17
sosio kultural, yakni membangun sistem sosio kultural, tata nilai, norma, aturan, dan pola-pola hubungan sosialnya untuk mencapai tertib sosial social code.
Masyarakat di sekitar taman nasional merupakan masyarakat tradisional kasepuhan. Masyarakat tersebut memiliki pola kehidupan yang sangat unik dan
kearifan lokal untuk mengelola kawasan hutan di sekelilingnya selama puluhan tahun.
2.5. Masyarakat Adat
Keberadaan masyarakat adat hampir tersebar di semua daerah dan Negara termasuk Indonesia. Menurut Sangaji dalam Ningrat 2004 masyarakat adat
merupakan kelompok masyarakat yang memilki asal-usul leluhur secara turun- temurun di wilayah geografis tertentu serta memiliki sistem nilai, ideologi,
ekonomi, politik, budaya, sosial dan wilayah sendiri. Pengertian ini juga serupa dengan apa yang dikemukakan Durning dalam Mitchell yang dikutip oleh Ansaka
2006 yang menyebutkan lima definisi masyarakat adat, antara lain 1 merupakan penduduk asli suatu daerah yang kemudian dihuni oleh sekelompok masyarakat
dari luar yang lebih kuat, 2 sekelompok orang yang memiliki bahasa, tradisi, budaya, dan agama yang berbeda dengan kelompok yang lebih dominan, 3 selalu
diasosiasikan dengan beberapa tipe kondisi ekonomi masyarakat, 4 merupakan masyarakat pemburu, nomadik, peladang berpindah, dan 5 masyarakat dengan
hubungan sosial yang menekankan pada kelompok, pengambil keputusan melalui kesepakatan serta pengelolaan sumberdaya secara kelompok.
Masyarakat adat kasepuhan juga termasuk masyarakat tradisional, seperti yang dikemukakan oleh Suhandi dalam Ningrat 2004 yang mencirikan
masyarakat tradisional sebagai berikut:
18
1. Hubungan atau ikatan masyarakat desa dengan tanah sangat erat
2. Sikap hidup dan tingkah laku yang magis religius
3. Adanya kehidupan gotong royong
4. Memegang tradisi dengan kuat
5. Menghormati para sesepuh
6. Kepercayaan pada pimpinan lokal dan tradisional
7. Organisasi kemasyarakatan yang relatif statis
8. Tingginya nilai sosial
Menurut pengertian di atas, Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi yang mengidentifikasikan diri mereka menjadi masyarakat adat memang termasuk
dalam kriteria yang sudah dijelaskan. Seperti yang dipaparkan oleh salah satu tokoh adat kasepuhan yang mendefinisikan Masyarakat Kasepuhan sebagai suatu
kelompok masyarakat yang mempunyai asal-usul sejarah yang jelas, berdiam di suatu wilayah geografis tertentu, mempunyai sistem, budaya, politik, sosial,
ekonomi, hukum adat, tata nilai, kelembagaan, warga adat, perangkat adat, dan peradilan adat.
2.6. Persepsi
Ma’rat 1981 dalam Zulfarina 2003 mendefinisikan persepsi sebagai proses pengamatan seseorang yang berasal dari komponen kognisi yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor pengalaman, proses belajar, cakrawala dan pengetahuannya. Manusia mengamati suatu objek psikologik ini dapat berupa
kejadian, ide atau situasi tertentu. Adapun persepsi dalam pengertian psikologi menurut Sarwono 1999
adalah proses pencarian informasi untuk dipahami. Alat untuk memperoleh