Kerangka Pemikiran Operasional KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.

30 melakukan tindakan sewenang-wenang tanpa memperdulikan hak masyarakat adat dalam mengelola lingkungan hidup mereka. Perluasan kawasan TNGHS telah merubah kelembagaan lokal yang turun-temurun dilakukan oleh mereka terutama dalam sistem pertanian. 3.1.4. Dampak Perluasan Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak TNGHS terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat adat terkait perluasan kawasan TNGHS mengakibatkan perubahan kelembagaan lokal sistem pertanian mereka. Hal tersebut mengakibatkan perubahan kondisi sosial ekonomi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. Kondisi ekonomi ditandai dengan perubahan produksi pertanian masyarakat adat. Penelitian kali ini untuk mengetahui seberapa besar perubahan produksi pertanian masyarakat adat dan pendapatan masyarakat adat sebagai akibat perluasan kawasan TNGHS.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Kasepuhan Sinar Resmi merupakan salah satu masyarakat adat yang tinggal di Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Masyarakat adat di Kasepuhan Sinar Resmi disebut sebagai Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. Sistem pertanian Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi sebagai salah satu kelembagaan lokal telah mengalami perubahan. Informasi dan pengetahuan yang tidak sempurna mengenai perluasan kawasan TNGHS mengakibatkan strategi adaptasi kelembagaan lokal terkait sistem pertanian yang dilakukan Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi mengalami perubahan. Selain itu, perluasan kawasan TNGHS juga mengakibatkan perubahan kondisi sosial ekonomi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. 31 Kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini merupakan keterkaitan antara tahapan pelaksanaan penelitian dengan tujuan penelitian. Tujuan pertama, kedua, dan ketiga dari penelitian dilakukan melalui metode survei dengan unit analisis rumah tangga masyarakat adat. Kajian mengenai gambaran umum perluasan kawasan TNGHS bertujuan untuk mengetahui secara menyeluruh mengenai perluasan kawasan TNGHS di Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi. Kajian mengenai persepsi masyarakat adat bertujuan untuk mengetahui sejauh mana masyarakat adat memahami perluasan kawasan TNGHS. Kajian mengenai strategi adaptasi kelembagaan lokal sistem pertanian bertujuan untuk mengidentifikasi strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat adat akibat perluasan kawasan TNGHS. Strategi tersebut dilihat dari sejauh mana masyarakat adat merespon perluasan TNGHS serta upaya apa saja yang telah dilakukan oleh masyarakat adat untuk mempertahankan kelangsungan sistem pertanian mereka yang sudah turun-temurun. Tujuan keempat dari penelitian adalah mengetahui kondisi sosial ekonomi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi akibat perluasan kawasan TNGHS. Kondisi ekonomi dikaji dengan mengestimasi perubahan produksi pertanian di Kasepuhan Sinar Resmi. Adapun kondisi sosial dikaji dengan menganalisis hubungan sosial Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi dengan pihak TNGHS terkait dengan konflik yang terjadi akibat perluasan kawasan TNGHS. Selanjutnya dari hasil penelitian dirumuskan rekomendasi bagi para stakeholder dalam mengatasi dampak perluasan kawasan TNGHS. Khususnya, terhadap kelembagaan lokal sistem pertanian. Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, maka alur kerangka berpikir terkait dengan rencana penelitian tersaji pada Gambar 1. 32 Sumber : Penulis 2011 Gambar 1. Diagram Alur Bepikir Isu Perubahan Iklim Perluasan kawasan TNGHS Dampak Perluasan Kawasan TNGHS di Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi 1. Gambaran Umum Perluasan Kawasan TNGHS -Analisis deskriptif 2. Persepsi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Mengenai Perluasan Kawasan TNGHS -Analisis persepsi dengan rataan skor 3. Strategi Adaptasi Kelembagaan Lokal Sistem Pertanian Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi -Analisis deskriptif 4. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Kasepuhan Sinar Resmi Akibat Perluasan Kawasan TNGHS -Pendapatan Bersih Total -Analisis Tingkat Kesejahteraan SaranImplikasi Kebijakan Penebangan liar di Pondok Injuk

IV. METODE PENELITIAN 4.1.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman kumbang sungut panjang (coleoptera: cerambycidae) di kawasan Resort Salak 2 – Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS)

2 35 80

Manfaat Ekonomi Hasil Hutan Taman Nasional Gunung Halimun Bagi Masyarakat Desa Sirnarasa, Kecamatan Cisolok, Sukabumi

0 16 70

Struktur Penguasaan Tanah Masyarakat dan Upaya Membangun Kedaulatan Pangan (Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat)

1 13 176

Pengetahuan masyarakat tentang konservasi sumberdaya hutan: studi kasus pada masyarakat Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Sukabumi Jawa Barat

0 8 50

Kelembagaan Lokal Dalam Pemanfaatan Aren dan Peranan Hasil Gula Aren Bagi Pendapatan Rumahtangga Masyarakat Kasepuhan (Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat)

0 20 196

Analisis konflik sumberdaya hutan di kawasan konservasi: studi Kasus Kampung Sinar Resmi, Desa Sirna Resmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

0 21 260

Strategi nafkah masyarakat adat kasepuhan sinar resmi di Taman Nasional Gunung Halimun Salak

2 18 119

Analisis Stakeholders dan Ekonomi Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati (PKKH) Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) (Studi Kasus: Desa Puraseda dan Malasari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

0 28 109

Dampak Penetapan Taman Nasional Gunung Halimun Salak terhadap Masyarakat Kasepuhan Cipta Mulya

0 8 100

Keanekaragaman Jenis Paku Terestrial Di Kawasan Gunung Bunder Taman Nasional Gunung Halimun Salak (Tnghs) Bogor, Jawa Barat

3 10 42