Definisi Psychological Well-Being Psychological Well-Being

dorongan biologis karena ketidakmampuan yang diakibatkan penyakit kanker payudara, atau efek-efek dari pengobatan kanker payudara. Respon penderita terhadap ketiga hal tersebut meliputi cemas, depresi, menurunnya harga diri, permusuhan dan mudah marah. Termasuk dalam efek sosiologis, yaitu berkurangnya interaksi dengan keluarga dan teman- teman, serta dapat mengurangi partisipasi dalam kegiatan sehari-hari.

B. Psychological Well-Being

1. Definisi Psychological Well-Being

Psychological well-being kesejahteraan psikologis merupakan gambaran kesehatan psikologis individu berdasarkan pemenuhan fungsi psikologi positif Ryff, dalam Papalia, Old, Feldman 2001. Psychological well-being seringkali dimaknai sebagai bagaimana seorang individu mengevaluasi dirinya. Adapun evaluasi tersebut memiliki dua bentuk, yaitu: a. Evaluasi yang bersifat kognitif seperti: penilaian umum kepuasan hidupnyalife satisfaction, dan kepuasan spesifikdomain specifik kepuasan kerja, kepuasan perkawinan b. Evaluasi yang bersifat afektif, berupa frekuensi dalam mengalami emosi yang menyenangkan misalnya: menikmati dan mengalami emosi yang tidak menyenangkan misalnya: depresi Menurut Ryff 1989 gambaran tentang karakteristik orang yang memiliki kesejahteraan psikologis merujuk pada pandangan Rogers tentang orang yang berfungsi penuh fully functioning person, pandangan Maslow tentang aktualisasi diri self- actualization, pandangan Jung tentang individuasi, konsep Allport tentang kematangan, juga sesuai dengan konsep Erickson dalam menggambarkan individu yang mencapai integrasi dibanding putus asa. Individu dengan psychological well-being yang positif tidak Universitas Sumatera Utara sekedar terbebas dari rasa cemas melainkan lebih menekankan pada keberfungsian positif serta bagaimana pandangan individu terhadap potensi-potensi positif dalam dirinya. Menurut Ryff 1989, yang dimaksud dengan psychological well-being adalah kondisi optimalnya fungsi individu sebagai perwujudan segala potensinya. Individu dikatakan sejahtera jika ia tidak mengalami disfungsi psikologis seperti kecemasan, depresi, dan bentuk-bentuk gejala psikologis lainnya. Individu yang berada dalam kondisi psychological well-being yang optimal adalah individu yang dapat menerima kekuatan dan kelemahan diri apa adanya, memiliki hubungan positif dengan orang lain, mampu mengarahkan tingkah lakunya sendiri, mampu mengembangkan potensi diri secara berkelanjutan, mampu mengatur lingkungan, dan memiliki tujuan dalam hidupnya.

2. Dimensi Psychological Well-Being