Garis Besar Perluasan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

35 Office Excel 2007. Data yang digunakan dalam kajian mengenai persepsi, strategi adaptasi kelembagaan lokal sistem pertanian, pendapatan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi adalah data primer. Sedangkan data mengenai gambaran umum perluasan kawasan TNGHS adalah data sekunder. Berikut ini matriks keterkaitan antara tujuan penelitian, sumber data, dan metode analisis data yang digunakan dalam penelitian Tabel 2. Tabel 2. Matriks Keterkaitan Tujuan, Sumber Data, dan Metode Analisis Data No Tujuan Penelitian Sumber Data MetodeAnalisis Data 1. Mengkaji garis besar perluasan kawasan TNGHS di Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Data sekunder Analisis Deskriptif 2. Mengkaji persepsi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi mengenai perluasan kawasan TNGHS Data primer Analisis Deskriptif 3. Mengkaji strategi adaptasi kelembagaan lokal sistem pertanian yang dilakukan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi akibat perluasan kawasan TNGHS Data primer Analisis Deskriptif 4. Menganalisis dampak perluasan kawasan TNGHS terhadap kondisi sosial ekonomi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Data primer Analisis Pendapatan Dampak Ekonomi Analisis Deskriptif Dampak Sosial

4.4.1. Garis Besar Perluasan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun

Salak TNGHS di Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji garis besar perluasan kawasan TNGHS di Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi yang meliputi beberapa parameter yang bersifat kualitatif. Analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti suatu sistem pemikiran maupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuannya adalah membuat suatu deskripsi, gambaran, atau lukisan 36 secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta antar fenomena yang diselidiki. Tabel 3 menjelaskan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengkaji garis besar perluasan kawasan TNGHS di Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. Tabel 3. Matriks Analisis Garis Besar Perluasan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak di Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Parameter Analisis 1. Riwayat Perluasan Kawasan TNGHS 2. Aktor yang terlibat dalam perluasan kawasan TNGHS 3. Alasan dilakukan perluasan kawasan TNGHS 4. Dampak perluasan kawasan TNGHS 5. Implementasi kebijakan perluasan kawasan TNGHS Analisis dilakukan secara deskriptif dengan mengkaji riwayat umum dalam perluasan kawasan TNGHS Analisis dilakukan secara deskriptif dengan mengidentifiksi stakeholder yang terlibat dalam perluasan kawasan TNGHS Analisis dilakukan secara deskriptif dengan mengkaji latar belakang munculnya peraturan perluasan kawasan TNGHS Analisis dilakukan secara deskriptif mengenai dampak perluasan kawasan TNGHS terhadap Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. Hal tersebut juga terkait konflik yang terjadi antara pihak TNGHS dan masyarakat serta bagaimana penyelesainnya Analisis dilakukan secara deskriptif terkait apa saja implementasi dari kebijakan perluasan kawasan TNGHS terhadap Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Perluasan kawasan TNGHS di Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi pada dasarnya merupakan penjabaran dari indikator pengurangan emisi dari deforestasi dan kerusakan hutan secara umum. Hal tersebut diaplikasikan dalam bentuk perluasan kawasan TNGHS dari 40.000 Ha menjadi 113.357 Ha di Provinsi Jabar dan Banten. Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi saat ini tidak dapat lagi mengolah lahan yang sudah dikelola sejak turun-temurun. Hal ini dikarenakan 37 lahan tersebut sudah dikuasai dan dilarang oleh TNGHS untuk digunakan masyarakat. Pihak TNGHS mengarahkan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi untuk memperbaiki sistem pertanian ladang berpindah atau sering disebut huma dengan sistem pertanian sawah menetap. Hal ini disebabkan oleh tindakan masyarakat adat yang dinilai oleh pihak pemerintah telah merusak hutan dengan membuka hutan secara bebas untuk kegiatan pertanian mereka.

4.4.2. Persepsi Mengenai Perluasan Kawasan Taman Nasional Gunung

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman kumbang sungut panjang (coleoptera: cerambycidae) di kawasan Resort Salak 2 – Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)

2 35 80

Manfaat Ekonomi Hasil Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Bagi Masyarakat Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Sukabumi

0 16 70

Struktur Penguasaan Tanah Masyarakat dan Upaya Membangun Kedaulatan Pangan (Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

1 13 176

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Kelembagaan Lokal Dalam Pemanfaatan Aren dan Peranan Hasil Gula Aren Bagi Pendapatan Rumahtangga Masyarakat Kasepuhan (Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)

0 20 196

Analisis konflik sumberdaya hutan di kawasan konservasi: studi Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 21 260

Strategi nafkah masyarakat adat kasepuhan sinar resmi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

2 18 119

Analisis Stakeholders dan Ekonomi Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati (PKKH) Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) (Studi Kasus: Desa Puraseda dan Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 28 109

Dampak Penetapan Taman Nasional Gunung Halimun Salak terhadap Masyarakat Kasepuhan Cipta Mulya

0 8 100

Keanekaragaman Jenis Paku Terestrial Di Kawasan Gunung Bunder Taman Nasional Gunung Halimun Salak (Tnghs) Bogor, Jawa Barat

3 10 42