2.3.1.2 Permintaan Uang Riil
Dengan asumsi UIP terpenuhi maka untuk menghitung substitusi mata uang, maka kita dapat memasukkan
∗
atau
′
. Karena
′
tidak diketahui maka yang dimasukkan dalam persamaan money demand adalah S. Persamaan money
demand menjadi = , , .
Depresiasi mata uang domestik akan menurunkan permintaan akan mata uang domestik sehingga
� �
0. Diasumsikan bahwa perubahan preferensi yang berkaitan dengan resiko memegang mata uang adalah konstan di jangka pendek.
Menurut Blanchard dan Fisher 1989, harga adalah fixed. Mengkonstankan harga di jangka pendek berimplikasi bahwa
� �
=
� �
, sehingga suku bunga domestik sama dengan suku bunga asing. merupakan kurs riil. Sehingga fungsi money
demand menjadi = , , .
Selain itu diasumsikan juga bahwa fluktuasi money demand disebabkan oleh guncangan variabel itu sendiri
� dimana
� ��
�
0. Oleh karena itu, fungsi money demand
jangka pendek: =
′ , , , � 5
2.3.1.3 Kurs Riil
Persamaan IS 2 dinyatakan dalam kurs riil: = ,
∗
Hubungan output dengan kurs bisa positif maupun negatif tergantung sumber kenaikan output dari investasi atau net ekspor. Jika kenaikan output berasal dari
kenaikan investasi maka kenaikan investasi tersebut akan meningkatkan suku bunga domestik sehingga dengan UIP maka akan terjadi apresiasi mata uang
domestik sehingga
� ��
0. Jika kenaikan output berasal dari kenaikan net ekspor maka mata uang akan terdepresiasi sehingga
� ��
0. Hubungan suku bunga dunia dengan kurs riil adalah positif. Yaitu jika suku
bunga dunia meningkat maka akan terjadi penurunan investasi sehingga supply mata uang domestik meningkat dan kursnya terdepresiasi sehingga
� �
∗
0.
Selain itu, fluktuasi kurs juga disebabkan oleh guncangan pada spending balance
dimana guncangan yang memperburuk spending balance berarti mendepresiasi kurs atau ditulis
� ��
0. Oleh karena itu, persamaan kurs jangka pendek menjadi:
= ′ ,
∗
, �
6
2.3.1.4 Suku Bunga Domestik
Persamaan LM 3 dinyatakan dalam suku bunga maka: = ,
Karena harga adalah kaku di jangka pendek, maka untuk membedakan guncangan permintaan uang dan guncangan kebijakan moneter domestik terhadap suku bunga
domestik maka permintaan uang riil tidak dimasukkan dalam persamaan suku bunga domestik.
Berdasarkan relasi UIP, maka suku bunga domestik dipengaruhi oleh suku bunga Amerika Serikat dan apresiasi atau depresiasi kurs, sehingga suku bunga
Amerika Serikat dan kurs dimasukkan dalam persamaan suku bunga domestik. Oleh karena itu, persamaan suku bunga domestik menjadi:
=
∗
, , , �
7 dimana:
� �
∗
0, kenaikan suku bunga Amerika Serikat akan memicu kenaikan suku bunga domestik.
� ��
0 tergantung apakah otoritas moneter mengakomodasi kenaikan real money balance
akibat kenaikan output atau tidak.
� �
0 tergantung apakah otoritas moneter mengakomodasi apresiasi atau depresiasi kurs riil atau tidak.
� ��
�
0 adalah kebijakan moneter kontraksi yang menyebabkan kenaikan suku bunga domestik.
2.3.2 Sisi Penawaran
Sisi penawaran ditunjukkan oleh fungsi agregat supply AS. Menurut Mankiw 1999, kenaikan harga minyak dunia
∗
merupakan salah satu
guncangan penawaran. Selain itu, guncangan terhadap penawaran agregat disebabkan oleh guncangannya sendiri atau disebut sebagai supply shock
�
�
. Sehingga persamaan output jangka pendek:
=
∗
, �
�
8 dimana:
�� �
∗
0, kenaikan harga minyak dunia akan meningkatkan biaya input perusahaan sehingga menjadi disinsentif bagi pengusaha untuk menaikkan output.
�� ��
�
0, guncangan output yang favorable akan meningkatkan output.
2.4 Studi Empiris 2.4.1 Studi
Business Cycle
Kajian-kajian business cycle modern menelaah pengaruh relatif dari setiap guncangan eksogen misalnya mana yang lebih penting pengaruh guncangan
moneter atau guncangan fiskal lalu bagaimana respon dinamis variabel-variabel endogen terhadap setiap guncangan eksogen Siregar 2009.
Shapiro dan Watson 1988 meneliti sumber-sumber fluktuasi business cycle
Amerika Serikat. Mereka mengidentifikasi bahwa hanya guncangan penawaran yang dapat memengaruhi output di jangka panjang seperti guncangan
teknologi, harga minyak dan tenaga kerja. Modelnya dibangun berdasarkan model pertumbuhan neoklasik dimana pergerakan jangka panjang dalam output
seluruhnya disebabkan oleh perubahan secara eksogen dalam input tenaga kerja dan kemajuan teknologi. Dalam jangka pendek, output mungkin terdeviasi dari
nilai steady state jangka panjangnya. Deviasi tersebut mungkin berasal dari guncangan terhadap level permanen input tenaga kerja dan teknologi yang
memicu transisi dari satu steady state ke steady state lainnya atau juga bisa berasal dari guncangan permintaan. Sehingga pergerakan output bisa disebabkan
oleh tiga sumber yaitu guncangan penawaran berupa guncangan tenaga kerja dan guncangan teknologi serta guncangan permintaan.
Guncangan penawaran tenaga kerja dan teknologi dalam penelitian Shapiro dan Watson didefinisikan sebagai guncangan penawaran dan memiliki efek
permanen terhadap level output sedangkan guncangan permintaan memiliki efek