71
7.3. Persepsi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi terhadap Perluasan
Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak
Tabel 17 menunjukan persepsi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi atas perluasan kawasan TNGHS. Setiap indikator persepsi pada Tabel 17 menjelaskan
Tabel 17. Persepsi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi terhadap Perluasan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak
No Pernyataan
Jawababan Responden Skala
Tingkat STS TS KS S
SS Likert
Persepsi 1
Saya tahu mengenai kegiatan perluasan
kawasan TNGHS -
- -
4 -
4 Baik
2 Saya memahami akan
kegiatan perluasan kawasan TNGHS
- - 2,4 0,8
- 3,2 Cukup
Baik 3
Saya menerima kegiatan perluasan kawasan
TNGHS -
2 -
- -
2 Buruk
4 Perluasan kawasan
TNGHS membawa dampak yang positif
bagi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi
- 1,8 - 0,4
- 2,2 Buruk
5 Perluasan kawasan
TNGHS membawa dampak negatif bagi
Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi
- 0,2 - 3,6
- 3,8 Baik
6 Komunikasi terjalin
secara baik antara masyarakat dan Pihak
TNGHS terkait dengan perluasan kawasan
- 1,8 - 0,4
- 2,2 Buruk
7 Masyarakat merubah
sistem pertanian ladang berpindah menjadi
pertanian menetap -
2 -
- -
2 Buruk
8 Masyarakat menerima
bantuan dari pemerintah berupa bibit padi
- 2
- -
- 2 Buruk
Keterangan: SS=Sangat Setuju S=Setuju KS=Kurang Setuju TS=Tidak Setuju STS=Sangat Tidak Setuju
Skala Likert 1-1,8 Sangat Buruk; 1,81-2,6 Buruk; 2,61-3,24 Cukup Baik; 3,41-4,20 Baik; 4,21-5,00Sangat Baik
Sumber : Data Primer 2011
72
bagaimana pandangan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi baik atau buruk terhadap kebijakan perluasan kawasan TNGHS.
Masyarakat Kasepuhan mengetahui akan kegiatan perluasan kawasan TNGHS. Adapun kegiatan perluasan kawasan TNGHS belum sepenuhnya
dipahami oleh Masyarakat Kasepuhan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang tidak mengerti akan isi dan makna dari SK Menteri Kehutanan
No. 175Kpts-I2003. Masyarakat hanya tahu bahwa sejak berlakunya SK tersebut, Masyarakat Kasepuhan dilarang menebang pohon di kawasan hutan
perluasan. Jika mereka melanggar maka mereka akan dikenai sanksi. Menurut Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi, perluasan kawasan TNGHS
menjadi ancaman bagi mereka. Oleh karena itu, mereka tidak menerima akan keputusan tersebut. Mereka menganggap telah ada aturan adat tentang
pengelolaan sumberdaya hutan. Aturan tersebut diantaranya mensyaratkan ijin sesepuh adat untuk penebangan kayu. Mereka juga mempunyai aturan tradisi
dalam memulai bertani atau membuka lahan huma. Aturan adat membagi hutan menjadi hutan tutupan, titipan, dan garapan. Aturan tersebut berguna untuk
melindungi hutan. Selanjutnya Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi juga berpandangan
bahwa perluasan kawasan TNGHS membawa dampak yang buruk terhadap keberlanjutan adat dan kehidupan mereka. Beberapa warga pernah ditangkap oleh
petugas TNGHS karena menebang kayu. Menurut mereka kayu tersebut adalah hasil tanaman sendiri. Masyarakat Kasepuhan dengan Pihak TNGHS telah
beberapa kali melaksanakan pertemuan. Namun pertemuan tersebut tidak