Persepsi Potensi Ekowisata dan Dampaknya

b. Kebiasaan folkways: suatu bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar; c. Tata kelakuan mores: sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh sekelompok masyarakat terhadap anggota- anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan; dan d. Adat istiadat custom: kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.

B. Mitos

Mitos adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang punya cerita atau para penganutnya. Mitos pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia, bentuk khas binatang, bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya. Menurut Armstrong 2005, mitos adalah sarana masyarakat kuno untuk menemukan kebenaran dalam kehidupannya. Fungsi mitos sendiri adalah untuk memperpanjang harapan manusia yang mengalami kekerasan, ketertindasan, dan ketakutan. Mitos adalah pemandu yang dapat memberikan saran untuk bagaimana seharusnya manusia bertindak. Mitos akan dianggap benar apabila mitos itu dapat memberikan pengaruh bagi masyarakat. Manusia modern sama sekali tidak dapat menghapuskan seluruh masa lampaunya karena dia hasil produksi dari masa lampau. Manusia modern akan menerima warisan dari masa lampau yang terus melekat dalam pikirannya, warisan itu antara lain adalah mitos Eliade 1963 dalam Susanto 1987.

2.1.4 Persepsi

Persepsi pada hakikatnya merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Menurut Young 1951 persepsi merupakan aktivitas mengindera, mengintegrasikan dan memberikan penilaian pada obyek-obyek fisik maupun obyek sosial, dan penginderaan tersebut tergantung pada stimulus fisik dan stimulus sosial yang ada di lingkungannya. Sensasi-sensasi dari lingkungan akan diolah bersama-sama dengan hal-hal yang telah dipelajari sebelumnya baik hal itu berupa harapan-harapan, nilai-nilai, sikap, ingatan, dan lain-lain. Di dalam proses persepsi individu dituntut untuk memberikan penilaian terhadap suatu obyek yang dapat bersifat positifnegatif, senang atau tidak senang, dan sebagainya. Dengan adanya persepsi maka akan terbentuk sikap, yaitu suatu kecenderungan yang stabil untuk berlaku atau bertindak secara tertentu di dalam situasi yang tertentu pula Polak 1991. DeVito 1997 mengemukakan bahwa karakteristik seseorang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Lionberger dan Gwin 1982 juga mengatakan bahwa karakteristik personal dapat mempengaruhi penerimaan individu terhadap perubahan unsur. Karakteristik tersebut dapat terdiri dari pendidikan, tempat tinggal, kedudukan, usia, dan jenis kelamin. Jenis kelamin dan usia seseorang akan mempengaruhi bagaimana orang tersebut memberikan persepsi mengenai suatu benda atau situasi. Hal ini dikarenakan persepsi yang diberikan antara pria dan wanita akan berbeda. Usia juga akan menentukan persepsi seseorang. Orangtua dan anaknya akan memberikan persepsi yang berbeda mengenai suatu benda yang sama.

2.2 Kerangka Pemikiran

Kampung Batusuhunan merupakan salah satu kampung di Kelurahan Surade yang sedang dijadikan prioritas utama dalam pembangunan. Mengingat di Kampung Batusuhunan terdapat potensi ekowisata berupa Curug Cigangsa dan Batu Masigit, maka ekowisata dijadikan titik awal pembangunan di Kampung Batusuhunan. Masyarakat sebagai pemilik kawasan dan sebagai pelaksana kegiatan ekowisata tentu saja memiliki peran penting dalam kegiatan ekowisata. Penelitian ini melihat hubungan karakteristik masyarakat yang terdiri dari jenis kelamin dan tingkat usia dengan tingkat pengetahuan terhadap mitos dan norma, tingkatan sikap masyarakat terhadap pelanggaran mitos dan norma, persepsi masyarakat lokal dalam pengembangan ekowisata di Kampung Batusuhunan dan hubungan karakteristik masyarakat dengan harapan masyarakat terhadap pengembangan ekowisata.