Tahap persiapan penelitian Prosedur Penelitian

1. Lembar self-report

Lembar self-report digunakan untuk mendapatkan pikiran-pikiran dan perasaan- perasaan pribadi pada kejadian-kejadian mental yang sifatnya pribadi. Dalam hal ini self- report digunakan untuk memperoleh episodes well-being yang dialami partisipan.

2. Lembar observasi dan catatan partisipan

Lembar observasi dan catatan partisipan digunakan untuk mempermudah proses observasi yang dilakukan. Observasi dilakukan seiring dengan wawancara ketika terapi dilakukan. Lembar observasi dan catatan partisipan antara lain memuat tentang penampilan fisik partisipan, setting wawancara saat terapi, suasana lingkungan, reaksi partisipan serta hal-hal yang menarik maupun mengganggu dalam pelaksanaan terapi.

3. Kerangka konseptual mengenai well-being therapy Modul

Kerangka konseptual modul well-being therapy diperlukan sebagai konsep yang akan diberikan kepada partisipan untuk dilaksanakan.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap evaluasi hasil penelitian.

1. Tahap persiapan penelitian

Tahap persiapan penelitian pre eliminary research dilakukan untuk mempersiapkan hal-hal yang dibutuhkan dalam penelitian. Pada tahapan ini beberapa persiapan yang perlu dilakukan oleh peneliti, diantaranya : a. Mempelajari fenomena tentang psychological well-being penderita kanker payudara Universitas Sumatera Utara Agar memiliki kerangka pikir yang tepat, maka penelitian dimulai dengan menganalisa fenomena di lapangan tentang penderita kanker payudara dan kondisi psychological well-being yang mereka miliki. b. Mengumpulkan konsep teori tentang psychological well-being penderita kanker payudara dan intervensi yang sesuai untuk partisipan penderita kanker payudara. Peneliti mengumpulkan semua informasi yang berkaitan dengan kanker payudara, psychological well-being yang mereka miliki, dan well-being therapy pada partisipan kanker payudara yang mengalami penurunan psychological well-being sebelum masuk kepada penelitian. c. Melakukan seleksi pada partisipan penelitian Peneliti mencari informasi tentang calon partisipan penelitian yang sesuai dengan karakteristik penelitian. Kemudian peneliti menghubungi calon partisipan dan menjelaskan tujuan penelitian serta menanyakan kesediaan calon partisipan untuk berpartisipasi dalam penelitian. Bila partisipan setuju, peneliti akan meminta kesediaan partisipan untuk dilakukan assesment berupa wawancara, observasi dan tes psikologi data pendukung. Wawancara berdasarkan pedoman wawancara, dan observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai permasalahan yang dialami partisipan sedangkan tes psikologi bertujuan untuk mendapatkan data penunjang. Berdasarkan assesment yang dilakukan, didapatkan 2 orang partisipan yang dianggap sesuai untuk dikenakan terapi dalam penelitian ini. d. Menyiapkan rancanganmodul well-being therapy Agar pelaksanaan terapi tidak menyimpang dari tujuan penelitian, sebelum terapi dilakukan, peneliti menyiapkan rancangan well-being therapy yang telah disesuaikan dengan kebutuhan partisipan berdasarkan permasalahan yang dialami. Rancangan terapi yang dibuat memiliki tujuan untuk meningkatkan psychological well-being Universitas Sumatera Utara secara umum dengan menekankan pada dimensi yang dianggap paling memiliki peluang untuk dilakukan terapi modulrancangan terapi yang lengkap dapat dilihat pada Lampiran III, hal. 150-157. Tabel 3.1 ModulRancangan Terapi Tahapan Sesi Keterangan Initial Session Pembukaan Sesi 1. Pembukaan dan Identifikasi Masalah Tujuan: Partisipan mendapatkan insight mengenai pikiran dan keyakinan interupsi premature yang menghambatnya memperoleh well being yang optimal. Waktu: 120 menit Teknik: Diskusi dan self monitoring Intermediate session cognitive resctructuring Sesi 2. Cognitive resctructuring: self-acceptance 1 Tujuan: Partisipan mendapatkan insight untuk memiliki sikap positif terhadap dirinya, dan merasa positif dengan hal yang terjadi. Waktu: 120 menit Teknik: diskusi dan self report Sesi 3. Cognitive resctructuring: self-acceptance 2 Tujuan: Partisipan dapat memiliki sikap menerima diri apa adanya dari segi positif maupun negatif, dan memiliki pandangan positif terhadap situasi saat ini dan situasi di masa depan Waktu: 120 menit Teknik: diskusi dan self report Sesi 4. Cognitive resctructuring: positive relation with other Tujuan: Partisipan dapat memperoleh insight untuk memiliki hubungan positif, hangat dan dapat dipercaya dengan orang-orang terdekat dan orang-orang di sekitarnya Waktu: 120 menit Teknik: diskusi dan self report Final session Penutupan Sesi 5. Evaluasi dan terminasi Tujuan: 1. Partisipan mampu memahami bagaimana mengelola episodes of well being yang terjadi padanya 2. Partisipan mampu memanfaatkan hal-hal dan kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan untuk meningkatkan psychological well being dalam dirinya berkaitan dengan kondisi kesehatannya, serta meningkatkan hubungan positif dengan orang lain yang ada disekitarnya. Waktu: 120 menit Universitas Sumatera Utara Teknik: diskusi dan self report e. Mempersiapkan kontrak pelaksanaan terapi yang akan disepakati bersama-sama oleh peneliti dalam hal ini sebagai terapis dan dengan masing-masing partisipan yang akan dikenakan terapi.

2. Tahap Pelaksanaan