tuntutan para pemakai jasa pelayanan yang apabila berhasil dipenuhi akan menimbulkan rasa puas client satisfaction terhadap pelayanan kesehatan
yang diselenggarakan Hermanto, 2010.
2. Pengukuran Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu pelayanan rumah sakit dapat diukur dari berbagai aspek, baik yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap
pelayanan yang diberikan. Menurut Jacobalis 1990 yang dikutip dari Anjaryani 2009, beberapa aspek yang berpengaruh terhadap mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah sebagai berikut: a.
Aspek Klinis, yaitu komponen yang menyangkut penampilan kerja performance profesionalisme di rumah sakit seperti dokter, perawat dan
paramedis non perawat lainnya. Contoh dari indikator klinik ini antara lain kejadian infeksi nasokomial, angka kematian rumah sakit,
keterkaitan dengan tindakan operasi, persalinan, penyakit-penyakit umum, atau tindakan kasus gawat darurat dan lain-lainnya.
b. Indikator efisiensi dan efektifitas, yaitu pelayanan yang diberikan murah,
tepat guna, tidak ada diagnosa yang berlebihan dengan melihat apakah sumberdaya telah digunakan secara efisien dan ekonomis untuk
menghasilkan pelayanan yang bernutu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan kaji ulang pemanfaatan seperti lama hari rawat, lama
tempat tidur kosong, pemanfaatan kamar operasi, darah, obat, alat rontgen, laboratorium, listrik, air dan lain-lain.
c. Keamanan pasien, yaitu upaya perlindungan pasien dari hal-hal yang
dapat membahayakan keselamatan pasien. Hal ini lebih banyak terjadi karena kekurang telitian dalam memberikan pelayanan keperawatan
pasien, misalnya pasien jatuh dari tempat tidur, pasien jatuh di kamar mandi, pasien diberi obat yang salah, pasien lupa diberi obat, terjadinya
kebakaran dan lain-lain. d.
Kepuasan pasien atas pelayanan rumah sakit, yaitu yang berhubungan dengan kenyamanan, keramahan, dan kecepatan pelayanan terhadap
pasien. Misalnya jumlah keluhan dari pasien atau keluarganya, hasil- hasil penelitian dengan kuesioner atau survei tentang derajat kepuasan
pasien, kritik dalam kolom suara pembaca di media cetak, pengaduan adanya malpraktek, serta laporan dari staf medik dan perawat.
Sedangkan menurut Wijono 2000, pengukuran Mutu Pelayanan Kesehatan dilakukan dengan menggunakan indikator tolak ukur yang
relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes serta Lingkungan. Hermanto:2010
a. Indikator Struktur
Tenaga kesehatan profesional dokter, perawat dan sebagainya
Perlengkapan dan peralatan kedokteran termasuk obat-obatan
Metode : Adanya standar operating prosedure masing-masing unit,
dan sebagainya. b.
Indikator Proses