Usia Pendidikan Formal Mata Pencaharian

46

5.2. Karakteristik Umum Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi

Karakterisitik umum Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi diperoleh berdasarkan survei terhadap 30 Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. Karakteristik umum Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi dilihat dari beberapa variabel meliputi jenis kelamin dan usia, pendidikan formal, mata pencaharian, luas dan status kepemilikan lahan.

5.2.1. Usia

Tingkat usia Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi berkisar antara 20-80 tahun. Berdasarkan sebaran normal usia Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi dikelompokan menjadi lima yaitu: 1 30 tahun, 2 30-40 tahun, 3 40-50 tahun, 4 50-60 tahun, dan 5 60-80 tahun. Berikut merupakan sebaran penduduk Kasepuhan Sinar Resmi berdasarkan tingkat usia dapat dilihat pada Gambar 2. Sumber : Data Primer 2011 Gambar 2. Karakteristik Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Berdasarkan Usia Berdasarkan Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa sebaran usia Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi hampir merata pada setiap selang usia. Sebaran umur terbanyak pada usia 50-60 tahun sebesar 34 dan sebaran umur paling sedikit pada usia 30 tahun sebesar 3. Hal ini disebabkan rata-rata masyarakat mulai bekerja pada usia menjelang 20 tahun ke atas. 3 23 27 34 13 30 30-40 40-50 50-60 60-80 47

5.2.2. Pendidikan Formal

Tingkat pendidikan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi masih sangat rendah. Hal ini ditunjukan oleh Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi yang berpendidikan SD sebanyak 70 dan yang tidak sekolah sebanyak 27. Sementara yang berpendidikan tamat SMP hanya 3. Rendahnya tingkat pendidikan disebabkan fasilitas pendidikan jaman dahulu masih sedikit. Persentase tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 3. Sumber : Data Primer 2011 Gambar 3. Karakteristik Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Berdasarkan Tingkat Pendidikan

5.2.3. Mata Pencaharian

Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi memiliki mata pencaharian utama sebagai petani. Sejak terjadi perluasan kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak TNGHS mengakibatkan sebagian masyarakat memiliki pekerjaan sampingan. Hal ini disebabkan oleh semakin terbatasnya akses masyarakat terhadap lahan garapan yang berada di kawasan perluasan. Gambaran mengenai sebaran mata pencaharian sampingan setelah terjadi perluasan TNGHS dapat dilihat pada Gambar 4. 27 70 3 Tidak Sekolah SD SMP 48 Sumber : Data Primer 2011 Gambar 4. Karakteristik Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Berdasarkan Mata Pencaharian Sampingan Setelah Perluasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak Sebagian besar masyarakat kasepuhan memilih pekerjaan sampingan sebagai penyadap aren yaitu sebesar 27. Pekerjaan sampingan sebagai pedagang sebesar 10. Pekerjaan sebagai buruh rata-rata dilakukan masyarakat ketika menunggu musim panen tiba. Pekerjaan sampingan sebagai tukang ojeg sebesar 3. Selain itu, sebagian masyarakat kasepuhan ada juga memilih untuk bertahan terhadap pertanian tanpa mengandalkan pekerjaan sampingan yaitu sebesar 47.

5.2.4. Luas dan Kepemilikan Lahan

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman kumbang sungut panjang (coleoptera: cerambycidae) di kawasan Resort Salak 2 – Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)

2 35 80

Manfaat Ekonomi Hasil Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Bagi Masyarakat Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Sukabumi

0 16 70

Struktur Penguasaan Tanah Masyarakat dan Upaya Membangun Kedaulatan Pangan (Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

1 13 176

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Kelembagaan Lokal Dalam Pemanfaatan Aren dan Peranan Hasil Gula Aren Bagi Pendapatan Rumahtangga Masyarakat Kasepuhan (Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)

0 20 196

Analisis konflik sumberdaya hutan di kawasan konservasi: studi Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 21 260

Strategi nafkah masyarakat adat kasepuhan sinar resmi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

2 18 119

Analisis Stakeholders dan Ekonomi Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati (PKKH) Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) (Studi Kasus: Desa Puraseda dan Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 28 109

Dampak Penetapan Taman Nasional Gunung Halimun Salak terhadap Masyarakat Kasepuhan Cipta Mulya

0 8 100

Keanekaragaman Jenis Paku Terestrial Di Kawasan Gunung Bunder Taman Nasional Gunung Halimun Salak (Tnghs) Bogor, Jawa Barat

3 10 42