Competence : Keahlian dan keterampilan yang harus dimiliki penyedia
Tki = Xi x 100 Yi
Dimana: Xi : Skor kenyataan pengalaman pasien
Yi : Skor harapan pasien Tki : Tingkat kesesuaian kepuasan pasien
Standar yang digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan adalah lebih besar dari 90 artinya bila skor sama atau melebihi skor
harapan dikatakan pasien puas, sedangkan bila skor penilaian berada dibawah skor harapan berarti pasien tidak puas Supranto, 200.
Perhitungan total nilai kualitas tingkat kepuasan pelanggan Total Score Quality adalah dengan membandingkan total skor persepsikenyataan
dengan total skor harapan. Selanjutnya dilakukan analisa Kartesius atau Importance and
Performance Analysis IPA yang merupakan pengembangan dari metode ServQual yang berfungsi sebagai alat bantu untuk menjabarkan
secara deskriptif dengan mempresentasikan diagram kartesius pada pengukuran kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan. Diagram
kartesius dalam matriks tingkat harapan dan tingkat pelaksanaan terdiri dari 4 kuadran dengan perpotongan sumbu tegak lurus nilai rata-rata X
dan Y, dimana; X
= Skor rata-rata seluruh faktor tingkat pelaksanaan Y
= Skor penilaian harapan pelanggan Dengan rumus:
X = ∑ i = 1Xi
K Y =
∑ i = 1Yi K
dimana: K
= Jumlah faktor atau atribut yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian kedalam diagram kartesius sebagaimana
dijelaskan dalam gambar berikut:
Bagan 2.3. Diagram Kartesius IPA
Importance and performance analysis Keseimbangan Persepsi dan Ekspektasi Pelanggan
Sumber : Zeithaml, V. Parasuraman A., Berry L, 1990 dalam Wardhana 2011. Keterangan:
Kuadran A Prioritas Utama menunjukkan faktor atau atribut yang
dianggap dapat mempengaruhi kepuasan pasien, termasuk unsur jasa yang dianggap penting tetapi belum dilaksankan pihak
manajemen sesuai dengan keinginan pasien sehingga pasien tidak puas.
Kuadran B Pertahankan Prestasi menunjukkan unsur jasa yang
berhasil dilaksanakan oleh rumah sakit dan harus dipertahankan. Dianggap penting karena berhasil memuaskan pasien.
Kuadran C Prioritas Rendah menunjukkan faktor yang kurang
penting pengaruhnya bagi pasien. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.
Kuadran D Berlebihan menunjukkan faktor yang kurang penting
tetapi pelaksanaannya sudah baik. Dirasakan kurang penting tetapi memuaskan, sehingga terjadi inefisiensi.