2. Guncangan yang berperan penting dalam business cycle Indonesia:
a. Guncangan domestik ditemukan tidak mampu menjelaskan fluktuasi
variabel eksternal, menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara perekonomian terbuka yang kecil. Sebagai negara small open economy,
perekonomian Indonesia terpapar oleh berbagai peristiwa dunia. Peristiwa eksternal yang dicakup dalam penelitian ini yaitu guncangan
harga minyak dunia dan guncangan suku bunga Amerika Serikat ternyata ditemukan tidak berperan penting bagi fluktuasi perekonomian domestik.
Guncangan suku bunga Amerika Serikat hanya penting bagi fluktuasi suku bunga domestik.
b. Guncangan domestik mampu menjelaskan fluktuasi makroekonomi
Indonesia dengan baik. Guncangan domestik dari sisi permintaan ditemukan sama pentingnya seperti guncangan domestik dari sisi
penawaran. Guncangan permintaan yang utama adalah guncangan kurs riil. Meski penting bagi fluktuasi suku bunga domestik, namun
guncangan kebijakan moneter tidak mampu menjelaskan fluktuasi PDB di jangka pendek maupun di jangka panjang sehingga mengindikasikan
money neutrality baik di jangka pendek maupun di jangka panjang.
c. Sumber guncangan utama dalam business cycle Indonesia adalah
guncangan domestik. Guncangan eksternal tidak mampu menjelaskan fluktuasi makroekonomi Indonesia.
8.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka saran dalam penelitian ini yaitu: 1.
Terkait dengan guncangan harga minyak dunia yang tidak dapat memengaruhi perekonomian domestik antara lain karena harga BBM
domestik yang masih disubsidi, maka pelaksanaan subsidi BBM perlu dilakukan secara hati-hati. Karena meski pengaruhnya tidak signifikan,
namun arahnya negatif. Subsidi BBM yang membengkak selain membuat postur belanja APBN menjadi tidak sehat, juga memperbesar defisit
anggaran dan berpotensi memperburuk dampak guncangan harga minyak dunia bagi makroekonomi Indonesia. Untuk itu direkomendasikan agar
pemerintah mulai mengurangi subsidi BBM dengan cara pembatasan BBM
bersubsidi yang aturannya dimuat dalam undang-undang agar dapat memenuhi kuota volume BBM bersubsidi yang ditargetkan. Selain itu harga
BBM domestik dinaikkan secara bertahap hingga sesuai dengan harga keekonomiannya disertai realokasi dana subsidi BBM ke sektor produktif.
2. Guncangan suku bunga Amerika Serikat perlu diwaspadai karena dapat
menyebabkan fluktuasi suku bunga domestik. Meski demikian, fluktuasi dalam suku bunga domestik ini dapat distabilisasi dengan kebijakan
moneter. 3.
Guncangan kurs riil mencerminkan perubahan daya saing barang ekspor Indonesia. Guncangan ini perlu diwaspadai karena merupakan sumber
fluktuasi makroekonomi utama bagi Indonesia dari sisi permintaan dan menyebabkan PDB terkontraksi secara permanen. Oleh karena itu fluktuasi
yang berlebihan dalam kurs riil perlu diminimalisir. Kebijakan fiskal merupakan salah satu kebijakan yang dapat menstabilisasi fluktuasi daya
saing produk ekspor Indonesia melalui perubahan pengeluaran pemerintah atau perubahan pajak.
4. Kebijakan moneter efektif untuk diimplementasikan dalam stabilisasi
fluktuasi permintaan uang riil. Saran untuk penelitian lanjutan berkaitan dengan temuan mengenai tidak
signifikannya dampak fluktuasi harga minyak dunia bagi makroekonomi domestik adalah memasukkan variabel inflasi serta subsidi BBM atau defisit anggaran
sebagai ukuran kebijakan fiskal, yang kemungkinan dapat memperkuat dampak fluktuasi harga minyak dunia bagi perekonomian domestik.
Temuan bahwa guncangan dari sisi penawaran berperan penting bagi fluktuasi makroekonomi domestik, maka saran untuk penelitian selanjutnya
adalah dengan mengidentifikasi guncangan penawaran secara lebih spesifik. Misalnya dengan memasukkan guncangan tenaga kerja, guncangan kapital atau
guncangan teknologi.