Pembedahan Penanganan dan Pengobatan Medis Kanker Payudara

bening aksila melekat satu sama lain atau terhadap jaringan sekitarnya. Diameter lebih dari 2,5 cm, belum ada metastase jauh. Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain stadium I, II, dan III, tetapi sudah disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavkula dan metastase jauh lainnya.

4. Penanganan dan Pengobatan Medis Kanker Payudara

Penanganan dan pengobatan penyakit kanker payudara tergantung dari tipe dan stadium yang dialami penderita. Umumnya seseorang baru diketahui menderita penyakit kanker payudara setelah menginjak stadiun lanjut yang cukup parah. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau rasa malu sehingga terlambat untuk diperiksakan ke dokter atas kelainan yang dihadapinya. Pengobatan kanker payudara dibagi menjadi dua jenis, yaitu pengobatan lokal dan sistemik. Pembedahan dan radioterapi terapi radiasi merupakan pengobatan lokal yang digunakan untuk mengangkat, merusak, atau mengontrol sel kanker pada area spesifik. Sedangkan kemoterapi merupakan pengobatan sistemik yang digunakan untuk merusak atau mengontrol sel kanker melalui seluruh tubuh Odgen, 2004. Pembedahan merupakan pengobatan primer kanker payudara. Selain pembedahan, terdapat pengobatan yang dinamakan adjuvant therapy yaitu pengobatan yang diberikan untuk melengkapi pengobatan primer agar meningkatkan kesempatan penyembuhan yang terdiri dari kemoterapi dan radiasi Odgen, 2004. Di bawah ini merupakan penjelasan tiga tipe dasar dari pengobatan kanker, yaitu pembedahan, radiasi, dan kemoterapi, beserta dampaknya.

a. Pembedahan

Pada kanker payudara yang diketahui sejak dini maka pembedahan adalah tindakan yang tepat. Dokter akan mengangkat benjolan serta area kecil sekitarnya yang lalu menggantikannya dengan jaringan otot lain lumpectomy. Pembedahan dilakukan Universitas Sumatera Utara berdasarkan ukuran kanker, letak kanker dan penyebarannya dalam Odgen, 2004. Secara garis besar, ada 3 tindakan pembedahan atau operasi kanker payudara diantaranya: 1 Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara lumpectomy. Operasi ini selalu diikuti dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy direkomendasikan pada penderita yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara. 2 Total Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak. 3 Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak. Sejumlah pasien kanker payudara melaporkan masalah-masalah yang timbul setelah dilakukannya pembedahan. Mulai dari rasa ketidaknyamanan segera setelah pembedahan sampai dengan masalah-masalah kronik seperti kaku, mati rasa, bengkak, dan lelah yang dapat dirasakan selama berminggu-minggu sampai bertahun-tahun dalam Ricks, 2005. Pembedahan juga dapat mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran payudara dalam Odgen, 2004. Perubahan-perubahan penampilan fisik akibat pembedahan tersebut dapat terjadi secara permanen dalam Feuerstein, 2007. Masalah lainnya yang sering dihadapi setelah proses pembedahan adalah perubahan cara berpikir tentang tubuh mereka dan efeknya terhadap perasaan dan aktivitas seksual. Kebanyakan wanita melihat payudaranya sebagai bagian yang penting dari feminitas dan identitas seksual dalam Odgen, 2004. Apalagi di kebanyakan budaya, terdapat stereotip seksual yang kuat dimana payudara dianggap secara simbolik berkaitan dengan kehangatan, keibuan, dan kasih sayang. Jika bagian tubuh terpenting yang tampak diamputasi atau Universitas Sumatera Utara dimutilasi, hal ini kemudian menjadi sebuah alasan bahwa body image akan ikut terpengaruh. Perubahan body image ini akan berdampak pada fungsi psikologis dan seksual pada seorang wanita. Wanita tersebut dapat mengalami distress karena hal tersebut sehingga biasanya mereka akan mulai memakai baju yang sangat longgar untuk menyamarkan bentuk payudara mereka atau menjadi pobia sosial dan menarik diri dari interaksi dengan orang lain dalam Tavistock dan Routledge, 2002. Oleh karena itu, sulit bagi mereka untuk menerima bahwa pengobatan diartikan sebagai mutilasi atau kehilangan sesuatu yang sangat terkait dengan seksualitas mereka. Kehilangan dari satu atau keduanya akan menambah beban akan fakta bahwa mereka terkena kanker dalam Odgen, 2004. Kehilangan payudara pada akhirnya dapat menciptakan disfungsi seksual yang parah sebagai bentuk hilangnya self-image, rendahnya self-esteem, hilangnya perceived atrractiveness, rasa malu, dan kehilangan gairah dalam Tavistock dan Routledge, 2002. Efek samping yang juga muncul dari pembedahan lumpectomy ataupun mastectomy adalah terjadinya infeksi dan munculnya sejumlah cairan pada luka bekas pembedahan dalam Ricks, 2005. Dalam jangka panjang, terdapat risiko komplikasi yang besar, kondisi ini dimanakan lymphedema dimana lengan akan membengkak yang meskipun dapat diatasi namun tidak dapat disembuhkan dalam Odgen, 2004. Beberapa wanita menginginkan agar payudaranya tetap utuh dengan banyak cara, sementara wanita lainnya merasa bahwa mereka hanya dapat menyelamatkan payudaranya jika keduanya diangkat sekaligus. Beberapa wanita, yang menganggap bahwa mastectomy membuat mereka merasa sakit secara emosional, mungkin menginginkan rekonstruksi payudara dengan segera, sementara wanita yang lainnya cenderung untuk menghindari pembedahan Universitas Sumatera Utara dan puas hanya dengan memakai prosthesis benda berbentuk seperti payudara di dalam bra mereka dalam Odgen, 2004.

b. Radiasi