6. Terdapat hubungan antara tingkatan sikap masyarakat terhadap pelanggaran
mitos dan norma dengan harapan masyarakat dalam pengembangan ekowisata. 7.
Terdapat hubungan antara harapan masyarakat dengan persepsi masyarakat dalam pengembangan ekowisata.
2.4 Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan beberapa istilah operasional yang digunakan untuk mengukur berbagai peubah. Masing-masing peubah terlebih dahulu diberi
batasan sehingga dapat ditentukan indikator pengukurannya. Istilah-istilah tersebut yaitu:
1. Untuk melihat karakteristik masyarakat, salah satunya diukur dari tingkat usia.
Tingkat Usia responden yaitu rentang waktu saat lahir sampai saat pengambilan data, dihitung saat ulang tahun terakhir dan diukur dalam satuan
tahun, diukur dengan skala interval, dengan batasan usia : Havighurst 1950 dalam Mugniesyah 2006
a. Golongan usia muda : 18 tahun
– 30 tahun b. Golongan usia menengah
: 31 tahun – 50 tahun
c. Golongan usia tua : 51 tahun
2. Jenis kelamin menjadi indikator karakteristik masyarakat yang dipahami
sebagai status biologis individu yang terdiri dari laki-laki dan perempuan, diukur dengan skala nominal.
3. Tingkat pengetahuan terhadap mitos dan norma, ialah kedalaman masyarakat
responden dalam mengetahui dan memahami mitos-mitos dan norma- norma yang terdapat di Kampung Batusuhunan. Tingkat pengetahuan diukur
dengan menggunakan skala nominal. Nilai : Tidak Tahu = 1, Tahu = 2
a. Rendah
: skor 10-15 b.
Tinggi : skor 16-20
4. Tingkatan sikap masyarakat terhadap wisatawan yang melanggar mitos dan
norma, yaitu respon berupa sikap apa yang akan dibentuk oleh masyarakat ketika terdapat wisatawan yang melanggar mitos dan norma yang
diberlakukan di Kampung Batusuhunan. Sikap masyarakat diukur dengan menggunakan skala ordinal.
Nilai : Diam saja = 1, Menegur = 2, Memberi Sanksi = 3 a.
Rendah : skor 9-15
b. Sedang
: skor 16-22 c.
Tinggi : skor 23-27
5. Persepsi masyarakat lokal dalam pengembangan ekowisata di Kampung
Batusuhunan, diukur melalui indikator pendapat masyarakat terhadap pengembangan kawasan “Ekowisata Islami” Curug Cigangsa, pendapat
masyarakat terhadap kemungkinan dampak negatif, pendapat masyarakat mengenai proporsi dampak ekowisata dan pendapat masyarakat terhadap
konsep “Ekowisata Islami”. 6.
Harapan masyarakat terhadap pengembangan ekowisata, yaitu ekspektasi ke masa depan yang diinginkan oleh masyarakat responden dari
perkembangan ekowisata di Kampung Batusuhunan, dilihat dari aspek ekonomi, ekologi dan sosial budaya.