Definisi Mutu Pelayanan Kesehatan

c. Keamanan pasien, yaitu upaya perlindungan pasien dari hal-hal yang dapat membahayakan keselamatan pasien. Hal ini lebih banyak terjadi karena kekurang telitian dalam memberikan pelayanan keperawatan pasien, misalnya pasien jatuh dari tempat tidur, pasien jatuh di kamar mandi, pasien diberi obat yang salah, pasien lupa diberi obat, terjadinya kebakaran dan lain-lain. d. Kepuasan pasien atas pelayanan rumah sakit, yaitu yang berhubungan dengan kenyamanan, keramahan, dan kecepatan pelayanan terhadap pasien. Misalnya jumlah keluhan dari pasien atau keluarganya, hasil- hasil penelitian dengan kuesioner atau survei tentang derajat kepuasan pasien, kritik dalam kolom suara pembaca di media cetak, pengaduan adanya malpraktek, serta laporan dari staf medik dan perawat. Sedangkan menurut Wijono 2000, pengukuran Mutu Pelayanan Kesehatan dilakukan dengan menggunakan indikator tolak ukur yang relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes serta Lingkungan. Hermanto:2010 a. Indikator Struktur  Tenaga kesehatan profesional dokter, perawat dan sebagainya  Perlengkapan dan peralatan kedokteran termasuk obat-obatan  Metode : Adanya standar operating prosedure masing-masing unit, dan sebagainya. b. Indikator Proses Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan, prosedur asuhan yang ditempuh oleh tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya. Apakah telah sebagaimana mestinya sesuai dengan prosedur, pemeriksaan, diagnosa, pengobatan, dan penanganan seperti yang seharusnya sesuai dengan standar. c. Indikator outcomes Merupakan indikator hasil daripada keadaan sebelumnya yaitu input dan proses seperti:  Bed Occupancy Ratio Angka penggunaan tempat tidur BOR, Turn Over IntervalTenggang perputaran TOI, Average Length of StayRata-rata lamanya pasien dirawat ALOS.  Angka kesembuhan penyakit, Angka kematian, Angka infeksi nasokomial, Komplikasi perawatan, Kepuasan pasien dan sebagainya. Selain itu, Azwar 1993 menyatakan bahwa disamping adanya input dan proses maka suatu outcome juga dipengaruhi oleh lingkungan. Lingkungan adalah keadaan sekitar yang mempengaruhi penyelenggara pelayanan kesehatan. Keadaan lingkungan meliputi; kebijakan policy, organisasi organization dan manajemen management dari institusi tersebut. Keempat unsur yang saling terkait, berhubungan, dan saling mempengaruhi tersebut akan menentukan baik tidaknya mutu pelayanan kesehatan agar sesuai standar dan kebutuhan, yang secara sederhana dapat dijelaskan pada bagan berikut: Bagan 2.1. Faktor yang mempengaruhi Mutu Pelayanan Kesehatan Sumber : Azrul Azwar 1993. Selain itu, menurut Muslihuddin 1996 , mutu pelayanan rumah sakit dapat disebut baik apabila : Kurniana, 2008 a. Memberikan rasa tentram kepada pasiennya yang biasanya adalah orang sakit. b. Menyediakan pelayanan yang benar-benar profesional dari setiap lapisan pengelola rumah sakit. Pelayanan ini bermula sejak masuknya pasien ke rumah sakit sampai keluarnya pasien dari rumah sakit karena sembuh, meninggal atau karena alasan-alasan lainnya. Dari kedua aspek ini dapat diartikan sebagai berikut : Lingkungan kebijakan, organisasi, manajemen Masukan Tenaga: -Medis -Paramedis -Non medis Dana Sarana: -Media non medis -Obat -Bahan habis Proses Tindakan medis -Anamnesis -Pemeriksaan fisik -Pemeriksaan penunjang -Tindakan medis -Tindak lanjut Tindakan non medis -Informasi -Penyaringan -Konseling -Rujukan Keluaran Aspek medis -Kegagalan -Tindakan -Efek samping -Kematian Aspek non medis -Pengetahuan -Pasien -Kepuasan pasien -Kemantapan pasien