelum ada depresiasi tajam dari kurs riil. Sumber: BI dan BPS 2012 Gambar 14 Perkembangan permintaan uang M1 dan IHK 60.00 40.00 20.00 - 20.00 40.00 60.00 80.00 19 90: 2 19 91: 2 19 92: 2 19 93: 2 19 94: 2 19 95: 2 19 96: 2 19 97: 2 19 98: 2 19 99: 2 20 00: 2 20 01: 2 20 02: 2 20 03: 2 20 04: 2 20 05: 2 20 06: 2 20 07: 2 20 08: 2 20 09: 2 20 10: 2 20 11: 2 20 12: 2 50 100 150 200 250 300 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 600,000 700,000 800,000 19 90: 1 19 91: 2 19 92: 3 19 93: 4 19 95: 1 19 96: 2 19 97: 3 19 98: 4 20 00: 1 20 01: 2 20 02: 3 20 03: 4 20 05: 1 20 06: 2 20 07: 3 20 08: 4 20 10: 1 20 11: 2 m ilia r r u p ia h M1 IHK sumbu kanan Kurs riil yang terdepresiasi tajam menyebabkan biaya produksi barang- barang tersebut meningkat tajam. Jatuhnya kurs Rupiah menyebabkan lebih banyak Rupiah yang digunakan untuk membeli barang impor yang harganya dalam US atau terjadi penurunan daya beli Rupiah atas barang asing. Terdepresiasinya Rupiah menyebabkan harga barang menjadi sangat mahal. Padahal industrialisasi yang dikembangkan pemerintah pada era 1990-1996 adalah foot loose industry yang banyak menggunakan bahan baku impor dan sedikit kandungan lokal. Kenaikan harga ini direspon masyarakat dengan meningkatkan permintaan uang lebih banyak untuk membiayai transaksi sehari-hari. Sehingga slope jumlah uang beredar juga menjadi lebih curam dibanding sebelum krisis. Namun peningkatan permintaan uang tersebut tidak sebanding dengan lonjakan harga yang terjadi sehingga terjadi penurunan drastis dalam permintaan uang riil seperti yang ditunjukkan pada Gambar 15. Setelah krisis 1998 berlalu, permintaan uang riil cenderung fluktuatif di jangka pendek namun dengan trend yang meningkat. Seiring dengan terus meningkatnya PDB maka kebutuhan uang untuk transaksi sehari-hari ikut meningkat. Selain itu inflasi lebih terkendali di era 2000-an sehingga permintaan uang riil pada periode 2012:2 mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat bila dibandingkan dengan periode 2000:1. Sumber: BI dan BPS 2012 diolah Gambar 15 Perkembangan permintaan uang riil 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 19 90: 1 19 91: 1 19 92: 1 19 93: 1 19 94: 1 19 95: 1 19 96: 1 19 97: 1 19 98: 1 19 99: 1 20 00: 1 20 01: 1 20 02: 1 20 03: 1 20 04: 1 20 05: 1 20 06: 1 20 07: 1 20 08: 1 20 09: 1 20 10: 1 20 11: 1 20 12: 1