2. Curug air terjun Cigangsa merupakan kekayaan alam yang sebelumnya
masih sangat alami. Sehingga masyarakat berharap dengan adanya ekowisata, maka Curug Cigangsa akan semakin dilestarikan dan mendapatkan perbaikan
di jalan-jalan menuju lokasi curug. 3.
Responden berharap dengan adanya ekowisata, maka kebudayaan Islam yang dimiliki oleh masyarakat setempat akan semakin dilestarikan.
Harapan responden baik berdasarkan jenis kelamin maupun tingkat usia, lebih banyak berada pada sektor ekonomi dibandingkan pada sektor ekologi dan
sosial budaya. Pada bab selanjutnya, akan dilihat hubungan antara sikap masyarakat terhadap pelanggaran mitos dan norma dengan harapan masyarakat
terhadap pengembangan ekowisata.
7.2 Hubungan Sikap Masyarakat terhadap Pelanggaran Mitos dan Norma
dengan Harapan Masyarakat terhadap Pengembangan Ekowisata
Mitos dan Norma yang terdapat di Kampung Batusuhunan dilestarikan sebagai pedoman dalam mengelola ekowisata Islami di Curug Cigangsa.
Wisatawan yang datang merupakan orang luar yang sebelumnya tidak mengetahui mitos dan norma tersebut, sehingga akan besar kemungkinan wisatawan tersebut
melanggar mitos dan norma yang selama ini dilestarikan. Sikap masyarakat terhadap wisatawan yang melanggar mitos dan norma merupakan salah satu
upaya pencegahan dampak negatif yang dipengaruhi oleh tingkah laku wisatawan. Pada sub bab ini dilihat bagaimana hubungan sikap masyarakat terhadap
pelanggaran mitos dan norma dengan harapan masyarakat dalam pengembangan kawasan ekowisata di Kampung Batusuhunan. Data yang telah diperoleh dapat
dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Persentase Responden berdasarkan Sikap dan Harapan Masyarakat
dalam Pengembangan Ekowisata di Kampung Batusuhunan, Tahun 2012
Sikap Harapan Masyarakat dalam Pengembangan Ekowisata Total
Ekonomi Ekologi Sosial Budaya
Rendah Sedang
73,8 10,5
10,5 94,8
Tinggi 2,6
2,6 5,2
Total 100,0
Pada Tabel 12, dapat dilihat bahwa sebanyak 94,8 persen responden yang memiliki sikap sedang memiliki harapan yang berbeda-beda terhadap
pengembangan kawasan ekowisata dengan jumlah terbesar berada pada sektor ekonomi. Sedangkan pada sikap responden yang “tinggi”, tidak ada responden
yang memiliki harapan pada sektor sosial budaya dan hanya memilih sektor ekonomi dan ekologi. Hal ini disebabkan, :
1. Sebagian besar responden akan menunjukkan sikap “sedang” terhadap
wisatawan yang melanggar mitos dan norma dan sebagian besar responden tersebut mengingkan adanya peningkatan dalam bidang ekonomi dari
dibukanya kawasan ekowisata dikarenakan kondisi masyarakat yang selama ini hanya bergantung pada bidang pertanian.
2. Responden yang akan menunjukkan sikap “tinggi” hanya sebagian kecil dari
jumlah keseluruhan responden dan merepresentasikan masyarakat yang menginginkan adanya peningkatan ekonomi juga perbaikan ekologi
dibandingkan dengan pelestarian sosial budaya. Hal ini disebabkan responden menganggap bahwa Kampung Batusuhunan kurang maju baik dalam bidang
ekonomi juga dalam bidang infrastruktur dibandingkan dengan kampung lainnya di Kelurahan Surade.
Tabel 12 menunjukkan bahwa walaupun sikap yang akan ditunjukkan responden terhadap pelanggaran mitos dan norma itu tinggi dikarenakan
ketakutan akan masuknya dampak negatif, akan tetapi harapan responden tetap berada pada sektor ekonomi. Pada sub bab selanjutnya, akan dilihat hubungan
antara harapan masyarakat dengan persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata. Hal ini dikarenakan penelitian ini juga ingin melihat harapan
masyarakat terhadap aspek yang mana yang mendorongnya untuk menyetujui pengembangan kawasan ekowisata.
7.3 Hubungan Harapan Masyarakat dengan Persepsi Masyarakat