Data Observasi Data Wawancara

52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian hasil pelaksanaan terapi yang diberikan kepada kedua partisipan penelitian, dilanjutkan dengan analisa, interpretasi data dan pembahasan.

A. Hasil 1. Partisipan I

a. Identitas Diri Tabel 4.1 Identitas Diri Partisipan I

IDENTITAS DIRI KETERANGAN Nama Alamat Usia Suku Agama Urutan dalam keluarga Status Jumlah anak Pendidikan terakhir Pekerjaan Aulia Medan 49 tahun Jawa Islam 4 dari 8 bersaudara Menikah 1 orang SMK Karyawati bukan nama sebenarnya

b. Fase Baseline

1. Data Observasi

Aulia terkesan kaku dan cenderung tertutup mengenai kondisi kesehatannya. Hal tersebut terlihat dari sikapnya saat ia sedang bersama kenalan, baik keluarga, teman, maupun orang yang baru ia kenal. Ia hanya akan bercerita kepada orang-orang yang ia anggap dekat atau kepada orang-orang yang ia percaya. Ia juga butuh waktu, kedekatan dan kenyamanan untuk bercerita kepada orang yang baru ia kenal. Aulia berusaha keras menyembunyikan permasalahan yang tengah ia hadapi walaupun ekspresi wajah dan gerakan tubuhnya tidak cukup berhasil menyembunyikan kondisinya tersebut. Ia tidak Universitas Sumatera Utara cukup tenang, terlihat gelisah, murung, takut, sedih, dan kecewa ketika bercerita mengenai hal yang berkaitan dengan kondisi kesehatannya. Ia sering terlihat tidak nyaman dengan bagian bentuk payudara dan kepalanya yang botak meski telah tertutup oleh jilbab dan pakaian yang longgar. Selain itu, tangan sebelah kirinya yang bengkak, tegang dan kaku, membuatnya terbatas melakukan gerakan maupun aktivitas yang menggunakan kedua tangannya.

2. Data Wawancara

a Data Autoanamnesa Aulia merasa kecewa dengan kondisi diri dan kesehatannya, ia merasa takut, cemas dan gelisah setiap kali membayangkan vonis, segala tindakan medis dan pengobatan yang harus ia lakukan demi memulihkan kondisi kesehatannya. Ia merasa bahwa kanker payudaranya tidak akan mungkin pulih dengan segera meski ia rutin melakukan pengobatan, sehingga hanya akan memperjelas statusnya sebagai wanita yang tidak sempurna, yakni wanita sekarat yang hanya memiliki satu payudara dan keterbatasan perannya sebagai istri, ibu dan wanita yang bekerja. Kondisi tersebut diperparah ketika ia merasa diperlakukan „istimewa‟ oleh orang-orang yang ada di sekitarnya, yang membuatnya merasa sedih, marah, dan kecewa pada diri sendiri. Ia merasa tidak nyaman dengan bantuan orang lain, ia tidak ingin dianggap lemah dan dianggap tidak berdaya dengan kondisi kesehatannya. Ia tidak ingin orang-orang yang ada di sekitarnya memberikan label dan penilaian buruk pada dirinya terkait kondisi kesehatannya yang ia rasa semakin hari semakin memburuk. Universitas Sumatera Utara b Data Alloanamnesa Diperoleh dari : Sheira 47 tahun, perempuan Hubungan dengan Aulia : Sahabat dan rekan kerja Menurut Sheira, semenjak didiagnosa kanker payudara oleh dokter, dan disarankan untuk mengikuti serangkaian tindakan medis banyak hal yang berubah dari Aulia. Ia jarang aktif dalam berbagai pertemuan informal, bersikap tertutup dan menghindari pembicaraan yang mengarah pada kondisi kesehatannya. Perubahan tersebut semakin bertambah ketika dokter mendiagnosa kankernya kembali tumbuh dan disarankan untuk kembali menjalani beberapa tindakan medis, diantaranya kemoterapi. Aulia pernah mengatakan bahwa ia kecewa dan putus asa dengan pengobatan yang tidak berhasil membuat kondisi kesehatannya membaik. Ia takut ke depan kondisi kesehatannya semakin memburuk, dengan diagnosa baru dan kembali menjalani pengobatan medis. Semenjak itu, ia semakin jarang aktif dalam berbagai kegiatan informal, dan menghindari pertanyaan serta pembicaraan seputar kesehatannya. Sebagai tim kerja, para rekan kerja biasa membantu satu sama lain, namun ia merespon bantuan dari rekan kerjanya sebagai perlakuan „istimewa‟ yang merendahkannya sebagai karyawan dengan status kesehatannya. Diperoleh dari : Nina 29 tahun, perempuan Hubungan dengan Aulia : Orang yang bekerja di rumah Menurut Nina, semenjak diagnosa dan pengobatan medis yang terakhir, Aulia lebih sering menghabiskan waktunya di rumah. Ia sering menghindari tamu yang datang ke rumah baik itu keluarga maupun teman kerja. Hal tersebut terjadi jika suasana hatinya sedang buruk karena ketakutannya akan diagnosa dan pengobatan medis selanjutnya untuk kondisi kesehatannya yang memburuk. Aulia juga terkadang keberatan dan merasa tidak nyaman dengan pekerjaan-pekerjaan rumah yang dikerjakan sehingga memilih untuk Universitas Sumatera Utara mengerjakannya sendiri, meski setelah itu ia butuh istirahat lebih lama untuk memulihkan kondisi fisiknya.

3. Data Hasil Tes Psikologi