Radiasi Penanganan dan Pengobatan Medis Kanker Payudara

dan puas hanya dengan memakai prosthesis benda berbentuk seperti payudara di dalam bra mereka dalam Odgen, 2004.

b. Radiasi

Terapi radiasi merupakan pengobatan kanker yang menggunakan X-ray berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker atau menahannya agar tidak berkembang. Keputusan tentang seberapa banyak kadar dan seberapa lama radiasi diberikan tergantung dari kadar, tipe, dan tahap kanker. Terdapat dua tipe dari terapi radiasi yaitu terapi radiasi internal dan terapi radiasi eksternal. Terapi radiasi internal menggunakan substansi radioaktif melalui suntik, kawat atau pipa yang ditempatkan langsung di dalam atau di dekat kanker. Sedangkan terapi radiasi eksternal menggunakan mesin di luar tubuh untuk mengirimkan radiasi ke arah kanker. Cara terapi radiasi diberikan tergantung pada tipe dan tahap kanker yang sedang diobati dalam Bellenir, 2009. Terapi radiasi sering diberikan bersama pengobatan kanker yang lain. Radiasi dapat diberikan bersama dengan pembedahan. Radiasi mungkin akan diberikan sebelum, sesudah atau selama pembedahan. Dokter mungkin akan melakukan radiasi sebelum pembedahan, untuk mengurangi ukuran kanker, atau dilakukan setelah pembedahan untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa. Terkadang, terapi radiasi diberikan selama proses pembedahan sehingga dapat langsung menuju ke kanker tanpa harus menyentuh kulit. Model terapi radiasi ini dinamakan intraoperative radiation dalam Feuerstein, 2007. Radiasi juga dapat diberikan bersama dengan kemoterapi. Radiasi mungkin akan diberikan pada saat sebelum, selama, dan sesudah kemoterapi. Pada saat sebelum ataupun selama kemoterapi, terapi radiasi berfungsi untuk mengurangi kanker sehingga kemoterapi dapat bekerja dengan lebih baik. Sedangkan setelah kemoterapi, terapi radiasi dapat digunakan untuk membunuh sel kanker yang tersisa dalam Feuerstein, 2007. Universitas Sumatera Utara Efek samping radiasi yang dapat dirasakan adalah mual dan muntah, penurunan jumlah sel darah putih, infeksiperadangan, reaksi pada kulit seperti terbakar sinar matahari, rasa lelah, sakit pada mulut dan tenggorokan, diare dan kebotakan dalam Chyntia, 2009. Terapi radiasi dapat menyebabkan luka kecil pada paru-paru, sehingga mengakibatkan iritasi dan batuk, atau terkadang sulit bernapas dalam Dixon dan Leonard, 2002. Beberapa pasien kehilangan selera makannya dan mengalami kesulitan pada sistem pencernaan mereka selama pengobatan Odgen, 2004. Efek samping tersebut bersifat kumulatif, beberapa pasien semakin merasa buruk pada akhir rangkaian pengobatan daripada awal pengobatan. Pada sebuah studi, hampir sepertiga dari pasien masih mengeluh akan rasa lelah yang berlebihan setelah terapi radiasi dan masih dirasakan setahun setelah pengobatan berakhir Fallowfield, dalam Tavistock Routledge, 2002. Lucas dalam Tavistock Routledge, 2002 menemukan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara jumlah terapi radiasi yang diberikan, reaksi yang tidak menyenangkan, dan berikutnya psychiatric morbidity, akan tetapi terkadang pikiran- pikiran akan pengobatan saja pun cukup untuk menciptakan kecemasan. Tidak disangkal bahwa beberapa kecemasan dan depresi tersebut berkaitan dengan adanya diagnosa kanker payudara, sehingga penyakit ini membuat wanita khawatir bahkan meskipun mereka memulai terapi radiasi dengan pikiran positif dan optimis.

c. Kemoterapi