Analisa ServQual Analisis Data

∑Yi = Jumlah nilai bobot setiap atribut harapan. n = Nilai responden sebagai sampel. Hasil perhitungan nilai rata-rata setiap faktor atau aspek tingkat pelaksanaan dan tingkat harapan terhadap kepuasan pasien dikatakan memuaskan atau efektif bila nilai rata-rata jawaban yang diperoleh berkisar antara 3,41-5,00. jawaban cukup memuaskan atau cukup efektif dengan nilai rata-rata jawaban antara 2,61-3,40. Jawaban tidak memuaskan atau tidak efektif bila nilai rata-rata jawaban antara 1,00 -2,60. Sedangkan tingkat kesesuaian perbandingan antara skor penilaian pelaksanaan kinerja dengan skor penilaian harapan kepentingan yang mana di formulasikan sebagai berikut; Dimana ; Tki = Tingkat kesesuaian dalam persen Xi = Skor penilaian pelaksanaan Yi = Skor penilaian harapan. Sesuai dengan rumus : Perceived Tangible Service Quality Tangible Service Quality = ------------------------------------------- X 100 Expected Tangible Service Quality Perceived Reliability Service Quality Reliability Service Quality = ------------------------------------------- X 100 Expected Reliability Service Quality Tki = Xi x 100 Yi Perceived Responsiv Service Quality Responsive Service Quality= -----------------------------------------X 100 Expected Responsiv Service Quality Perceived Assurance Service Quality Assurance Service Quality = ----------------------------------------- X 100 Expected Assurance Service Quality Perceived Empathy Service Quality Empathy Service Quality = ------------------------------------------- X 100 Expected Empathy Service Quality

3. Analisa Kartesius Importance and Performance Analysis IPA

Analisa Kartesius atau Importance and Performance Analysis IPA merupakan pengembangan dari metode ServQual. Analisis harapan Importance dengan pelaksanaan kenyataan Performance terhadap tingkat kepuasan dan efektifitas organisasi. Analisa Importance and Performance Analysis sebagai alat bantu untuk menjabarkan secara deskriptif dengan mempresentasikan diagram kartesius pada pengukuran kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan rawat inap di RSUD Cilegon. Menurut Martila and James 1997 yang dkutip dalam Ramadhani 2008, metode Importance And Performance Analysis IPA digunakan untuk mengetahui apakah RSUD Cilegon overperforming pada dimensi yang dianggap kurang penting oleh pasien dan justru underperforming pada dimensi yang dianggap penting oleh pasien. Berdasarkan analisis diagram kartesius ini dapat diketahui faktor atau aspek apa saja yang di anggap penting oleh pasien tetapi kurang mendapatkan perhatian serius dari pihak rumah sakit sehingga membuat ketidakpuasan pasien. Diagram kartesius dalam matriks tingkat harapan dan tingkat pelaksanaan terdiri dari 4 kuadran dengan perpotongan sumbu tegak lurus nilai rata-rata X dan Y, dimana; X = Skor rata-rata seluruh faktor tingkat pelaksanaan Y = Skor penilaian harapan pelanggan Dengan rumus: Dimana: K = Jumlah faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian kedalam diagram kartesius sebagaimana dijelaskan dalam gambar berikut: Bagan 4.1 Diagram Kartesius Sumber; J. Supranto 2003 dalam Ramadhani 2008 X = ∑ i = 1Xi K Y = ∑ i = 1Yi K Dengan memasukkan semua faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pasien kedalam diagram tersebut dapat dijelaskan seberapa besar atau tinggi tingkat kepentinganharapan impotance dan tingkat pelaksanaan kinerja performance rumah sakit. Berdasarkan hasil nilai penilaian tingkat haraapan dan penilaian tingkat kinerja pelayanan, maka dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dengan tingkat pelaksanaannya oleh RSUD Cilegon. Mean importance dan mean performance dihitung dari total skor untuk tiap dimensi yang diperoleh, kemudian pasangan kedua skor tersebut digunakan sebagai dasar untuk menggambar suatu grafik dua dimensi, dimana sumbu horisontalnya adalah pelayanankinerja atau pelayanan dan sumbu vertikalnya adalah harapan. Hasil perbandingan ini digambarkan dalam koordinat sumbu X dan Y yang mana pada sumbu tersebut terdapat kuadran yang tiap-tiap kuadran menunjukkan kebijakan terbaik yang harus ditempuh yang berkaitan dengan hasil plotting untuk tiap-tiap dimensi seperti terlihat pada gambar diatas.  Kuadran A Attributes to improve Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pasien, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum dapat melaksanakannya sesuai dengan keinginan pasien, sehingga yang pada akhirnya akan mengecewakan atau pasien akan merasa tidak puas.  Kuadran B maintain to performance Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan rumah sakit dengan sangat baik, untuk itu wajib untuk dipertahankan karena dianggap sangat penting dan sangat memuaskan pasien.  Kuadran C attributes to maintain Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pasien, yang mana biasanya dalam pelaksanaannya biasa-biasa saja karena dianggap kurang penting dan kurang memuaskan pasien.  Kuadran D attributes to improve Menunjukkan faktor atau atribut yang mempengaruhi pasien kurang penting akan tetapi pada pelaksanaannya berlebihan karena dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan pasien.

I. Penyajian Data

Penyajian data dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram ataupun bagan. Dalam penelitian ini, penyajian data disajikan dalam bentuk tabel dan tulisan.