Fennell 1999 dalam Hidayati et al. 2003 mendefinisikan ekowisata sebagai kegiatan wisata berbasis alam yang berkelanjutan dengan fokus
pengalaman dan pendidikan tentang alam, dikelola dengan sistem pengelolaan tertentu dan memberi dampak negatif paling rendah pada lingkungan. Ekowisata
tidak bersifat konsumtif dan berorientasi lokal dalam hal kontrol, manfaatkeuntungan yang dapat diambil dari skala usaha. Sedangkan Wood
2002 dalam Hidayati et al. 2003 mendefinisikan bahwa ekowisata sebagai kegiatan wisata bertanggungjawab yang berbasis utama pada kegiatan wisata
alam, dengan mengikutsertakan pula sebagian kegiatan wisata pedesaaan dan wisata budaya.
2.1.1.2 Prinsip dan Karakteristik Ekowisata
TIES 2000 dalam Damanik dan Weber 2006 mengidentifikasi beberapa prinsip ekowisata yang harus diikuti oleh pelaksana dan partisipator, yaitu:
a. Meminimalkan dampak negatif;
b. Membangun kesadaran serta menghormati budaya dan lingkungan;
c. Memberikan pengalaman positif bagi pengunjung dan masyarakat sekitar;
d. Memberikan manfaat finansial secara langsung bagi konservasi;
e. Memberikan manfaat finansial bagi masyarakat setempat;
f. Menumbuhkan kepekaan sosial, lingkungan dan politik bagi masyarakat; dan
g. Mendukung hak asasi manusia dan perjanjian buruh.
Ekowisata berbeda dengan kegiatan pariwisata lainnya karena ekowisata memiliki karakteristik yang spesifik dengan adanya kepedulian pada pelestarian
lingkungan dan pemberian manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Menurut Hidayati et al. 2003, kegiatan ekowisata harus mengikuti prinsip-prinsip
pengelolaan yang berkelanjutan seperti: 1 berbasis pada wisata alam; 2 menekankan pada kegiatan konservasi; 3 mengacu pada pembangunan
pariwisata yang berkelanjutan; 4 berkaitan dengan kegiatan pengembangan pendidikan; 5 mengakomodasikan budaya lokal; dan 7 memberi kontribusi
positif pada ekonomi lokal. The Ecotourism Society dalam Fandeli 2000:115-116 menjelaskan
terdapat tujuh prinsip yang bila dilaksanakan maka ekowisata akan menjamin
keberlanjutan ecological friendly dari pembangunan berbasis kerakyatan. Tujuh prinsip tersebut, yaitu:
1. Mencegah dan menanggulangi dampak dari aktifitas wisatawan terhadap alam
dan budaya yang disesuaikan dengan sifat dan karakter alam dan budaya setempat;
2. Pendidikan konservasi lingkungan, dengan mendidik wisatawan dan
masyarakat setempat akan pentingnya arti konservasi; 3.
Menghasilkan pendapatan langsung untuk kawasan, mengatur agar kawasan yang digunakan untuk ekowisata dan manajemen pengelola kawasan
pelestarian dapat menerima langsung penghasilan atau pendapatan; 4.
Adanya partisipasi masyarakat baik dalam perencanaan maupun pengawasan; 5.
Memberikan keuntungan secara nyata terhadap ekonomi masyarakat; 6.
Menjaga keharmonisan dengan alam; dan 7.
Pada umumnya lingkungan alam mempunyai daya dukung lebih rendah dengan daya dukung kawasan buatan.
Ekowisata sendiri adalah hal yang berbeda dengan pariwisata. Ekowisata merupakan bagian dari konsep pariwisata. Menurut Damanik dan Weber 2006,
ekowisata memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan pariwisata, yaitu:
1. Aktivitas wisata berkaitan dengan konservasi lingkungan;
2. Penyedia jasa wisata tidak hanya menyiapkan atraksi untuk menarik tamu,
tetapi juga menawarkan peluang bagi mereka untuk lebih menghargai lingkungan;
3. Kegiatan wisata yang berbasis alam;
4. Organisasi perjalanan tour operator menunjukkan tanggung jawab finansial
dalam pelestarian lingkungan hijau yang dikunjungi atau dinikmati oleh wisatawan dan wisatawan juga melakukan kegiatan yang terkait dengan
konservasi; 5.
Kegiatan wisata dilakukan tidak hanya dengan tujuan untuk menikmati keindahan dan kekayaan alam, tetapi juga untuk mengumpulkan dana yang
akan digunakan untuk pelestarian objek daya tarik wisata ODTW; 6.
Perjalanan wisata menggunakan alat transportasi dan akomodasi lokal;
7. Pendapatan dari pariwisata tidak hanya digunakan untuk mendukung kegiatan
konservasi lokal, tetapi juga untuk membantu pengembangan masyarakat setempat secara berkelanjutan;
8. Perjalanan wisata menggunakan tekonologi sederhana yang tersedia di daerah
tujuan wisata; dan 9.
Kegiatan wisata berskala kecil. Ekowisata ialah suatu bentuk pariwisata yang memikirkan keberlanjutan
dan merupakan bagian dari pariwisata berkelanjutan. Dalam prakteknya, ekowisata
mengadopsi prinsip-prinsip
pariwisata berkelanjutan
yang membedakannya dengan wisata lain. Berdasarkan UNEP 2000 dalam Damanik
dan Weber 2006, prinsip-prinsip tersebut terlihat dalam kegiatan ekowisata seperti a secara aktif menyumbang untuk kegiatan konservasi alam dan budaya;
b melibatkan masyarakat lokal dalam perencanaan, pengembangan, pengelolaan wisata, serta memberikan sumbangan positif terhadap kesejahteraan mereka; dan
c dilakukan dalam bentuk wisata independen atau diorganisasi dalam bentuk kelompok kecil.
2.1.1.3 Potensi Ekowisata dan Dampaknya