Gambaran Umum Kampung Batusuhunan

Penduduk Kelurahan Surade memiliki mata pencaharian yang terbagi ke dalam beberapa bidang profesi. Terdapat 1.099 orang 51,8 persen yang bekerja sebagai buruh tani, 508 orang 23,9 persen sebagai petani dan sisanya 24,3 persen tersebar sebagai buruh serabutan, PNS, dan peternak. Untuk rinciannya dapat dilihat pada Gambar 3. Sumber : Profil Kelurahan Surade, Kabupaten Sukabumi 2012 Gambar 3. Persentase Penduduk Kelurahan Surade menurut Mata Pencaharian, Tahun 2012 Berdasarkan persentase pada Gambar 3 mata pencaharian penduduk Kelurahan Surade mayoritas bekerja sebagai buruh tani dan petani. Hal ini mengingat kondisi alam yang sangat sesuai untuk pertanian, maka hampir sebagian besar penduduk Kelurahan Surade berprofesi dalam bidang pertanian.

4.2 Gambaran Umum Kampung Batusuhunan

Batusuhunan merupakan nama salah satu kampung yang terdapat di Kelurahan Surade, Kabupaten Sukabumi. Nama Batusuhunan sudah ada sejak jaman nenek moyang. Pemberian nama ini dikarenakan terdapat batu-batu yang bersusun di tengah bendungan. Susunan batu ini berbentuk seperti rumah, oleh karena itu para nenek moyang memberi nama Batusuhunan batu yang bersusun untuk kampung ini. 10 20 30 40 50 60 Petani Buruh tani Buruh serabutan PNS Peternak 23.9 51.8 7.4 14.5 2.4 Mata Pencaharian Penduduk persentase Batusuhunan merupakan kawasan yang memiliki unsur Islam yang sangat kuat. Masyarakat Kampung Batusuhunan yang 100 persen beragama Islam mengatakan sering mendengar suara adzan dan suara orang sholat di dekat bendungan. Hal ini dipercaya masyarakat sebagai pertanda bahwa di Kampung Batusuhunan terdapat penunggu yang beragama Islam yang menjaga kampung tersebut. Menurut informan kunci yang merupakan tokoh adat di Kampung Batusuhunan, disana terdapat makam salah satu Wali Songo sehingga banyak orang yang mengunjungi Kampung Batusuhunan untuk ziarah ke makam tersebut. Berikut penuturan tokoh adat di Kampung Batusuhunan HBY70 tahun. “… dari bendungan sering terdengar suara adzan dan suara orang yang sedang sholat. Masyarakat setempat percaya bahwa Kampung Batusuhunan dilindungi oleh penunggu yang juga beragama Islam. Kami tidak keberatan dan tidak takut selama tidak ada yang diganggu. Di sini juga terdapat makam salah satu Wali Songo, oleh karena itu sejak dahulu memang sudah banyak orang yang datang ke Kampung Batusuhunan untuk berziarah …” Kampung Batusuhunan terdapat di RW 08 Kelurahan Surade. Kampung ini memiliki 107 jiwa penduduk yang terbagi ke dalam 33 KK dengan jumlah pria 54 jiwa 50,5 persen dan wanita 53 jiwa 49,5 persen. Penduduk di Kampung Batusuhunan 100 persen beragama Islam, oleh karena itu adanya konsep “Ekowisata Islami” sebagai konsep ekowisata di Curug Cigangsa sangat didukung oleh masyarakat Kampung Batusuhunan sebagai pengelola dan penanggung jawab lokasi Curug Cigangsa tersebut. Konsep ini diharapkan dapat mencegah adanya perubahan gaya hidup, kebudayaan dan orientasi masyarakat yang awalnya berpedoman dengan ajaran Islam menjadi terpengaruh oleh beberapa budaya dari luar yang tidak sesuai dengan prinsip masyarakat Kampung Batusuhunan. 4.3 Gambaran Umum Curug Cigangsa 4.3.1