Uji Kointegrasi Pengujian Time Series
setelah krisis moneter 1998. Harga minyak dunia mengalami beberapa kenaikan tajam setelah tahun 2000 yaitu yang terjadi pada tahun 2005, 2008 serta 2011 dan
masih terus berlangsung hingga triwulan pertama 2012. Fenomena kenaikan harga minyak dunia tersebut bisa berakibat positif atau negatif. Ketika Indonesia masih
menjadi negara net eksportir minyak dan tergabung dalam OPEC, kenaikan harga minyak dunia akan memberi keuntungan bagi Indonesia. Namun, sejak tahun
2004, Indonesia menjadi negara net importir minyak sehingga fluktuasi harga minyak dunia akan berdampak buruk bagi perekonomian Indonesia. Subsidi
minyak membengkak dan mempersulit keuangan negara serta mengurangi alokasi pengeluaran pemerintah bagi sektor produktif.
Fluktuasi harga minyak dunia dapat memengaruhi perekonomian Indonesia karena sumber energi utama Indonesia masih bergantung pada minyak. Kenaikan
harga minyak dunia pada tahun 2005 dan 2008 direspon pemerintah dengan menaikkan harga BBM meski tidak sampai pada harga keekonomiannya dan
ternyata berdampak buruk bagi perekonomian domestik. Inflasi pada tahun 2005 mencapai 17,11 sedangkan inflasi pada tahun 2008 mencapai 11,06. Setelah
inflasi tinggi di tahun 2005 dan 2008, pertumbuhan PDB pada tahun 2006 dan 2009 melambat. Pada tahun 2006 pertumbuhan ekonomi tercatat mengalami
sedikit penurunan dari 5,69 di tahun 2005 menjadi 5,60 di tahun 2006. Sedangkan penurunan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 lebih dalam yaitu
turun menjadi 4,63 dari sekitar 6,01 pada tahun 2008. Mulai tahun 2007, perekonomian Indonesia mampu tumbuh antara 5
hingga 6 kecuali pada tahun 2009. Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, berbagai gejolak eksternal dapat memengaruhi perekonomian domestik.
Meski secara riil, PDB tahun 2009 tetap meningkat dibandingkan tahun 2008 yaitu dari 2.082,46 triliun rupiah menjadi 2.178,85 triliun rupiah, namun
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 dibanding tahun 2008 tercatat melambat. Selain disebabkan oleh dampak kenaikan harga BBM domestik yang
memicu inflasi, perlambatan di tahun 2009 kemungkinan juga disebabkan oleh imbas krisis keuangan global tahun 2008. Krisis ini bermula dari krisis sub prime
mortgage di Amerika Serikat dan membangkrutkan lembaga keuangan dunia
seperti Goldman Sachs dan Lehmann Brothers, yang kemudian menjalar ke
10.00 8.00
6.00 4.00
2.00 -
2.00 4.00
6.00 8.00
10.00
- 100
200 300
400 500
600 700
19 90:
1 19
91: 1
19 92:
1 19
93: 1
19 94:
1 19
95: 1
19 96:
1 19
97: 1
19 98:
1 19
99: 1
20 00:
1 20
01: 1
20 02:
1 20
03: 1
20 04:
1 20
05: 1
20 06:
1 20
07: 1
20 08:
1 20
09: 1
20 10:
1 20
11: 1
20 12:
1 p
er sen
tr iliu
n r
u p
ia h
PDB Riil Pertumbuhan Riil sumbu kanan
berbagai negara di dunia. Selain itu, Uni Eropa juga mengalami krisis hutang. Transmisi krisis yang terjadi di Amerika Serikat dan Uni Eropa tersebut ke
Indonesia dapat melalui jalur ekspor. Ekspor Indonesia ke Amerika Serikat dan Eropa pada tahun 2009 mengalami. Pada tahun 2008, ekspor Indonesia ke
Amerika Serikat tercatat 12,87 miliar US kemudian turun menjadi 10,80 miliar US pada tahun 2009. Sedangkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2008
sekitar 15,28 miliar US turun menjadi 13,60 miliar US BI 2012. Meski terimbas krisis keuangan global, dampak bagi makroekonomi Indonesia tidak
seperti krisis moneter 1998. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2009 tetap positif meski lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.
Pada tahun 2010 perekonomian kembali mampu tumbuh positif sebesar 6,20 dan 6,46 pada tahun 2011. PDB riil di tahun 2010 dan 2011 masing-
masing sekitar 2.313,84 triliun rupiah dan 2.463,24 triliun rupiah. Selain itu, Indonesia juga termasuk salah satu anggota G-20 dengan posisi 17 besar
perekonomian dunia Menko Perekonomian 2011. Hal ini merupakan indikasi makin besarnya peran Indonesia dalam perekonomian global.
Sumber: BPS 2012 diolah Gambar 11 Perkembangan PDB riil dan pertumbuhan riil Indonesia triwulanan
Selama periode krisis, ekonomi tumbuh dengan angka minus selama tiga triwulan berturut-turut yaitu pada 1997:4, 1998:1 dan 1998:2, masing-masing
tercatat sekitar minus 2,06, minus 8,52 dan minus 8,75. Mulai 1998:3,